66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga listrik di Indonesia
dikelola oleh beberapa perusahaan, salah satunya adalah OGEM Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy yang merupakan Perusahaan Listrik swasta Belanda
yang berpusat di negara Belanda, sedangkan di Indonesia berpusat di Batavia atau dikenal Jakarta pada saat ini.
Sejarah kelistrikan di Indonesia dimulai pada tahun 1893 di daerah Batavia atau Jakarta sekarang. Tiga puluh tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di
Medan. Sentralnya dibangun di pertapakan kantor PLN cabang Medan yang sekarang di jalan Listrik No 12 Medan, dibangun oleh OGEM Overzeese Gase
dan Electritiest Maathappy, yaitu salah satu perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan listrik di Tanjung Pura dan Pangkalan
Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga 1928, Berastagi 1928, Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram 1937.
Pada masa penjajahan Jepang, perusahaan listrik berada ditangan Jepang dengan mendatangkan tenaga ahli dari Jepang, tetapi Jepang hanya mengambil
alih pengelolaan listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan
Universitas Sumatera Utara
67
mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera, dan Perusahaan Listrik Jawa yang disesuaikan.
Sejak proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 dikumandangkan, maka kesatuan aksi karyawan listrik di seluruh penjuru tanah
air mengambil alih Perusahaan Listrik swasta Belanda dari tangan tentara Jepang. Pengambilalihan itu selesai bulan oktober 1945 dan diserahkan pada pemerintah
Republik Indonesia dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Mengenang peristiwa ambil alih itu maka tanggal 27 Oktober ditetapkan sebagai Hari Listrik
Nasional. Sejak tahun 1955 di Medan berdiri perusahaan listrik distribusi cabang Sumatera Utara yang dikepalai oleh R. Sukarno.
Dengan dikeluarkannya UU No. 58 tahun 1958 tentang Nasionalisasi, nama OGEM Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy dinasionalisasikan
pada tanggal 31 Januari 1958 dengan nama PGLN Perusahaan Gas dan Listrik Negara tahun 1959 dirubah menjadi Perum Listrik Negara Distrik Cabang
Sumatera Utara yang kemudian dirubah lagi menjadi Exploitasi I tahun 1961 sesuai dengan PP No. 67 tahun 1961. Dengan dikeluarkannya keputusan Direksi
PLN No. 09DIRPLN1966 kemudian PLN Exploitasi I Sumatera Utara menjadi Exploitasi II dan pada tahun 1966 di Sumatera Utara dibentuk PLN pembangunan
yang berada dibawah pengawasan PLN Exploitasi II. Pada tahun 1966 PLN mengalami perubahan lagi dari Perusahaan Negara
menjadi PERUM sesuai dengan UU No. 9Tahun1969, untuk menanggulangi dan mengimbangi peningkatan permintaan akan kebutuhan tenaga listrik oleh
Universitas Sumatera Utara
68
masyarakat di Sumatera Utara, maka Perusahaan Umum Listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga pada tahun 1975 dengan terbitnya peraturan
Menteri PUTL No. 13PRT75 tanggal 8 September 1975 maka diadakan reorganisasi pada PLN Exploitasi II Sumatera Utara pada tahun 1975 dan begitu
juga dengan pembangunan dirubah menjadi PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara dan Aceh pada tahun yang sama.
Kemudian pada tahun 1994 terjadi perubahan nama dari Perusahaan Umum Listrik Negara Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara
menjadi PT PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara dan Aceh dengan surat keputusan Direksi PT PLN Persero No.
058.K024DIR1994, kemudian 2006 menjadi PT PLN Persero Proyek Induk Pembangkit Jaringan Sumatera Utara, Aceh Riau berdasarkan keputusan
Direksi PT PLN Persero No. 032.KDIR2006. Kemudian di tahun 2013 berubah kembali menjadi PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II berdasarkan
keputusan Direksi PT PLN Persero No. 166.KDIR2013.
4.1.2 Visi,Misi Dan Motto PT. PLNPersero Unit Induk Pembangunan II 4.1.2.1 Visi :
Menjadikan Unit Induk Pembangunan II sebagai Unit terbaik di Indonesia.
