lxviii tersebut adalah faktor utama dilakukannya analisis yang tepat Sudaryanto,
1990:34. Dengan demikian, teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teknik Sadap dan Rekam
Pada praktiknya, penyimakan atau metode simak diwujudkan dengan penyadapan. Si peneliti untuk mendapatkan data pertama-tama dengan
segenap kecerdikan dan kemauannya harus menyadap pembicaraan penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang Sudaryanto, 1993:133.
Sebelum melakukan penyadapan, dilakukan obeservasi atau pengamatan terlebih dahulu. Dalam menggunakan teknik rekam, penutur
pisuhan
tidak mengetahui kalau dirinya sedang disadap pembicaraannya. Teknik ini
digunakan untuk mendapatkan bentuk-bentuk
pisuhan
secara wajar dan alamiah. Untuk mendapatkan data secara wajar dan alamiah, teknik sadap ini
dilakukan dengan cara merekam tuturan melalui
handphone
yang mempunyai fasilitas rekam. Dengan menggunakan
handphone
, penutur
pisuhan
tidak sadar kalau disadap pembicaraannya karena penggunaan
handphone
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Dalam melakukan teknik sadap, peneliti
berpura-pura menggunakan
handphone
untuk SMS atau menelepon dengan tetap memperhatikan pembicaraan penutur
pisuhan
. Setelah data diperoleh, dilakukan pentranskripan secara tertulis dan transkrip
fonetis pada kata-kata tertentu. Kemudian dijelaskan konteks sosiokulturalnya.
lxix
2. Teknik Simak dan Catat
Yang dimaksud teknik simak dan catat adalah mengadakan penyimakan terhadap pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dan mengadakan
pencatatan terhadap data relevan yang sesuai sasaran dan tujuan penelitian Edi Subroto, 2007:47. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan
terarah di manapun terdapat tuturan
pisuhan
kemudian melakukan penyimakan terhadap pemakaian bahasa lisan yang mengandung
pisuhan.
Setelah itu, dilakukan pencatatan dengan menyertakan latar dan konteksnya, yaitu keterangan singkat mengenai situasi yang melatarbelakangi terjadinya
tuturan. Peneliti mendeskripsikan siapa penutur, mitra tutur, lokasi tuturan, situasi tuturan formal atau informal, hubungan penutur dengan mitra tutur
akrab atau tidak akrab, sebaya atau orang tua dengan muda, dan sebagainya.
3. Teknik Kerja Sama dengan Informan