Operasional Variabel Defenisi Operasional

kepemimpian dan iklim komunikasi akan sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja.

1.5.5. Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah dijelaskan, maka untuk mempermudah operasionalnya dalam memecahkan masalah dibuatlah operasionalisasi variabel sebagai berikut:.1. Operasionalisasi Variabel Variabel Teoritis Defenisi Operasional Variabel Indikator Variabel Skala Gaya kepemimpinan X1 Kemampuan Pemimpin membina dan mengarahkan bawahannya dengan perilaku- perilaku tertentu. Diukur menggunakan teori Path Goal oleh House dan Mitcell dengan indikatornya: 1. Gaya Supportive mendukung 2. Gaya Directive instruktif 3. Gaya Partisipative partisipatif 4. Gaya Achievment oriented orientasi kepada keberhasilan Likert Iklim Komunikasi X2 Sebuah keadaan komunikasi yang menekankan pada persepsi anggota terhadap proses komunikasi yakni sumber komunikasi yang bersifat terbuka, dipercaya dan memberikan kepuasan dalam penyampaian informasi Face and Faules 1. Kepercayaan 2. Pembuatan keputusan bersama 3. Kejujuran, 4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah 5. Mendengarkan dalam komunikasi keatas 6. Perhatian pada tujuan kinerja tinggi Likert Motivasi kerja Y2 Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja Ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi Hezerberg. a. Faktor motivator adalah: Prestasi; Pengakuan; Pekerjaan Likert Universitas Sumatera Utara karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam proses kerja Teori dua faktor Hezerberg. itu sendiri; Pengembangan potensi individu. Yang termasuk b. Faktor Higyene adalah: Gaji atau Upah; Kondisi kerja; kebijaksanaan dan Administrasi Perusahaan; Hubungan antar Pribadi; Kualitas Supervisi.

1.5.6. Defenisi Operasional

Defenisi operasioanal merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama. Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah : Variabel bebas X1 Gaya kepemimpinan, yang terdiri dari : 1. Gaya Supportive mendukung: Memberi perhatian kepada kebutuhan para bawahan, memperlihatkan perhatian kepada kesejahteraan mereka dan menciptakan suasana yang bersahabat dalam unit kerja mereka. 2. Gaya Directive instruktif: Memberitahukan kepada para bawahan apa yang diharapkan dari mereka, memberi pedoman yang spesifik, meminta para bawahan untuk mengikuti peraturan-peraturan dan prosedur, mengatur waktu, dan mengkoordinasi pekerjaan mereka. 3. Gaya Partisipative partisipatif: Berkonsultasi dengan para bawahan dan memperhitungkan opini dan saran mereka. 4. Gaya Achievment oriented orientasi kepada keberhasilan: Menetapkan tujuan-tujuan yang menantang, mencari perbaikan dalam kinerja, dan Universitas Sumatera Utara memperlihatkan kepercayaan bahwa para bawahan akan mencapai standar yang tinggi. Variabel bebas X2 Iklim Komunikasi terdiri dari: 1. Kepercayaan, personel disemua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh pernyataan dan tindakan. 2. Pembuatan keputusan bersama, para pegawai disemua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai disemua tingkat harus diberikan kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen diatas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. 3. Kejujuran, suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan. 4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasi, para pemimpin, dan rencana-rencana 5. Mendengarkan dalam komunikasi keatas, personil disemua tingkat dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah Universitas Sumatera Utara yang dikemukakan personel disemua tingkat bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan. 6. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi, personel disemua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah- demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya. = Variabel terikat Y Motivasi kerja, yang terdiri dari: 1. Prestasi. Karyawan meningkatkan prestasi kerjanya dan melakukan pekerjaan lebih baik sesuai target perusahaan. 2. Pengakuan. Yakni besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas kinerjanya, serta memberikan pujian atas prestasi yang dicapai. 3. Pekerjaan itu sendiri. Yaitu minat terhadap pekerjaan itu sendiri seberapa besar atau kecilnya tantangan yang dirasakan pekerja terhadap pekerjaanya. 4. Pengembangan potensi individu. Sejauhmana kemungkinan pegawai dapat maju dan berkembang dalam pekerjaanya. 5. Gaji atau upah. Karyawan atau pegawai merasa gaji atau upah sudah memadai dan apakah tunjangan sudah didapatkan. 6. Kondisi kerja. Pegawai merasa atau mendapatkan suasana kerja yang menyenangkan, tempat kerja yang mendukung, pasilitas dan peralatan kerja yang memadai. Universitas Sumatera Utara 7. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan. Pegawai mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan tugas, adanya pengawasan di kantor, dan jabatan yang sesuai. 8. Hubungan antar pribadi. Mendapatkan perhatian dari atasan terhadap bawahan, adanya hubungan informal di luar jam kerja, dan adanya hubungan kerja kesesama karyawan. 9. Kualitas supervisi. Karyawan bekerja tidak banyak diarahkan dan diatur

1.5.7. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Stasiun Jawa Barat

0 5 1

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Stasiun Jawa Barat

7 73 63

Pengaruh Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Medan Sumatera Utara (Studi Korelasional Pengaruh Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik RRI Medan Sumatera Utara)

0 12 123

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA Lembaga Penyiaran Publik ( LPP ) TVRI JAWATIMUR.

0 0 104

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA Lembaga Penyiaran Publik ( LPP ) TVRI JAWATIMUR.

0 0 104

Kepada Yth. Bapak Ibu Di- Tempat Hal: Bantuan Pengisian kuesioner Lampiran : 4 (empat) Lembar - Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Iklim Komunikasi terhadap Motivasi kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Sumatera Utara

0 0 29

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Pelitian terdahulu yang relevan - Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Iklim Komunikasi terhadap Motivasi kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Sumatera Utara

0 1 25

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Iklim Komunikasi terhadap Motivasi kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Sumatera Utara

0 0 24

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (LPP) TVRI SUMATERA UTARA TESIS

0 0 16

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA Lembaga Penyiaran Publik ( LPP ) TVRI JAWATIMUR

0 1 20