2.4.2. Strategi Targeting
Targeting merupakan persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Targeting adalah tahap selanjutnya dari analisis
segmentasi. Hasil dari targeting adalah pasar sasaran, yakni satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran.
Secara umum, penetapan pasar sasaran dapat diidentifikasi berdasarkan tiga hal, yakni undifferentiated strategy, differentiated strategy
and concentrated strategy. Undifferentiated strategy berarti melakukan kegiatan pemasaran yang sama terhadap pasar secara keseluruhan.
Differentiated strategy melakukan perbedaan produk yang dipasarkan terhadap pesaing dalam pasar yang sama, beberapa tindakan operasional
pemasaran yang terpisah terhadap dua segmen pasar yang dilayani. Concentrated strategy fokus pada tunggal segmen di pasar yang memiliki
peluang terbaik bagi perusahaan untuk melayani konsumen dan membangun posisi bertahan terhadap pendatang baru.
Menurut Schnaars 1998, perusahaan dapat menentukan target pasar yang dilayani dengan cara berikut :
1. Melayani segmen terbesar
2. Menjual berbagai jenis produk kepada beberapa segmen
3. Menjual satu jenis produk kepada beberapa segmen
4. Fokus pada segmen kecil
5. Membentuk segmen baru
6. Membagi segmen yang ada menjadi beberapa subsegmen
Dengan menentukan strategi pasar sasaran yang tepat, perusahaan akan mendapatkan imbalan berupa dukungan dan simpati konsumen dalam
bentuk retrial, yakni kesetiaan sebagai pelanggan.
2.4.3. Strategi Positioning
Strategi positioning adalah konsep strategi yang memberi perhatian pada diferensiasi. Proses ini menentukan cara memasuki pasar dengan
strategi penempatan posisi produk dengan mendiferensiasikan produk atau
jasa dan memilih customer benefit yang akan dipromosikan. Definisi strategi positioning menurut Ries dan Trout 1986 adalah “Positioning is
an organized system for finding a window in the mind. It is based on the concept that communication can only take place at the right time and under
the right circumstances”. Melalui komunikasi, perusahaan menempatkan posisinya dalam benak
konsumen dengan menawarkan manfaat kepada konsumen dan mencerminkan keunggulan dalam kompetisi pasar. Positioning membantu
konsumen dalam membedakan perusahaan dengan pesaing, sehingga dapat memilih salah satu yang memiliki nilai lebih tinggi.
Suatu gagasan dalam mengkomunikasikan produk dan mengena di benak konsumen akan memberi dampak keuntungan yang sangat besar.
Menurut Ries dan Trout 1986, perang pemasaran sesungguhnya terjadi di benak konsumen, siapa yang memenangkannya akan memimpin dan
memenangkan pasar. Kuncinya mengatakan hal yang tepat pada orang dan saatnya.
Dengan menentukan strategi posisi produk, perusahaan akan lebih dekat kepada konsumennya, karena konsumen dapat mempersepsikan
produk sesuai keinginannya. Jika perusahaan secara konsisten mengkomunikasikan produknya ke dalam salah satu posisi tertentu dan
dapat membuktikannya kepada konsumen, maka konsumen akan terus mengingat produk tersebut di posisi terdepan top of mind dan ini
merupakan suatu keunggulan yang besar bagi produk tersebut. Pernyataan positioning harus dapat mewakili citra yang ingin didapat
dalam benak konsumen. Untuk itu, perusahaan harus memperhatikan apa yang diinginkan konsumen. Pernyataan positioning yang efektif sebaiknya
memiliki klaim unik dan bukti-bukti yang mendukung. Klaim yang unik dapat lebih mudah menarik perhatian dan mudah diingat oleh konsumen,
serta harus memiliki kredibilitas dengan memiliki bukti-bukti yang mendukung pernyataan positioning tersebut. Pernyataan positioning harus
dibangun dan mampu dipelihara untuk jangka waktu yang panjang. Menurut Aker dalam Pratiwi 2000, positioning dapat dilakukan antara lain
berdasarkan atribut, benefit produk, harga, mutu, pemakaian, kategori produk, pesaing dan pengguna.
2.5. Bauran Pemasaran