Analisis Migrasi Metode Analisis

Besaran aj = 1, maka daya penyebaran sektor j sama dengan rata-rata daya penyebaran seluruh sektor perekonomian, bila aj 1 maka daya penyebaran sektor j berada di atas rata-rata daya penyebaran seluruh sektor ekonomi, sebaliknya aj 1 menunjukkan daya penyebaran sektor j lebih rendah dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.

3.3.2.12 Derajat Kepekaan

Derajat kepekaan menjelaskan pembentukan output di suatu sektor yang dipengaruhi oleh permintaan akhir masing-masing sektor perekonomian, maka ukuran ini untuk digunakan untuk melihat keterkaitan ke depan forward linkages. ∑ ∑ ∑       = i j ij j ij i b n b 1 β ß i = indeks derajat kepekaan sektor i dan lebih dikenal sebagai derajat kepekaan sektor j Besaran ß i = 1, maka derajat kepekaan sektor i sama dengan rata-rata derajat kepekaan seluruh sektor perekonomian, bila ß i 1 maka derajat kepekaan sektor i berada di atas rata-rata derajat kepekaan seluruh sektor ekonomi, sebaliknya ß i 1 menunjukkan derajat kepekaan sektor i lebih rendah dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.

3.3.3 Analisis Migrasi

Untuk bahasan tentang migrasi, data yang dibutuhkan adalah data penduduk berdasarkan tempat tinggal 5 tahun lalu dan sekarang, migran berdasarkan provinsi tempat tinggal 5 tahun yang lalu dan kota tempat tinggal sekarang, migran berdasarkan alasan pindah ke DKI Jakarta, migran berdasarkan kelompok umur, migran berdasarkan tingkat pendidikan, serta migran berdasarkan status pekerjaan. Data penduduk berdasarkan tempat tinggal 5 tahun lalu dan sekarang terdiri dari seluruh wilayah Indonesia, untuk penduduk yang 5 tahun lalu bertempat tinggal di luar DKI Jakarta, dan sekarang tinggal di DKI Jakarta maka dapat dikatakan bahwa mereka adalah migran yang pindah ke DKI Jakarta. Sehingga dapat dilihat pula persentase migran yang pindah ke DKI Jakarta. Alasan migran untuk pindah ke DKI Jakarta terdiri dari pekerja, mencari pekerjaan, pendidikan, perubahan status perekonomian, ikut suamiistriortu, ikut saudara kandung, perumahan, keamanan, dan lainnya. Distribusi umur migran dikelompokkan menjadi 10-14 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun, 25-29 tahun, 30- 34 tahun, 35-39 tahun, 40-44 tahun, 45-49 tahun, 50-54 tahun, 55-59 tahun, 60- 64 tahun, 65-69 tahun, 70-74 tahun, 75 tahun keatas. Migran berdasarkan pendidikan tinggi dikelompokkan menjadi tidakbelum pernah sekolah, tidak tamat SD, SDMIsederajat, SDsederajat, SLTPMTssederajat, SLTAMA sederajat, SM Kejuruan, Diploma III, Diploma IIISarjana Muda, Diploma IVS1, S2, serta S3. Untuk distribusi migran menurut status pekerjaan terdiri dari berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap, berusaha dibantu dengan buruh tetap, buruhkaryawan, serta pekerja tak dibayar. Dari data tersebut diinterpretasikan secara deskripitif berdasarkan distribusinya. Sehingga dapat diketahui karakteristik migran yang dominan yang masuk ke DKI Jakarta. IV STRUKTUR PEREKONOMIAN Struktur perekonomian dapat dilihat dari komposisi PDRB suatu wilayah yang merupakan suatu indikator pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Dalam penelitian ini, wilayah yang diteliti adalah Indonesia yang terdiri dari DKI Jakarta, Bodetabek, dan Sisa Indonesia. DKI Jakarta didominasi oleh sektor tersier yaitu sektor bank dan lembaga keuangan lainnya yang sangat kuat yaitu sebesar 75.09, serta sektor jasa hiburan dan rekreasi sebesar 53.85 dari total nasional. Jika dibandingkan dengan luas wilayah DKI Jakarta yang hanya 0.03 serta jumlah penduduk sebesar 4.14 dari total Indonesia, maka sektor- sektor tersebut mendominasi di DKI Jakarta, dengan kata lain DKI Jakarta merupakan pusat dari sektor-sektor tersebut. Tabel 4 Struktur PDRB sektoral di Indonesia berdasarkan harga konstan, 2005 dalam persen Sektor Lapangan Usaha DKI Jakarta Bodetabek Sisa Indonesia Indonesia Tanaman Bahan Makanan 0.10 1.69 98.20 100.00 Tanaman Perkebunan 0.07 0.12 99.81 100.00 Peternakan dan Hasil-hasilnya 0.06 4.59 95.35 100.00 Kehutanan 0.00 0.03 99.97 100.00 Perikanan 0.29 1.02 98.69 100.00 Pertambangan dan Penggalian 0.60 0.49 98.91 100.00 Industri Pengolahan 11.74 17.22 71.03 100.00 Listrik, Gas, dan Air Bersih 10.16 17.56 72.28 100.00 Bangunan 32.42 3.15 64.43 100.00 Perdagangan 18.49 6.65 74.86 100.00 Restoran dan Hotel 25.89 5.78 68.33 100.00 Angkutan Darat 12.70 7.79 79.51 100.00 Angkutan Laut 26.27 0.00 73.72 100.00 Angkutan Udara 0.39 13.19 86.42 100.00 Jasa Penunjang Angkutan 22.52 7.23 70.25 100.00 Komunikasi 42.07 3.40 54.53 100.00 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 75.09 1.10 23.81 100.00 Usaha Bangunan dan jasa Perusahaan 46.24 3.13 50.64 100.00 Pemerintahan Umum 10.22 2.20 87.58 100.00 Jasa Sosial Kemasyarakatan 46.84 4.13 49.02 100.00 Jasa Hiburan Rekreasi 53.85 1.28 44.87 100.00 Jasa Perorangan Rumahtangga 35.20 4.06 60.74 100.00 Total PDRB 17.48

7.15 75.37

100.00 Primer 0.29 1.15 98.57 100.00 Sekunder 15.09 14.92 69.99 100.00 Tersier 29.31 4.78 65.91 100.00 Luas Wilayah km 2 661 6,361 1,984,710 1,991,732 Share Luas Wilayah 0.03

0.32 99.65

100.00 Jumlah Penduduk orang 8,839,247 14,783,374 189,752,666 213,375,287 Share Jumlah Penduduk 4.14

6.93 88.93

100.00 Sumber: Hasil Analisis