kepemimpinan dan Iklim Komunikasi terhadap dan Motivasi kerja pegawai
3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran kepada LPP TVRI Sumatera Utara tentang Pengaruh Gaya kepemimpinan
dan Iklim komunikasi terhadap Motivasi Kerja.
1.5. Kerangka Teori
Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan batasan tentang teori-teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan
dilakukan. Nawawi 2003:6-7; Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu
perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti. Adapun
landasan teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori Gaya kepemimpinan, teori Iklim Komunikasi dan Motivasi kerja.
1.5.1. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan terkait dengan cara mempengaruhi bawahan dan menyampaikan serta menerapkan ide idenya kepada kelompoknya dan seberapa
besar pemimpin dapat memberikan atau mendelegasikan kepercayaan, wewenang dan lain-lain dengan prilaku prilaku tertentu. Berdasar pada teori Path-Goal
jalan –tujuan tentang kepemimpinan telah dikembangkan untuk menjelaskan
bagaimana perilaku seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya.
Universitas Sumatera Utara
House dan Mitcell 1974 dalam Yukl 1998:242-243 telah mengkategorikan ada empat gaya kepemimpinan sebagai berikut :
1. Gaya Supportive mendukung: Memberi perhatian kepada kebutuhan para bawahan, memperlihatkan perhatian kepada kesejahteraan mereka
dan menciptakan suasana yang bersahabat dalam unit kerja mereka. 2. Gaya Directive instruktif: Memberitahukan kepada para bawahan apa
yang diharapkan dari mereka, memberi pedoman yang spesifik, meminta para bawahan untuk mengikuti peraturan-peraturan dan
prosedur, mengatur waktu, dan mengkoordinasi pekerjaan mereka.
3. Gaya Partisipative partisipative: Berkonsultasi dengan para bawahan dan memperhitungkan opini dan saran mereka.
4. Gaya Achievment
oriented orientasi
kepada keberhasilan:
Menetapkan tujuan-tujuan yang menantang, mencari perbaikan dalam kinerja, dan memperlihatkan kepercayaan bahwa para bawahan akan
mencapai standar yang tinggi.
1.5.2. Iklim Komunikasi
Komunikasi selalu terjadi di setiap kegiatan hidup manusia baik dalam hidup bermasyarakat, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Dalam hidup
berorganisasi, komunikasi adalah salah satu hal terpenting yang pengaruhnya sangat besar untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Adanya komunikasi dalam
suatu organisasi akan membentuk suatu iklim komunikasi. Iklim komunikasi ada yang bersifat positif dan negatif. Iklim komunikasi yang bersifat positif atau
kondusif dapat mendorong produktivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi, sehingga lebih mempermudah tercapainya tujuan organisasi. Sebaliknya iklim
komunikasi yang negatif, dapat menghambat tingkat produktivitas kerja karyawan dalam organisasi yang mengakibatkan tujuan perusahaan juga sulit untuk dicapai.
Untuk menganalisis iklim komunikasi di suatu organisasi, Pace dan Faules 2001:149 mengemukakan enam faktor besar yang bisa digunakan untuk
menganalisis masalah tersebut, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Kepercayaan, personel disemua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya
kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh pernyataan dan tindakan.
2 Pembuatan keputusan bersama, para pegawai disemua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai
semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai disemua tingkat
harus diberikan kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen diatas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan
keputusan dan penentuan tujuan.
3 Kejujuran, suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para
pegawai mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat,
bawahan, atau atasan.
4 Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperoleh
informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan
pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasi, para pemimpin,
dan rencana-rencana
5 Mendengarkan dalam komunikasi keatas, personil disemua tingkat dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan-
laporan masalah yang dikemukakan personel disemua tingkat bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran
terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan.
6 Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi, personel disemua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap
tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah, demikian pula menunjukkan perhatian besar pada
anggota organisasi lainnya.
1.5.3. Motivasi kerja 1.5.3.1. Pengertian Motivasi