Pemakaian Bahan Baku Industri Menengah

negara di Asia dan Eropa seperti Singapure, Australia, Prancis, Italy, Turkey dan lain – lain.

5.7.2.1. Pemakaian Bahan Baku Industri Menengah

Metode pemakaian persediaan bahan baku rotan yang diterapkan dalam industri ini adalah metode FIFO first in - first out, yaitu bahan baku yang pertama kali masuk digunakan lebih dahulu. Metode ini dipakai untuk untuk menghindari kerusakan bahan baku akibat tersimpan terlalu lama. Pemakaian bahan baku rotan pada CV. Pesona Rattan Nusantara ditujukan untuk proses produksi furniture. Pemakaian bahan baku untuk jenis rotan pada industri ini tidak terlalu banyak. Pesanan yang diterima lebih banyak pada penggunaan bahan lain seperti abaca dan eceng. Jenis rotan yang dipakai hanya rotan batang poles, asalan semambu, core, dan fitrit. Pemakaian bahan baku terbesar terjadi pada pemakaian bahan abaca loreng 35,13, abaca tambang 13,77, dan eceng kepang 14,375, namun dikarenakan dalam penelitian ini hanya terpusat pada bahan baku rotan maka ketiga bahan tersebut tidak dibahas dalam pengendalian persediaan di dalam penelitian ini. Pemakaian jenis rotan lainnya yang terbesar yaitu rotan batang poles diameter 28 – 30 mm 6,491 , core diameter 15 mm 0,145 , fitrit diameter 3,5 mm 9,086 serta asalan semambu diameter 26 – 28 mm 0,538 . Pemakaian bahan baku CV. Pesona Rattan Nusantara dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Total Pemakaian Bahan Baku pada CV Pesona Rattan Nusantara Tahun 2006 No Jenis Rotan Jumlah Pemakaian Setahun Kg Persentase 1 18 – 20 mm 490 0.255 2 20 – 22 mm 5391 2.804 3 24 – 26 mm 3012 1.57 4 26 – 28 mm 649 0.337 5 28 – 30 mm 12480 6.491 6 30 – 32 mm 8726 4.539 7 Batang Poles 32 - 34 mm 837 0.435 8 6 mm 101 0.052 9 7 mm 21 0.011 10 10 mm 143 0.074 11 12 mm 158 0.082 12 Core 14 mm 75 0.039 Tabel 12 Lanjutan 13 15 mm 278 0.145 14 17 mm 39 0.02 15 2,75 mm 918 0.477 16 3 mm 10211 5.311 17 3,5 mm 17468 9.086 18 4 mm 4628 2.407 19 Fitrit 5 mm 1227 0.638 20 20 - 22 mm 671 0.349 21 24 - 26 mm 404 0.210 22 Sumber : Bagian bahan baku CV Pesona Nusantara, 2007 diolah Asalan Semambu 26 – 28 mm 1035 0.538 23 Abaca Loreng 67541 35.130 24 Abaca Tambang 26480.5 13.773 25 Eceng Kepang 27636.5 14.375 Total 192259 100 Ket : Jenis rotan yang dianalisis dalam penelitian ini, dengan total keseluruhan mencapai 16.26 dari total pemakaian rotan selama tahun 2006. Total pemakaian bulanan untuk bahan baku rotan batang poles 28 – 30 mm pada CV. Pesona Rattan Nusantara yaitu sebesar 12.480 Kg, sedangkan total pemakaian rotan core 15 mm sebesar 278 Kg. Total pemakaian rotan fitrit 3,5 mm sebesar 17.468 Kg dan total pemakaian rotan asalan semambu 26 – 28 mm sebesar 1.035 Kg. Pemakaian rotan batang poles 28–30 mm terbesar terjadi pada bulan April yaitu sebesar 1.610 Kg, sedangkan pemakaian rotan core 15 mm terbesar terjadi pada bulan September yaitu sebesar 87 Kg. Pemakaian rotan fitrit 3,5 mm yang terbesar terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 2.504,5 Kg dan pemakaian rotan asalan semambu 26 – 28 mm yang terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 210 Kg. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pemakaian bulanan bahan baku rotan pada CV. Pesona Rattan Nusantara dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Pemakaian Bulanan untuk Bahan Baku Rotan Batang Poles Diameter 28 – 30 mm, Core Diameter 15 mm, Fitrit Diameter 3,5 mm dan Asalan Semambu Diameter 26 – 28 mm Periode Tahun 2006 Kg Bulan Batang Poles 28 – 30 mm Core 15 mm Fitrit 3,5 mm Asalan Semambu 26 – 28 mm Januari 1410 8 730.5 16 Februari 940 2 701 79 Maret 1140 0 1458.5 70 April 1610 22 1944 14 Mei 780 12 1778 38 Juni 970 52 1008.5 200 Juli 270 11 982.5 56 Agustus 840 4 2504.5 160 September 1110 87 931 115 Oktober 600 10 1646 12 November 1260 51 1941.5 65 Desember 1550 19 1842 210 Total 12480 278 17468 1035 Sumber : Bagian Bahan Baku CV Pesona Nusantara, 2007

5.7.2.2. Biaya Persediaan Bahan Baku Industri Menengah