Struktur Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Ekonomi a. Pengertian Pembangunan Ekonomi

commit to user 20 Misalnya, perlunya melakukan pembedaan fungsi antara daerah-daerah yang bertetangga berbatasan. Beberapa daerah bisa menjadi wilayah penyedia jasa sedangkan daerah lainnya hanya sebagai wilayah pemukiman. Seorang ahli pembangunan ekonomi daerah dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan peranan fungsional mereka dalam sistem ekonomi daerah. 3 Teori interaksi spasial: Merupakan arus gerak yang terjadi antara pusat-pusat pelayanan baik berupa barang, penduduk, uang maupun yang lainnya. Perlu adanya hubungan antar daerah satu dengan yang lain karena dengan adanya interaksi antar wilayah maka suatu daerah akan saling melengkapi dan bekerja sama untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonominya. Teori ini didasarkan pada teori gravitasi, dimana dijelaskan bahwa interaksi antar dua daerah merupakan perbandingan terbalik antara besarnya massa wilayah yang bersangkutan dengan jarak keduanya, dimana massa wilayah diukur dengan jumlah penduduk. Model interaksi spasial ini mempunyai kegunaan untuk: a Menganalisa gerakan antar aktivitas dan kekuatan pusat dalam suatu daerah. b Memperkirakan pengaruh yang ada dan ditetapkannya lokasi pusat pertumbuhan terhadap daerah sekitarnya. Interaksi antar kelompok masyarakat satu dengan kelompok masyarakat lain sebagai produsen dan konsumen serta barang-barang yang diperlukan menunjukkan adanya gerakan. Produsen suatu barang pada umumnya terletak pada tempat tertentu dalam ruang geografis, sedangkan para langganannya tersebar dengan berbagai jarak di sekitar produsen.

e. Struktur Pertumbuhan Ekonomi

Karakteristik tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi daerah berdasarkan Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap wilayah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah menjadi dua indikator utama, yaitu commit to user 21 pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan perkapita daerah. Mudrajad Kuncoro 2003: 101 mengatakan bahwa dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan domestik regional domestik bruto PDRB perkapita sebagai sumbu horisontal, yaitu daerah cepat maju dan cepat tumbuh high growth and high income, daerah maju tapi tertekan high income but low growth, daerah berkembang cepat high growth but low income, dan daerah relatif tertinggal low growth and low income. Kriteria yang digunakan untuk membagi daerah adalah sebagai berikut: a. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh high growth and high income adalah laju pertumbuhan PDRB dan pendapatan perkapita lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dan pendapatan perkapita rata-rata nasional. b. Daerah maju tapi tertekan high income but low growth adalah daerah yang relatif maju, tetapi dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonominya menurun akibat tertekannya kegiatan utama daerah yang bersangkutan. Daerah ini merupakan daerah yang sudah maju, tetapi untuk masa yang akan datang, laju pertumbuhannya tidak akan begitu cepat walaupun potensi pengembangan yang dimiliki pada dasarnya sangat besar. Daerah ini mempunyai pendapatan perkapita lebih tinggi tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. c. Daerah berkembang cepat high growth but low income adalah daerah yang dapat berkembang pesat dengan potensi pengembangan yang dimiliki sangat besar tetapi belum diolah sepenuhnya dengan baik. Tingkat pertumbuhan ekonomi daerah sangat tinggi, namun tingkat pendapatan perkapita yang mencerminkan dari tahap pembangunan yang telah dicapai sebenarnya masih relatif rendah. Daerah ini memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah dibandingkan denga rata-rata nasional. d. Daerah relatif tertinggal low growth and low income adalah daerah yang mempunyai tingkat pertumbuhan dan pendapatan perkapita lebih rendah commit to user 22 dari pada rata-rata nasional. Menurut Klassen dalam Lincolin Arsyad 2009: 147 daerah tertekan terjadi karena kondisi wilayahnya yang kurang menguntungkan dan kurang bisa berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Daerah ini tidak dapat bersaing dengan daerah-daerah lainnya, bahkan dalam satu cabang. Tabel 3. Matriks Klasifikasi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Tipologi Klassen PDRB perkapita Y Laju pertumbuhan r y i y y i y r i r Daerah cepat maju dan cepat tumbuh Daerah berkembang cepat r i r Daerah maju tetapi tertekan Daerah relatif tertinggal Keterangan: r i : rata-rata laju pertumbuhan kecamatan yang diamati r : rata-rata laju pertumbuhan Kabupaten Boyolali y i : rata-rata PDRB perkapita kecamatan yang diamati y : rata-rata PDRB perkapita Kabupaten Boyolali

f. Peran Pemerintah dalam Pembangunan Daerah