Spoil System Merit System

31 tersebut diharapkan mendapat kepuasan kerja semaksimal mungkin dan dapat memberikan output yang setinggi- tingginya. Manullang 2002:47 menyatakan bahwa pemindahan itu dimaksudkan penempatan pemegang jabatan tertentu kepada jabatan yang lebih tepat sesuai dengan keinginan, pengetahuan dan keahliannya dengan harapan pada jabatan yang baru itu dia akan lebih berkembang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mutasi diartikan sebagai perubahan mengenai atau pemindahan kerja atau jabatan seseorang pegawai dari suatu tempat kerja atau jabatan, ke tempat kerja atau jabatan lain dengan harapan pada jabatan baru itu dia akan lebih berkembang.

2.2.2 Dasar Pelaksanaan Mutasi

Ada beberapa dasar pelaksanaan mutasi pegawai menurut Siswanto 2002: 215 adalah sebagai berikut:

a. Seniority System

Seniority system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari pegawai yang bersangkutan. Sistem mutasi seperti ini tidak objektif karena kecakapan orang yang dimutasikan berdasarkan senioritas belum tentu mampu menduduki jabatan yang baru.

b. Spoil System

Spoil system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan. Sistem mutasi seperti ini kurang baik karena didasrkan atas pertimbangan suka atau tidak suka. Universitas Sumatera Utara 32

c. Merit System

Merit system adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, objektif dan hasil prestasi kerja seperti: output dan produktivitas kerja, jumlah kesalahan yang dibuat serta absensi dan disiplin pegawai yang baik. Merit system ini merupakan dasar mutasi yang baik karena: 1. Output dan produktivitas kerja meningkat. 2. Semangat kerja meningkat. 3. Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun. 4. Absensi karyawan semakin baik. 5. Disiplin karyawan semakin baik. 6. Jumlah kecelakaan akan menurun.

2.2.3 Manfaat Dan Tujuan Mutasi

Pelaksanaan mutasi bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Mutasi dapat juga mematangkan wawasan tenaga kerja yang memang dibutuhkan karena dengan kematangan wawasan, karyawan sudah mampu mengatasi masalah yang dihadapi. Menurut Simamora 2000:66 manfaat pelaksanaan mutasi adalah : 1. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja dibagian atau unit yang kekurangan tenaga kerja tanpa merekrut dari luar. 2. Memenuhi keinginan pegawai sesuai dengan perkerjaan. 3. Memberikan Jaminan bagi pegawai bahwa dia tidak akan diberhentikan dari pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 33 4. Tidak terjadi kejenuhan. 5. Motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi, berkat tantangan dan situasi baru yang dihadapi. Menurut Siagian 2001:172 melalui mutasi para karyawan sesungguhnya memperoleh manfaat yang tidak sedikit, antara lain dalam bentuk: 1. Pengalaman baru. 2. Cakrawala pandangan yang lebih luas. 3. Tidak terjadinya kejenuhan atau kebosanan. 4. Perolehan pengetahuan dari keterampilan baru. 5. Perolehan prospektif baru mengenai kehidupan organisasional. 6. Persiapan untuk menghadapi tugas baru, misalnya karena promosi. 7. Motivasi dan keputusan kerja yang lebih tinggi berkat tantangan dan situasi baru yang dihadapi. Menurut Hasibuan 2000:151 tujuan mutasi itu antara lain: 1. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 2.Untuk menciptakan keseimbangan antara kerja dengan komposisi perkerjaan jabatan. 3. Untuk memperluas atau menambah penegetahuan karyawan. 4. Untuk menghilangkan rasa bosanjenuh terhadap perkerjaannya. Universitas Sumatera Utara 34 5.Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karier yang lebih tinggi. 6. Untuk pelaksanaan hukuman sanksi atas pelanggaran yang dilakukannya. 7. Untuk memberikan pengakuan imbalan terhadap prestasinya. 8. Untuk alat mendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka. 9. Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik. 10. Untuk menyesuaikan perkerjaan dengan kondisi fisik karyawan. 11. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.

2.2.4 Sebab dan Alasan Mutasi

Sebab dan alasan pelaksanaan mutasi digolongkan atas permintaan sendiri personel transfers dan alih tugas produktif production transfers, yaitu: 1. Permintaan sendiri Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atas keingina sendiri dari karyawan yang bersangkutan dan dengan mendapat persetujan pimpinan organisasi. Mutasi permintaan sendiri pada umumnya hanya pemindahan kepada jabatan yang peringkatnya sama baik, antarbagian maupun pindah ketempat lain. 2. Alih Tugas Produktif ATP Alih Tugas Produktif adalah ATP adalah mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan untuk meningkatakan produksi dengan menempatkan karyawan bersangkutan ke jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya. ATP didasarkan pada hasil penilaian prestasi Universitas Sumatera Utara 35 kerja karyawan. Karyawan yang berprestasi baik dipromosikan, sedangkan karyawan yang tidak berprestasi tidak disiplin didemosikan.

2.2.5 Prinsip Mutasi

Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat.

2.2.6 Kendala Pelaksanaan Mutasi

Siswanto 2002:214 mengemukakan ada tiga jenis penolakan pegawai terhadap mutasi pegawai, yaitu:

a. Faktor logis atau rasional