commit to user 16
dari sifat dan proses pembangunan itu mencerminkan adanya terobosan yang baru, jadi bukan merupakan gambaran ekonomi suatu saat saja. Pembangunan
ekonomi berkaitan pula dengan pendapatan perkapita riil, di sini ada dua aspek penting yang saling berkaitan yaitu pendapatan total atau yang lebih
banyak dikenal dengan pendapatan nasional dan jumlah penduduk. Pendapatan perkapita berarti pendapatan total dibagi dengan jumlah
penduduk.
b. Tujuan Pembangunan
Pembangunan ekonomi dipandang sebagai proses multidimensional yang mencakup segala aspek dan kebijaksanaan yang komprehensif baik
ekonomi maupun non ekonomi. Menurut MP Todaro 2006: 24 Tujuan pembangunan yang minimal dan pasti ada adalah
1. Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok-seperti pangan,
sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan. 2. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan
pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian
atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan yang kesemuanya itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan
juga menumbuhkan harga diri pada pribadi dan bangsa yang bersangkutan.
3. Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan
mereka dari belitan sikap menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara-bangsa lain, namun juga
terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan mereka.
c. Pembangunan Ekonomi Daerah
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri
alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru , alih ilmu
pengetahuan dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Lincolin Arsyad 2009: 108 mengatakan bahwa :
commit to user 17
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang
ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut.
Perencanaan pembangunan daerah di definisikan sebagai suatu usaha yang sistematis dari berbagai pelaku aktor, baik umum publik, atau
pemerintah, swasta maupun kelompok masyarakat lain pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling kebergantungan dan keterkaitan aspek-
aspek fisik, sosial-ekonomi, dan aspek-aspek lingkungan lainnya dengan cara : 1 Secara terus menerus menganalisis kondisi dan pelaksanaan pembangunan
daerah. 2 Merumuskan tujuan-tujuan dan kebijakan-kebijakan pambangunan daerah.
3 Menyusun konsep strategi-strategi bagi pemecahan masalah solusi. 4 Melaksanakannya dengan menggunakan sumber-sumber daya yang
tersedia. 5 Sehingga peluang-peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat daerah dapat di tangkap secara berkelanjutan. Argumen tentang pentingnya pembangunan daerah dan perencanaan
pembangunan adalah berdasarkan alasan politik, perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat sebagai wahana untuk menciptakan hubungan yang lebih
baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan, sementara dalam dimensi alasan ekonomi, perencanaan
pembangunan dapat dilihat sebagai wahana untuk mencapai sasaran pengentasan kemiskinan dan sasaran pembangunan sosial secara lebih nyata di
daerah-daerah. Dalam pembangunan daerah, pemerintah daerah diharapkan mampu melakukan manajemen pembangunan daerah dengan fokus
pembangunan wawasan. Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada
penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi
commit to user 18
sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal. Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif yang
berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi.
Perbedaan kondisi daerah membawa implikasi bahwa corak pembangunan yang diterapkan berbeda pula. Peniruan secara mentah pola
kebijaksanaan yang diterapkan dan berhasil pada suatu daerah, belum tentu memberikan manfaat yang sama bagi daerah yang lain. Kebijakan yang
diambil harus sesuai kondisi kondisi, kebutuhan dan potensi daerah yang bersangkutan, sebab itu penelitian yang mendalam tentang keadaan tiap
daerah harus dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang berguna bagi penentuan perencanaan pembangunan daerah yang bersangkutan.
d. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah