Teknik Cuplikan Validitas Data

lxx cara yang tidak formal dan bisa dilakukan secara berulang pada informan yang sama. Yang ingin digali dari wawancara mendalam dengan informan dalam penelitian ini adalah kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya tentang pisuhan dalam “ basa Suroboyoan ”, yaitu berupa pemahaman yang benar terhadap konteks sosiokultural dalam peristiwa tutur. Dengan demikian, akan didapatkan pemaknaan yang sesuai dengan penggunaan pisuhan oleh masyarakat Suroboyoan.

E. Teknik Cuplikan

Sampling Penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Jadi, maksud sampling dalam hal ini adalah menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya constructions . Dengan demikian, tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Sampling di sini adalah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sampling Lexi J Moleong, 2006:224. Dengan demikian, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling karena pengambilan cuplikan didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan lxxi yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap Sutopo, 2002:56. Dalam pelaksanaannya, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data Patton dalam Sutopo, 2002:56. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan cuplikan waktu atau time sampling dengan memilih waktu yang tepat untuk mengumpulkan data secara wajar dalam latar alamiah . Time sampling ini berkaitan dengan waktu yang dipilih dan dipandang tepat untuk pengumpulan informasi pisuhan dalam “ basa Suroboyoan ” .

F. Validitas Data

Data atau informasi yang telah dikumpulkan dan dicatat diharapkan merupakan data yang sahih, mantap, dan benar, sehingga perlu ditentukan tingkat kesahihannya. Teknik validasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Selain itu, untuk keperluan verifikasi, data base akan dikembangkan dan disimpan agar sewaktu-waktu dapat ditelusuri kembali apabila diperlukan. Triangulasi merupakan cara yang paling umum yang digunakan untuk menguji kesahihan data. Paton dalam Sutopo, 2002:78 menyatakan ada empat macam teknik triangulasi, yaitu 1 triangulasi data data triangulation, 2 triangulasi peneliti investigator triangulation, 3 triangulasi metodologis methodological triangulation , dan 4 triangulasi teoretis theoretical triangulation . Dari empat triangulasi tersebut, dalam penelitian ini digunakan triangulasi data atau triangulasi sumber dan triangulasi metodologis. Triangulasi lxxii sumber dilakukan dengan menyediakan data yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda, yaitu mengumpulkan data atau informasi mengenai pisuhan dalam “ basa Suroboyoan ” dari informan yang beragam. Triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Pada penelitian ini, triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda, yaitu dengan teknik sadap dan rekam, teknik simak dan catat, serta teknik kerja sama dengan informan atau wawancara mendalam untuk menyediakan data yang sejenis.

G. Pengaturan Klasifikasi Data