commit to user 70
lainnya juga sama-sama mengandalkan sektor pertanian sebagai penggerak perekonomiannya, terutama subsektor tanaman bahan makanan. Tanah pada
Kecamatan Juwangi adalah berkapur sehingga berpotensi bahan galian golongan C yaitu batu gamping seluas 200 hektar. Infrastruktur di daerah ini juga masih
kurang memadai sehingga hanya bergantung pada pertanian dan susah berkembang.
3. Ketimpangan antar Daerah
Ketimpangan pembangunan antar daerah atau antar kecamatan di Kabupaten Boyolali selama tahun 2006-2009 dapat dianalisis dengan
menggunakan indek ketimpangan regional regional inequality atau biasa disebut dengan nama Indeks Williamson Sjafrizal, 2008. Dalam hal ini Indeks
Williamson dapat dilihat pada tabel 9 yaitu menunjukkan bahwa indeks ketimpangan PDRB per kapita antara kecamatan di Kabupaten Boyolali selama
periode 2006-2009 rata-rata sebesar 0,05. Selama tahun 2006-2009, terjadi kenaikan ketimpangan PDRB per kapita antar kecamatan walaupun tidak
signifikan, seperti tahun 2006 Indeks Williamson sebesar 0,052 naik menjadi sebesar 0,053 tahun 2007 dan tahun 2008 turun menjadi sebesar 0,047, tahun
2009 naik lagi menjadi 0,05, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 mengenai kenaikan Indeks Williamson.
Tinggi rendahnya nilai Indeks Williamson mengandung arti bahwa ketimpangan rata-rata produk domestik regional bruto PDRB per kapita antar
daerah atau antar kecamatan di Kabupaten Boyolali tidak merata. Kecamatan yang Indeks Williamsonnya berada dibawah rata-rata indeks kabupaten atau lebih
rendah antara lain Kecamatan Selo, Kecamatan Ampel, Kecamatan Cepogo, Kecamatan Musuk, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Sawit, Kecamatan Sambi,
Kecamatan Nogosari, Kecamatan Simo, Kecamatan Karanggede, dan Kecamatan Klego mengandung arti bahwa secara rata-rata tingkat PDRB per kapita antar
kecamatan yang ada relatif lebih merata jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Kabupaten Boyolali.
Rendahnya nilai Indeks Williamson antar daerah atau kecamatan bukan berarti secara otomatis menerangkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di
commit to user 71
kecamatan tersebut Indeks Williamson lebih rendah lebih baik jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya Indeks Williamson lebih tinggi dari rata-rata
kabupaten. Indeks Williamson hanya menjelaskan distribusi PDRB per kapita antar kecamatan di Kabupaten Boyolali tanpa menjelaskan seberapa besar PDRB
per kapita yang didistribusikan tersebut dengan rata-rata PDRB daerah atau kecamatan lainnya.
4. Hipotesis Kuznets