Ketimpangan antar Daerah Pengujian Hipotesis

commit to user 56 Kecamatan Wonosegoro masuk dalam klasifikasi daerah berkembang cepat. Tujuh daerah lainnya masuk ke dalam klasifikasi daerah relatif tertinggal, yaitu Kecamatan Selo, Kecamatan Musuk, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Nogosari, Kecamatan Andong, Kecamatan Kemusu dan Kecamatan Juwangi. Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa terdapat pengelompokkan pertumbuhan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Boyolali tahun 2006-2009.

3. Ketimpangan antar Daerah

Besar kecilnya ketimpangan PDRB per kapita antar kecamatan memberikan gambaran tentang kondisi dan perkembangan di Kabupaten Boyolali, untuk memberikan gambaran yang lebih baik tentang kondisi dan perkembangan pembangunan daerah di wilayah Kabupaten Boyolali, akan dibahas pemerataan PDRB per kapita antar kecamatan yang dianalisis dengan menggunakan indeks ketimpangan Williamson. Angka indeks ketimpangan yang semakin kecil atau mendekati nol menunjukkan ketimpangan yang semakin kecil pula atau dengan kata lain makin merata, dan bila semakin jauh dari nol menunjukkan ketimpangan yang semakin melebar Sjafrizal, 2008. Ketimpangan ditiap kecamatan di Kabupaten Boyolali dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: IW = Y n fi Y Yi . 2 Keterangan: Yi = PDRB per kapita di Kecamatan i Y = PDRB per kapita rata-rata di Kabupaten Boyolali fi = jumlah penduduk di Kecamatan i n = jumlah penduduk di Kabupaten Boyolali Contoh perhitungan indeks Williamson pada Kecamatan Selo tahun 2006 : IW = 15 , 175 . 822 . 3 107 . 942 711 . 26 15 , 175 . 822 . 3 99 , 552 . 824 . 3 2 x = 15 , 175 . 822 . 3 0283 , 07 , 123 . 654 . 5 x = 0,0001 Perhitungan yang sama diberlakukan untuk kecamatan yang lain. commit to user 57 Berikut adalah ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Boyolali tahun 2006-2009 : Tabel 10. Indeks Williamson antar Kecamatan di Kabupaten Boyolali Tahun 2006-2009 Kecamatan IW IW 2006 2007 2008 2009 Rata-rata Selo 0.0001 0.002 0.007 0.007 0.004025 Ampel 0.006 0.007 0.007 0.006 0.0065 Cepogo 0.012 0.009 0.0002 0.005 0.00655 Musuk 0.001 0.014 0.01 0.031 0.014 Boyolali 0.072 0.077 0.078 0.08 0.07675 Mojosongo 0.02 0.02 0.024 0.024 0.022 Teras 0.164 0.165 0.16 0.16 0.16225 Sawit 0.021 0.022 0.019 0.02 0.0205 Banyudono 0.226 0.229 0.11 0.22 0.19625 Sambi 0.037 0.036 0.032 0.009 0.0285 Ngemplak 0.08 0.081 0.078 0.079 0.0795 Nogosari 0.039 0.039 0.038 0.036 0.038 Simo 0.013 0.014 0.023 0.024 0.0185 Karanggede 0.0001 0.0006 0.019 0.02 0.009925 Klego 0.051 0.046 0.043 0.043 0.04575 Andong 0.0619 0.063 0.065 0.066 0.063975 Kemusu 0.072 0.073 0.074 0.024 0.06075 Wonosegoro 0.064 0.067 0.051 0.053 0.05875 Juwangi 0.049 0.051 0.052 0.053 0.05125 Rata-rata 1 0.052 0.053 0.047

0.05 Rata-rata 2

0.05 Sumber: Badan Pusat Statistik Boyolali Keterangan : 1. Rata-rata 1: Rata-rata Williamson Index tiap tahun antar kecamatan. 2. Rata-rata 2: Rata-rata Williamson Index antar kecamatan di Kabupaten Boyolali tahun 2006-2009. Tabel 10 menunjukkan angka indeks ketimpangan PDRB per kapita antar kecamatan di Kabupaten Boyolali selama periode 2006-2009 yaitu rata-rata 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Boyolali PDRB per kapita relatif merata karena nilai indeksnya mendekati nol. Ketimpangan antar kecamatan yang commit to user 58 terjadi di Kabupaten Boyolali dari tahun 2006-2009 ada kecenderungan meningkat, misalnya pada tahun 2006 sebesar 0,052 menjadi 0,053 pada tahun 2007 walaupun hanya naik sedikit saja. Tahun 2008 indeks ketimpangan menurun menjadi 0,047 walaupun pada tahun 2009 ketimpangan naik lagi yaitu menjadi 0,05. Kecenderungan peningkatan ketimpangan dapat dilihat pada gambar 4 sebagai berikut : 0.044 0.046 0.048 0.05 0.052 0.054 2006 2007 2008 2009 In d e k s W il li a m so n Tahun Pengamatan Grafik Indeks Williamson Kabupaten Boyolali 2006- 2009 Gambar 4. Grafik Indeks Williamson Kabupaten Boyolali Tahun 2006-2009 Sumber : Tabel 9 diolah Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Boyolali pada periode 2006-2009, walaupun relatif merata ketimpangannya.

4. Hipotesis Kuznets