Sumanth memperkenalkan suatu konsep yang disebut sebagai siklus produktivitas productivity cycle untuk digunakan dalam peningkatan
produktivitas terus menerus. Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap yaitu pengukuran, penilaian, perencanaan, dan peningkatan
produktivitas. Siklus produktivitas merupakan suatu proses yang kontiniu, yang melibatkan aspek-aspek pengukuran, penilaian, perencanaan dan peningkatan
produktivitas. Berdasarkan konsep siklus produktivitas, program peningkatan produktivitas
harus dimulai dari pengukuran produktivitas dari sistem industri itu sendiri. Untuk keperluan ini berbagai teknik pengukuran dapat dipergunakan dan dikembangkan
dari memilih indikator pengukuran yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah
berikutnya adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual untuk dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara tingkat
produktivitas aktual dan rencana productivity gap merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan
kesenjangan produktivitas tersebut. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.
3.2. Perhitungan Produktivitas
Tingkat produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa besarkemampuan proses yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam mengubah
Universitas Sumatera Utara
inputmenjadi output yang dihasilkan dengan memberikan nilai tambah. Sumanth1985 dalam Putra 2010 menyebutkan bahwa pengukuran
produktivitas dapatdilakukan dengan berbagai cara yaitu berdasarkan waktu dan faktor yang terlibat.Pengukuran berdasarkan faktor yang terlibat, Sumanth 1985
dalam Putra 2010mengelompokkan pengukuran produktivitas menjadi tiga jenis,
yaitu:
1. Partial Productivity
Partial Productivity merupakan rasio dari output dengan salah satu jenis inputyang digunakan ke dalam proses. Misal produktivitas tenaga kerja rasio
inputdengan input tenaga kerja. Persamaan Partial Productivity antara lain: Human Productivity=
������ ����� �����
....................................... II.1 Material Productivity=
������ �������� �����
II.2 Capital Productivity=
������ ������� �����
II.3 Energy Productivity=
������ ������ �����
........................................ II.4 2.
Total Factor Productivity Total factor productivity merupakan rasio dari output bersih dengan
jumahinput tenaga kerja dan modal. Output bersih memiliki pengertian yaitu selisihantara output total dengan bahan baku dan jasa. Persamaan Total
FactorProductivity dapat ditulis sebagai berikut: TFP=
��� ������ ����� +������� �����
........................................................ II.5 3.
Total Productivity
Universitas Sumatera Utara
Total Productivity merupakan rasio output total dengan jumlah semua inputtotal. Input yang dimaksud disini adaah bahan baku, tenaga kerja,
modal,energi, dan input lain-lain. Total Productivity dapat dilihat pada persamaandi bawah ini:
Total Productivity=
����� ������ ����� �����
............................................. II.6
3.3. Konsep Green Productivity
Paradigma produktivitas telah mengalami evolusi dan diperluas selama bertahun-tahun dan ada kehawatiran pertumbuhan ekonomi yang semakin maju
saat iniakan mengabaikan lingkungan. Karena itu, Asian Productivity OrganizationAPO memperkenalkan Green Productivity GP pada pertengahan
tahun 1990Parasnis, 2003 dalam Gandhi, V.Selladri, P.Shanti, 2006. GreenProductivity GP adalah suatu strategi yang digunakan untuk
meningkatkanproduktivitas dan kinerja lingkungan secara bersamaan di dalam pembangunan sosial-ekonomi secara menyeluruh APO, 2001. Green
productivity merupakanaplikasi dari teknik, teknologi dan sistem manajemen yang tepat untukmenghasilkan produk atau jasa yang ramah lingkungan. Penerapan
greenproductivity ini dapat membantu perusahaan untuk memenuhi dua kebutuhanyang selalu bertolak belakang, yaitu kebutuhan bisnis untuk
menghasilkankeuntungan serta kebutuhan setiap orang untuk melindungi lingkungan. Selain itu,GP bukan hanya suatu strategi lingkungan, tetapi juga
merupakan strategi bisnistotal APO, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Faktanya, ketika GP diimplementasikan, perusahaan akan mengalami perbaikanproduktivitas melalui penurunan pengeluaran pada perlindungan
lingkungan,seperti pengurangan sumber daya, minimasi waste, pengurangan polusi danproduksi yang lebih baik. Dari sini, perusahaan dapat mencapai
produktivitasyang lebih tinggi dan melindungi lingkungan yang mengarah pada terjadinyasustainable development APO, 2001.
Konsep green productivity dikembangkan oleh Asian Productivity OrganizationAPO pada 1994 untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
terhadappermasalahan lingkungan. Tujuan utama APO adalah untuk menunjukkan bahwaperlindungan terhadap lingkungan dan peningkatan produktivitas
dapatdiharmonisasikan, baik bagi perusahaan kecil maupun menengah, karena prosesproduksi seringkali mengakibatkan pembuangan bahan baku dan energi
yang dapat membebani lingkungan. Gambar 2.1 menggambarkan konsep GP yangmerupakan hubungan antara produktivitas dan lingkungan APO,
2001.Produktivitas menyediakan kerangka untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus atau yang sering disebut continuous improvement CI,
sedangkankinerja lingkungan memberikan fondasi untuk sustainable development Saxena etal., 2003 dalam Gandhi, V.Selladri, P.Shanti, 2006. Berikut ini
adalah gambar hubungan antara produktivitas dan lingkungan yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Hubungan Antara Produktivitas dan Lingkungan
Dari Gambar 3.1, Parasnis 2003 menyebutkan bahwa elemen utama dari penerapan green productivity adalahmenguji dan mengevaluasi proses produksi
untuk memperhatikan langkah perbaikanatau peningkatan produktivitas yang secara bersamaan juga dapat mengurangidampak lingkungan. Continous
Improvement merupakan perspektif win-winsolution untuk secara bersamaan mewujudkan perbaikan dalam produktivitas danperlindungan
lingkungan.Continous Improvement secara bertahap kaizen dalamproduk dan proses menciptakan peluang yang cukup besar untuk pencegahanpolusi dan
minimisasi limbah Florida, 1996 dalam Gandhi, V.Selladri, P.Shanti, 2006.Green Productivity mempunyai empat tujuan umum dalam rangka
meningkatkankualitas lingkungan dan ekonomi produksi ketika diimplementasikan pada lantaiproduksi, yaitu Billatos, 1997 dalam Putra, 2010:
1. Pengurangan Limbah Waste Reduction 2. Manajemen Material Material Management
3. Pencegahan Polusi Pollution Prevention 4. Peningkatan Nilai Produk Product Enhancement
3.4. Metodologi Green Productivity