5.1.1.2. Flow Proccess Chart
Secara umum, alur proses produksi perekat terbagi dalam dua bagian, yaitu proses pembuatan formalin dan proses pembuatan perekat. Dalam setiap
bagian proses tersebut terdapat beberapa tahap atau alur proses yang harus
dilakukan untuk menghasilkan perekat.
Universitas Sumatera Utara
Flow Process Chart
Nama Objek : Proses Produksi Formalin
Nomor Peta : I
Dipetakan : Adhitya Ristanto
Metanol
S-1
O-1
Di tangki penyimpanan
T-1
Di bawa ke Vapourising Chamber
Air
S-2
Di tangki penyimpanan
T-2
Di bawa ke Vapourising Chamber
Metanol dan air dicampur lalu di uapkan dengan
udara panas
Steam
S-3
Di tangki penyimpanan
T-3
Di bawa ke Vapourising Chamber
T-4
Uap metanol dan air ditransfer ke Exothermic Reaction
Chamber melalui pipa
O-2
Uap metanol dan air dirubah menjadi gas formaldehid
dengan bantuan katalis
T-5
Gas formaldehid ditransfer ke Scrubber melalui pipa
O-3
Gas formaldehid yang terbentuk, disemportkan dengan air di menara
uap agar terbentuk formalin
T-6
Limbah penyaringan dibawa ke bak
penampungan
S-4
Di bak penampungan
T-7
Formalin di bawa ke storage tank
Disimpan 3
SIMBOL
JUMLAH KETERANGAN
OPERASI TRANSPORTASI
STORAGE JUMLAH
S-5
7 5
15
Gambar 5.1. Flow Process Chart Proses Produksi Formalin
Universitas Sumatera Utara
5.1.1.3. Data HargaMesin Alternatif
Dalam melakukan perhitungan produktivitas dan kelayakan, diperlukan beberapa data pendukung. Berikut ini merupakan data yang diperoleh dari
perusahaan melalui wawancara maupun berasal dari data sekunder. Data tersebut digunakan dalam perhitungan produktivitas dan kinerja lingkungan. Data tersebut
terdiri dari: 1.
Gaji pekerja sebesar Rp 1.800.000 2.
Harga mesin chiller Rp 27.500.000 dengan daya 29.000 watt dan kapasitas 6500 liter m
3
per jam 3.
Harga mesin incinerator Rp 145.000.000 dengan kapasitas 50kgjam dengan satu ton sampah menghasilkan 3MWh panas dan 23 MWh energi listrik
5.1.2. Perhitungan Produktivitas Kondisi Awal
Produktivitas diperoleh dengan membandingkan antara output dengan input total. Dalam pengukuran tingkat produktivitas, data yang diperlukan adalah
data biaya input dan output. Untuk menghitung produktivitas total menggunakan persamaan:
Produktivitas =
Total ������
Total �����
Tingkat produktivitas yang diukur pada penelitian ini adalah untuk periode Januari – Desember 2012.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2.1.Data Input
Data input yang digunakan dalam pengukuran produktivitas ini terdiri dari biaya input bahan, biaya tenaga kerja, biaya energi dan maintenance. Data ini
diperoleh dari jumlah biaya produksi perekat yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk setiap bulannya.
