Pengganda Impor Analisis Pengganda

Sektor yang memiliki nilai pengganda pajak tertinggi di DKI Jakarta adalah sektor angkutan laut yaitu sebesar 6.6639. Nilai tersebut menunjukkan ketika permintaan akhir sektor angkutan laut di DKI Jakarta meningkat sebesar satu ru piah maka penerimaan pajak yang tercipta di seluruh Indonesia akan meningkat sebesar 6.6639 rupiah. Untuk Bodetabek, nilai pengganda pajak yang tertinggi adalah sektor restoran dan hotel sebesar 21.1007. Hal ini menunjukkan bahwa ketika permintaan akhir di sektor bank dan lembaga keuangan lainnya di Bodetabek meningkat sebesar satu rupiah maka penerimaan pajak yang tercipta di seluruh Indonesia akan meningkat sebesar 21.1007 rupiah. Sedangkan nilai pengganda pajak yang tertinggi di Sisa Indonesia adalah sektor peternakan sebesar 16.5299. Hal ini menunjukkan bahwa ketika permintaan akhir di sektor peternakan di Sisa Indonesia meningkat sebesar satu rupiah maka penerimaan pajak yang tercipta di seluruh Indonesia akan meningkat sebesar 16.5299 rupiah.

5.2.5 Pengganda Impor

Analisis pengganda impor digunakan untuk mengetahui pengaruh pengembangan suatu sektor terhadap kebutuhan impor di Indonesia. Tabel 27 menunjukkan pengaruh pengembangan suatu sektor terhadap kebutuhan impor di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor- sektor yang mempunyai pengganda impor yang besar di DKI Jakarta adalah sektor komunikasi, bank dan lembaga keuangan lainnya, jasa hiburan, jasa penunjang angkutan, serta jasa perorangan. Sedangkan untuk Bodetabek dapat dilihat bahwa sektor-sektor yang memiliki nilai pengganda impor besar adalah sektor restoran dan hotel, pemerintah dan hankam, peternakan, listrik dan air minum, serta jasa penunjang angkutan. Untuk Sisa Indonesia, sektor-sektor yang memiliki pengganda impor besar adalah sektor peternakan, restoran dan hotel, bank dan lembaga keuangan lainnya, jasa perorangan, serta jasa penunjang angkutan. Sektor yang memiliki nilai pengganda impor tertinggi di DKI Jakarta adalah sektor komunikasi yaitu sebesar 2.0944. Hal ini menunjukkan bahwa ketika permintaan akhir di sektor komunikasi di DKI Jakarta meningkat sebesar satu rupiah maka kebutuhan impor di seluruh Indonesia akan meningkat sebesar 2.0944 rupiah. Wilayah Bodetabek memiliki nilai pengganda impor yang tertinggi adalah sektor restoran dan hotel sebesar 7.0123. Hal ini menunjukkan bahwa ketika permintaan akhir di sektor restoran dan hotel di Bodetabek meningkat sebesar satu rupiah maka kebutuhan impor di seluruh Indonesia akan meningkat sebesar 7.0123 rupiah. Tabel 27 Nilai pengganda impor di masing-masing wilayah terhadap seluruh wilayah Indonesia, 2005 No. Sektor Perekonomian DKI Jakarta Rank Bodetabek Rank Sisa Indonesia Rank 1 Tanaman Bahan Makanan 1.3363 11 3.0014 13 1.5509 12 2 Perkebunan 1.4250 10 3.0125 12 1.6160 7 3 Peternakan 1.2875 13 5.3894 3 3.6502 1 4 Kehutanan 0.0000 22 4.6037 6 1.6990 6 5 Perikanan 1.2749 16 3.2605 11 1.5865 10 6 Pertambangan dan Penggalian 1.2128 19 4.0427 7 1.3082 21 7 Industri 1.2871 14 2.6020 16 1.5966 9 8 Listrik dan Air Minum 1.2394 18 4.7495 4 1.3978 19 9 Bangunan 1.2522 17 1.8548 21 1.5764 11 10 Perdagangan 1.5196 8 3.4652 10 1.4983 15 11 Restoran dan Hotel 1.2768 15 7.0123 1 2.6548 2 12 Angkutan Darat 1.1409 21 3.9014 9 1.5451 13 13 Angkutan Udara 1.3355 12 2.1093 20 1.3254 20 14 Angkutan Laut 1.2061 20 0.0000 22 1.4088 18 15 Jasa Penunjang Angkutan 1.6765 4 4.6537 5 1.9758 5 16 Komunikasi 2.0499 1 2.6430 15 1.4179 17 17 Bank Lembaga Keuangan Lainnya 2.0363 2 2.2875 18 2.2109 3 18 Usaha Bangunan Jasa Perusahaan 1.5793 6 4.0338 8 1.4694 16 19 Pemerintah dan Hankam 1.4453 9 5.6533 2 1.6015 8 20 Jasa Sosial Kemasyarakatan 1.5225 7 2.1223 19 1.5175 14 21 Jasa Hiburan 1.8205 3 2.8299 14 1.2395 22 22 Jasa Perorangan 1.6238 5 2.2905 17 1.9989 4 Sumber: Hasil Analisis Sedangkan nilai pengganda impor yang tertinggi di Sisa Indonesia adalah sektor peternakan sebesar 3.6502. Hal ini menunjukkan bahwa ketika permintaan akhir di sektor peternakan di Sisa Indonesia meningkat sebesar satu rupiah maka kebutuhan impor di seluruh Indonesia akan meningkat sebesar 3.6502 rupiah.

5.3 Ikhtisar