4.1.2.2 Misi :
Melakukan pengendalian konstruksi dan pengelolaan kegiatan pembangunan jaringan serta melaksanakan administrasi konstruksi dengan
bertindak sebagai wakil pemilik owner, untuk menghasilkan jaringan yang
Universitas Sumatera Utara
69
berkualitas dan siap dioperasikan melalui proses pelaksanaan pembangunan yang efisien, tepat waktu dan menghasilkan standar produkprototipe.
4.1.2.3 Motto :
Motto dari PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II adalah “BMW Biaya, Mutu, Waktu yang berarti Tepat Waktu, Mutu, dan Waktu”.
4.1.3 Logo dan Makna dari Logo PT.PLNPersero 4.1.3.1 Logo PT.PLN Persero
PT PLN Persero sebagaimana perusahaan lainnya memiliki logo sebagai ciri perusahaan tersebut. Logo tersebut dapat berarti mewakili produk PT PLN
Persero yaitu menjual arus listrik kepada masyarakat. Bentuk dari Logo PT PLN Persero adalah sebagai berikut:
Sumber : PT PLN Persero
Gambar 4.1 Logo PT PLN Persero
Universitas Sumatera Utara
70
4.1.3.2 Makna Logo PT PLN Persero 1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi element-element lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN Persero merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk melambangkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat
yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkaya diperusahaan ini. 2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir mengartikan kerja
cepat dan tepat insane PLN Persero dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai
perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan
jaman. 3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat elektrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang di geluti perusahaan yaitu pembangkitan,penyaluran dan distribusi
yang seiring dan sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN Persero guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan sesuatu yang tepat seperti hal nya yang listrik tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Selain itu biru juga melambungkan
Universitas Sumatera Utara
71
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggannya. 4.1.4 Stuktur Organisasi
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangatpenting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, untuk itulah maka
strukturorganisasi harus dirancang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaanperusahaan.
Struktur organisasi yang diciptakan haruslah mampu menggunakan seluruhsumber daya yang dimiliki perusahaan secara optimal. Dengan demikian
strukturorganisasi yang baik akan dapat membagi seluruh tugas, wewenang dan tanggungjawab serta mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antar unit-
unitorganisasi yang ada dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II Medan adalah
sebagai berikut.
Gambar 4.2 Susunan Organisasi PT PLN Persero UIP II Sumber: PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan II Medan
General Manager
Unit Pelaksanaan
konstruksi Bidang
Keuangan dan SDM
Bidang Perencanaan
Bidang Hukum,
Komunikasi dan
Pertanahan Bidang
Operasi Konstruksi
Universitas Sumatera Utara
72
4.1.5 Uraian Tugas
Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan perusahaan, makamanajemen memberikan tugas dan tanggung jawab pada masing - masing
bagian.Tugas dan tanggung jawab masing - masing bagian yang terdapat pada PT PLNPersero Unit Induk Pembangunan II Medan adalah sebagai berikut :
1. General Manager
Bertanggung jawab dan memastikan terselenggaranya pengelolaan kegiatanpembangunan jaringan tenaga listrik sesuai yang tercantum dalam Daftar
IsianProyek DIP, Petunjuk Operasional PO dan Anggaran Investasi AI, sertabertanggung jawab terhadap biaya, jadwal, dan mutu sesuai target kinerja
UnitInduk Pembangunan yang ditetapkan oleh Direksi dengan mengoptimalkansumber daya yang tersedia, serta memastikan bahwa semua
programpembangunan yang dilaksanakan oleh Unit Induk Pembangunan telah diketahui
oleh Direksi, dengan tugas pokok meliputi: a. Mengembangkan strategi dan kebijakan pokok untuk peningkatan kerja Unit
Induk Pembangunan. b. Memastikan kelancaran koordinasi dan Servis Level Agreement SLAdengan
pihak supervisi konstruksi dan supervisi desain. c. Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP Unit Induk
Pembangunan. d. Mengelola dan mengendalikan kegiatan pembangunan dan bertindak sebagai
wakil pemilik owner.
Universitas Sumatera Utara