5. Data Input Bahan
Bahan yang digunakan pada proses produksi Perekat terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku pendukung. Input biaya bahan ini dihitung secara
keseluruhan. Berikut ini adalah total biaya input bahan yang ditunjukkan pada Tabel 5.8 di bawah ini:
Tabel 5.8. Total Biaya Input Bahan Periode 2012
Total Biaya Input Bahan Rp
Januari 705.859.205
Februari 708.472.114
Maret 703.136.195
April 702.424.285
Mei 706.706.072
Juni 709.493.653
Juli 712.190.559
Agustus 710.118.273
September 717.673.933
Oktober 716.857.017
November 719.370.785
Desember 711.771.464
Rata-rata
710.399.463
Sumber: Bagian Adm Keuangan
Universitas Sumatera Utara
6. Data Input Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja juga merupakan salah satu faktor untuk mengukur produktivitas. Berikut ini adalah total biaya inputtenaga kerja yang ditunjukkan
pada Tabel 5.9 di bawah ini:
Tabel 5.9. Total Biaya InputTenaga Kerja Periode 2012
Total Biaya InputTenaga Kerja Rp
Januari 50.424.761
Februari 51.346.919
Maret 50.407.863
April 49.788.748
Mei 51.174.996
Juni 51.397.191
Juli 52.576.958
Agustus 52.380.156
September 54.262.263
Oktober 53.402.450
November 54.317.466
Desember 52.657.436
Rata-rata 52.011.434
Sumber: Bagian Adm Keuangan
7. Data InputEnergi
Data ini meliputi biaya energi di perusahaan dalam pelaksanaan proses produksi perekat yang digunakan dalam memproses produk jadi. Berikut ini
adalah total biaya inputenergiyang ditunjukkan pada Tabel 5.10 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Total Biaya InputEnergi Periode 2012
Total Biaya Input Energi Rp
Januari 32.835.240
Februari 33.138.789
Maret 31.800.608
April 30.869.880
Mei 32.989.600
Juni 33.282.849
Juli 33.868.517
Agustus 33.781.295
September 34.715.807
Oktober 34.338.834
November 34.882.984
Desember 33.946.185
Rata-Rata
33.370.882
Sumber: Bagian Adm Keuangan
8. Data Input Maintenance
Data ini meliputi pemeliharaan mesin dan instalasi di perusahaan dalam pelaksanaan proses produksi resin perekat pada periode 2012. Berikut ini
adalah total biaya inputenergiyang ditunjukkan pada Tabel 5.11 di bawah ini:
Tabel 5.11. Total Biaya InputMaintenance Periode 2012
Total Biaya InputMaintenance Rp
Januari 3.090.869
Februari 3.254.449
Maret 3.018.291
April 3.013.502
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Total Biaya InputMaintenance Lanjutan Periode 2012
Total Biaya InputMaintenance Rp
Mei 3.237.356
Juni 3.366.171
Juli 3.508.171
Agustus 3.488.500
September 3.718.503
Oktober 3.605.502
November 3.767.935
Desember 3.544.566
Rata-Rata 3.384.485
Sumber: Bagian Adm Keuangan
Setelah melakukan perhitungan masing-masing biaya input yang dikeluarkan, maka langkah selanjutnya menghitung jumlah input biaya proses
produksi Perekat selama periode Januari – Desember 2012. Jumlah biaya input ini didapatkan dengan menjumlahkan seluruh biaya input yang dikeluarkan dalam
proses produksi Perekat selama periode Januari – Desember 2012. Total Biaya Input = BB + TK + CV
Keterangan: BB : Biaya bahan
TK : Biaya tenaga kerja CV : Variable cost Energi dan Maintenance
Berikut ini adalah total biaya inputsecara keseluruhan yang ditunjukkan pada Tabel 5.12 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Total Biaya InputKeseluruhan
Periode 2012
Jumlah Biaya Bahan
Rp Jumlah
Biaya Tenaga Kerja Rp
Total Biaya Variable Cost Rp
Total Biaya Input Rp
Energi Maintenance
Januari 705.859.205
50.424.761 32.835.240
3.090.869 792.210.075
Februari 708.472.114
51.346.919 33.138.789
3.254.449 796.212.271
Maret 703.136.195
50.407.863 31.800.608
3.018.291 788.362.957
April 702.424.285
49.788.748 30.869.880
3.013.502 786.096.415
Mei 706.706.072
51.174.996 32.989.600
3.237.356 794.108.024
Juni 709.493.653
51.397.191 33.282.849
3.366.171 797.539.864
Juli 712.190.559
52.576.958 33.868.517
3.508.171 802.144.205
Agustus 710.118.273
52.380.156 33.781.295
3.488.500 799.768.224
September 717.673.933
54.262.263 34.715.807
3.718.503 810.370.506
Oktober 716.857.017
53.402.450 34.338.834
3.605.502 808.203.803
November 719.370.785
54.317.466 34.882.984
3.767.935 812.339.170
Desember 711.771.464
52.657.436 33.946.185
3.544.566 801.919.651
Sumber: Pengolahan Data
5.1.2.2.Data Output
PT. ABZ menghasilkan perekat. Pada Tabel berikut ini menunjukkan jumlah produk yang dihasilkan selama periode Januari-Desember 2012. Berikut
ini adalah jumlah produksi perekat Perekat yang ditunjukkan pada Tabel 5.13 di bawah ini:
Tabel 5.13. Jumlah Produksi Perekat Periode 2012
Perekat Kg
Januari 327.578
Februari 335.019
Maret 322.144
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Jumlah Produksi Perekat Lanjutan Periode 2012
Perekat Kg
April 319.634
Mei 326.957
Juni 332.357
Juli 338.561
Agustus 337.552
September 346.418
Oktober 341.528
November 348.927
Desember 340.982
Sumber: Bagian Produksi
Pada Tabel 5.14 berikut ini menunjukkan jumlah limbah perekat yang dihasilkan per kg setiap bulan dari bulan Januari – Desember selama periode
2012.
