commit to user 12
c. Teori Pertumbuhan Ekonomi 1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Sadono Sukirno 2006 mengatakan bahwa ahli-ahli ekonomi klasik, dalam menganalisis masalah pembangunan terutama ingin
mengetahui sebab-sebab perkembangan eknomi dalam jangka panjang dan corak proses pertumbuhannya. Mereka memiliki pandangan yang berbeda
antara satu dengan yang lain, maka dari itu dipilih pandangan ahli ekonomi klasik yang terkemuka.
a Pandangan Adam Smith
Faktor yang menentukan pembangunan, Adam Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan
ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meninggikan tingkat spesialisasi dalam
perekonomian tersebut. Akibat dari spesialisasi maka tingkat kegiatan
ekonomi akan bertambah.
Mengenai corak proses pertumbuhan ekonomi, Adam Smith mengatakan bahwa apabila pembangunan sudah terjadi maka proses
tersebut terus berlangung secara kumulatif. Kenaikan produktivitas dapat ditimbulkan karena pasar berkembang, pembagian kerja, dan
spesilisasi. Kenaikan pendapatan nasional yang disebabkan oleh perkembangan tersebut dan perkembangan penduduk dari masa ke masa
yang terjadi secara bersamaan dengan kenaikan pendapatan nasional akan memperluas pasar dan mnciptakan tabungan yang lebih banyak.
b Pandangan Ricardo dan Mill
Kedua ahli ekonomi Klasik ini berpendapat bahwa dalam jangka panjang perekonomian akan mencapai stationery state atau suatu
keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali.
Menurut Ricardo, pola proses ekonomi adalah sebagai berikut :
1 Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam relatif cukup banyak.
commit to user 13
2 Sesudah tahap tersebut, karena jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan bertambah, maka upah akan naik dan kenaikan upah
ini mendorong pertambahan penduduk. 3 Tahap selanjutnya tingkat upah akan menurun dan pada akhirnya
akan berada pada tingkat yang minimal.
2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik
Dalam Sadono Sukirno 2006: 266 Teori pertumbuhan Neo-Klasik pada umumnya didasarkan pada fungsi produksi yang telah dikembangkan
oleh Charles Cobb dan Paul Douglas, yang lazim dikenal sebagai fungsi poduksi Cobb-Douglas. Fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Y
t
= T
t
K
t
L
t
2.1 Keterangan:
Y
t
= tingkat produksi pada tahun t T
t
= tingkat teknologi pada tahun t K
t
= jumlah stok barang-barang modal pada tahun t L
t
= jumlah tenaga kerja pada tahun t α = pertambahan produksi yang diciptakan oleh pertambahan satu unit
modal. β = pertambahan produksi yang diciptakan oleh pertambahan satu unit
tenaga kerja. Pada umumnya nilai
α dan β ditentukan dengan menganggap α + β = 1, yang artinya α dan β nilainya adalah sama dengan produksi marjinal dari
masing-masing faktor tersebut. Jadi nilai α dan β ditentukan dengan
melihat peranan tenaga kerja dan modal dalam menciptakan pendapatan nsional.
Persamaan 2.1 diatas dapat diubah menjadi persamaan berikut : Log Y
t
= log T
t
+ αlog K
t
+ βlog L
t
2.2 Kalau persamaan tersebut didiferensiasikan akan diperoleh:
t t
d Y
d log
=
t t
d T
d log
+ α
t t
d K
d log
+ β
t t
d L
d log
2.3 Selanjutnya persamaan 2.3 dapat disederhanakan menjadi:
r
Y
= r
T
+ αr
K
+ βr
L
2.4 keterangan :
r
Y
= tingkat pertambahan pendapatan nasional r
T
= tingkat perkembangan teknologi αr
K
= tingkat pertambahan stok modal βr
L
= tingkat pertambahan tenaga kerja Dari persamaan 2.4 menurut teori pertumbuhan Neo-Klasik, laju tingkat
pertumbuhan yang dapat dicapai suatu negara tergantung pada tingkat perkembangan teknologi, peranan modal dalam menciptakan pendapatan
negara dikalikan dengan tingkat perkembangan stok modal, dan peranan
commit to user 14
tenaga kerja dalam menciptakan pendapatan negara dikalikan dengan tingkat pertambahan tenaga kerja.
d. Produk Domestik Regional Bruto PDRB