berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi. Sementara iklim organisasi dapat disimpulkan sebagai kualitas lingkungan internal organisasi yang
secara relatif terus berlangsung yang dialami oleh anggota organisasi serta turut mempengaruhi perilaku mereka
2.4.2 Dimensi Iklim Komunikasi
Redding Goldhaber, 1986 dalam Muhammad 2005:85 mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi yang terdiri dari :
1. “suppotiveness” atau bawahan mengamati bahwa hubungan
komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting.
2. Partisipasi membuat keputusan 3. Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia
4. Keterbukaan dan keterusterangan. 5. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja
dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi. Muhammad 2009:86 menguraikan pokok persoalan utama dari iklim
komunikasi adalah sebagai berikut : 1. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam
organisasi. Persoalan ini berkaitan dengan kepuasan, keterbukaan, kepercayaan anggota organisasi dengan atasan, teman bekerja dan
bawahan sebagai sumber informasi. Serta seberapa penting sumber- sumber tersebut.
2. Persepsi mengenai tersedianya informasi bagi anggota organisasi. Hal ini berkaitan dengan manfaat, ketepatan penerimaan, serta jumlah
informasi yang diterima cocok atau tepat dengan topic-topik yang penting dari sumber informasi
3. Persepsi mengenai organisasi yang membahas mengenai banyaknya anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi
anggota organisasi, apakah tujuan dan objektif dipahami ? Apakah orang diberi sokongan dan dihargai ? Apakah sistem terbuka terhadap
input dari anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
Pokok persoalan mengenai iklim komunikasi yang diuraikan tersebut menekankan pada persepsi terhadap proses komunikasi yakni sumber komunikasi
yang bersifat terbuka, dipercaya dan memberikan kepuasan dalam penyampaian informasi. Persepsi terhadap tersedianya informasi serta persepsi terhadap unsur-
unsur yang terdapat di dalam organisasi.
2.4.3 Pengukuran Iklim komunikasi
Denis 1974 mengemukakan: “Proses pengukuran iklim komunikasi
organisasi meliputi penelitian atas persepsi anggota organisasi mengenai pengaruh organisasi. Sebagai suatu konsep yang berkaitan dengan persepsi, iklim
komunikasi organisasi diukur dengan meneliti reaksi reaksi perceptual anggota organisasi atas sifat sifat makro organisasi yang relevan dengan komunikasi dan
dan berguna bagi anggota organisasi.”Pace dan Faules, 2001 :157 Dengan demikian pengukuran iklim komunikasi berkaitan dengan persepsi
anggota organisasi terhadap reaksi reaksi perseptual dan sifat-sifat makro organisasi khususnya yang berkaitan dengan komunikasi.
Pace dan Faules 2001:159-160 menyebutkan bahwa inventaris Iklim komunikasi terdiri dari enam faktor utama yang dapat digunakan untuk mengukur
iklim komunikasi orgsnisasi, keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan. Personel di semua tingkat harus beruaha keras untuk
mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh pertanyaan
dan tindakan.
2. Pembuatan keputusan bersama. Para pegawai di semua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai
semia masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai ndisemua tingkat
harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan
Universitas Sumatera Utara
management diatas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan.
3. Kejujuran. Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mampu hubungan-hubungan dalam ortganisasi dan para pegawai
mampu mengatakan “apa yang bada dalam pikiran mereka” tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat,
bawahan atau atasan.
4. Keterbukaan dalam komunikasi kebawah. Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperolah
informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu. Yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk memgkoordinasikan
pekerjaan mereka dengan orang orang atau bagian bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasinya, para
pemimpin dan rencana-rencana
5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas. Personel di setiap tingakat dalam organisasi harus mendengarkan saran
–saran atau laporan- laporan atau masalah yang dikemikakan personel di setiap tingkat
bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup
penting untuk dilaksanakan.
6. Perhatian pada tujuan bekerja tinggi. Personel disemua tingkat dalam orgnisasi harus menunjukan suatu komitmen terhadap tujuan tujuan
berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, kualitas tinggi biaya rendah, demikian pula menunjukan perhatian besar para anggota organisasi
lainnya.
2.5 Motivasi kerja 2.5.1 Pengertian Motivasi