Tabel 5.14. Jumlah Limbah Produksi Perekat Periode 2012
Limbah Perekat Kg
Januari 7.238
Februari 7.493
Maret 8.717
April 8.612
Mei 9.561
Juni 9.596
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Jumlah Limbah Produksi Perekat Lanjutan Periode 2012
Limbah Perekat Kg
Juli 7.629
Agustus 6.606
September 7.980
Oktober 7.540
November 6.681
Desember 5.671
Sumber: Bagian Produksi
Pada Tabel 5.15 berikut ini menunjukkan harga penjualan Perekat per kg setiap bulan dari bulan Januari – Desember selama periode 2012.
Tabel 5.15. Harga Perekat per Kg Periode 2012
Harga Perekat Rp
Januari 36.212
Februari 36.283
Maret 36.318
April 36.290
Mei 37.049
Juni 36.607
Januari 36.774
Agustus 37.072
September 37.231
Oktober 37.249
November 37.220
Desember 37.339
Sumber: Bagian Produksi
Data output ini didapatkan dari jumlah produksi penjualan yang dihasilkan yang diterima perusahaan selama periode Januari – Desember 2012 yaitu dengan
Universitas Sumatera Utara
mengalikan jumlah produksi penjualan dengan harga per kg. Pada Tabel 5.16 berikut ini menunjukkan total biaya output pada bulan Januari – Desember 2012.
Tabel 5.16. Total Biaya Output Untuk Periode Januari – Desember 2012 Bulan
Tahun 2012 Jumlah Produksi
Kg Harga Perekat
per Kg Rp Total Biaya Output
Rp
Januari 327.578
36.212 11.862.254.536
Februari 335.019
36.283 12.155.494.377
Maret 322.144
36.318 11.699.625.792
April 319.634
36.290 11.599.517.860
Mei 326.957
37.049 12.113.429.893
Juni 332.357
36.607 12.166.592.699
Juli 338.561
36.774 12.450.242.214
Agustus 337.552
37.072 12.513.727.744
September 346.418
37.231 12.897.488.558
Oktober 341.528
37.249 12.721.576.472
November 348.927
37.220 12.987.062.940
Desember 340.982
37.339 12.731.926.898
Sumber: Pengolahan Data
Pada Tabel 5.17 berikut ini menunjukkan tingkat produktivitas proses produksi resin perekat pada bulan Januari – Desember 2012.
Tabel 5.17. Tingkat Produktivitas Total Perekat Periode 2012
Total Biaya Input Rp
Total Biaya Output Rp
Indeks Produktivitas OI
Januari 792.210.075
11.862.254.536 14,974
Februari 796.212.271
12.155.494.377 15,267
Maret 788.362.957
11.699.625.792 14,840
April 786.096.415
11.599.517.860 14,756
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17. Tingkat Produktivitas Total Perekat Lanjutan Periode 2012
Total Biaya Input Rp
Total Biaya Output Rp
Indeks Produktivitas OI
Mei 794.108.024
12.113.429.893 15,254
Juni 797.539.864
12.166.592.699 15,255
Juli 802.144.205
12.450.242.214 15,521
Agustus 799.768.224
12.513.727.744 15,647
September 810.370.506
12.897.488.558 15,916
Oktober 808.203.803
12.721.576.472 15,741
November 812.339.170
12.987.062.940 15,987
Desember 801.919.651
12.731.926.898 15,877
Sumber: Pengolahan Data
Dari Tabel 5.17 di atas. maka tingkat produktivitas Perekat dapat digambarkan dengan grafik pada Gambar 5.4. di bawah ini.
Gambar 5.4. Grafik Tingkat Produktivitas Perekat Bulan Januari – Desember 2012
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa produktivitas total mengalami fluktuasi nilai indeks dengan kecenderungan naik. Produktivitas yang mengalami
penurunan yang paling bawah terjadi pada periode April 2012. Hal ini terjadi
14,000 14,500
15,000 15,500
16,000 16,500
Tingkat Produktivitas Resin Perekat Periode 2012
Universitas Sumatera Utara
karena disebabkan oleh perbedaan jumlah limbah waste yang dihasilkan selama proses produksi.
5.1.3. Identifikasi Indeks Environmental Performance Indicator EPI
Indeks EPI merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui kinerja lingkungan yang telah dicapai perusahaan berkaitan dengan jumlah limbah yang
dihasilkan selama proses produksi yang akan berdampak pada lingkungan sekitar.
5.1.3.1. Penyebaran Kuesioner
Langkah pertama yang dilakukan dalam pengukuran indeks EPI ini adalah penyebaran kuesioner kepada pekerja yang bertujuan untuk mendapatkan nilai
bobot weight tingkat bahaya dari indikator lingkungan yang dijadikan pengukuran dalam indeks EPI ini. Skala yang digunakan berkisar antara 1 sampai
5, jika semakin besar nilai yang diberikan. maka semakin besar pula tingkat bahayanya. Cara menghitung bobot kuesioner dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan di bawah ini: Bobot Wi =
∑ ����
� �=1
�
Keterangan: Xi = Nilai data ke I
n = Banyaknya skala Si = Nilai skala pada saat i
Kuesioner yang disebarkan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan parameter kesehatan manusia dan kesehatan fauna. Kuesioner
Universitas Sumatera Utara
disebarkan ke delapan pekerja. Pembobotan untuk masing-masing parameter ditunjukkan pada Tabel 5.11 dan Tabel 5.12.
Contoh perhitungan untuk bobot parameter BOD berdasarkan kesehatan manusia adalah sebagai berikut:
Bobot Wi =
∑ ����
� �=1
�
=
1 �0+ 2�2+ 3�3+ 4�3+ 5�0
5
=
25 5
= 5 Untuk perhitungan bobot dengan parameter yang lain dilakukan sama
dengan rumus yang sama, tetapi hasilnya berbeda-beda.
Tabel 5.18. Pembobotan Tingkat Bahaya Berdasarkan Parameter Kesehatan Manusia
Parameter Tingkat Bahaya
Total Bobot
1 2
3 4
5
BOD 2
3 3
8 5
COD 1
3 4
8 5,4
TSS 1
5 2
8 5
Fenol 3
5 8
7,4 Minyak dan Lemak
2 5
1 8
4,6 pH
3 3
2 8
4,6
Sumber: Rekapitulasi Kuesioner
Contoh perhitungan untuk bobot parameter BOD berdasarkan kesehatan flora dan fauna adalah sebagai berikut:
Bobot Wi =
∑ ����
� �=1
�
=
1 �0+ 2�2+ 3�4+ 4�2+ 5�0
5
Universitas Sumatera Utara
=
27 5
= 5,2 Untuk perhitungan bobot dengan parameter yang lain dilakukan sama
dengan rumus yang sama, tetapi hasilnya berbeda-beda.
Tabel 5.19. Pembobotan Tingkat Bahaya Berdasarkan Parameter Kesehatan Flora dan Fauna
Parameter Tingkat Bahaya
Total Bobot
1 2
3 4
5
BOD 2
4 2
8 5,2
COD 2
5 1
8 4,8
TSS 3
5 8
4,8 Fenol
1 2
5 8
7,4 Minyak dan Lemak
4 4
8 5,8
pH 4
4 8
4,2
Sumber: Rekapitulasi Kuesioner
5.1.3.2. Indeks Environmental Performance Index EPI