Komponen surplus usaha yang tinggi di DKI Jakarta mendorong investasi masuk ke DKI Jakarta, dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sedangkan komponen
upah gaji yang tinggi di DKI Jakarta mengakibatkan tingginya tingkat migrasi masuk ke DKI Jakarta.
4.4 Struktur Permintaan Akhir
Barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu wilayah, selain digunakan dalam proses produksi sebagai permintaan antara juga dipergunakan untuk
memenuhi permintaan akhir oleh konsumen akhir. Permintaan akhir meliputi; 1 konsumsi rumah tangga dan lembaga nirlaba, 2 konsumsi pemerintah pusat
dan daerah, 3 investasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat, daerah, dan swasta, 4 perubahan stok, dan 5 ekspor keluar daerah atau luar negeri.
Apabila seluruh komponen permintaan akhir ini dijumlah dan dikurangi dengan jumlah barang dan jasa yang diimpor, maka akan sama dengan jumlah
penggunaan akhir barang dan jasa yang berasal dari faktor produksi lokal atau domestik.
Berdasarkan total permintaan akhir nasional yang dapat dilihat pada Tabel 18, proporsi konsumsi rumah tangga di DKI Jakarta sebesar 14.51
terhadap total konsumsi rumah tangga nasional. Proporsi konsumsi pemerintah di DKI Jakarta sebesar 11.99 terhadap total konsumsi pemerintah nasional.
Untuk penyerapan investasi di DKI Jakarta sebesar 20.44 terhadap penyerapan investasi nasional. Hal ini terlihat sangat mencolok sekali apabila
dibandingkan dengan luas wilayah DKI Jakarta hanya 0.03 dari total luas wilayah Indonesia.
Tabel 18 Distribusi permintaan akhir di Indonesia, 2005 dalam persen
Konsumsi RT Konsumsi Pemerintah
Investasi Perubahan Stok
Ekspor LN DKI Jakarta
14.51 11.99
20.44 -4.37
10.48 Bodetabek
5.96 1.96
7.92 50.86
5.38 Rest of Indonesia
79.54 86.04
71.64 53.51
84.14 Total
100.00 100.00
100.00 100.00
100.00 Sumber: Hasil Analisis
Sedangkan proporsi konsumsi rumah tangga di Bodetabek sebesar 5.96 terhadap total konsumsi rumah tangga nasional. Proporsi konsumsi
pemerintah di Bodetabek sebesar 1.96 terhadap total konsumsi pemerintah nasional. Untuk penyerapan investasi di Bodetabek sebesar 7.92 terhadap
penyerapan investasi nasional. Begitu pula dengan Bodetabek, luas wilayah
Bodetabek hanya 0.32 dari total luas wilayah Indonesia. Pada Tabel 19 dapat dilihat distribusi struktur permintaan akhir berdasarkan komponennya di
Indonesia. Komponen permintaan akhir diseluruh wilayah yang paling tinggi adalah untuk kebutuhan rumah tangga dan investasi. Komponen tersebut di DKI
Jakarta memiliki persentase yang paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Hal ini mendorong investasi dan meningkatkan migrasi masuk ke DKI
Jakarta. Tabel 19 Distribusi struktur permintaan akhir berdasarkan komponennya di
Indonesia, 2005
No. Komponen
DKI Jakarta Bodetabek
Sisa Indonesia Indonesia
Milyar Milyar
Milyar Milyar
1 Konsumsi Rumah Tangga
154,897 56.34
216,681 55.07
1,764,147 54.61
2,135,725 54.78
2 Konsumsi Pemerintah
14,425 5.25
16,789 4.27
209,400 6.48
240,615 6.17
3 Investasi
57,317 20.85
79,529 20.21
424,079 13.13
560,925 14.39
4 Perubahan Stok
-610 -0.22
6,497 1.65
22,060 0.68
27,946 0.72
5 Ekspor Luar Negeri
48,888 17.78
74,003 18.81
810,522 25.09
933,413 23.94
Total 274,917
100.00 393,500
100.00 3,230,207
100.00 3,898,624
100.00
Sumber: Hasil Analisis
4.5 Ikhtisar