kedua Negara tersebut pemasaran industri ini juga meliputi negara – negara lainnya seperti Scandinavia, Swedia, Irak, Belanda, Amerika.
5.7.3.1. Pemakaian Bahan Baku Industri Besar
Bahan baku utama yang digunakan dalam kegiatan produksi pada industri ini adalah rotan dan kayu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT HBM,
bahan baku non kayu yang digunakan dalam proses produksi pada industri ini selama tahun 2006 terdiri dari empat belas jenis yaitu core, batang poles, fitrit,
tohiti poles, lesio sanded peel, pulut merah, lesio kulit sega, foc, manau asalan, cl asalan, abaca loreng, abaca tambang putih, lesio tiger hitam, dan eceng kelabang.
Industri ini menerapkan metode pemakaian persediaan bahan baku rotan yang sama dengan metode pemakaian persediaan bahan baku pada industri
menengah yaitu metode FIFO first in - first out. Jumlah pemakaian bahan baku rotan yang berfluktuasi setiap bulannya menunjukkan bahwa pemakaian bahan
baku didasarkan atas jumlah dan jenis barang meubel yang diproduksi berdasarkan pesanan pembeli, sehingga kebutuhan bahan baku untuk jenis tertentu
berubah – ubah. Total pemakaian bahan baku untuk keempat belas jenis tersebut disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19 Total Pemakaian Bahan Baku pada PT Mutiara Habemindo Rotan Selama Tahun 2006
No
Jenis Rotan Jumlah Pemakaian
setahun Kg Persentase
1 6 mm
2.689 0,734
2 8 mm
116 0,032
3 10 mm
4.762 1,3
4 11 mm
11.165 3,049
5 Core
12 mm 5.527
1,509 6
14 mm
12 0,003
7 15
mm 2.121
0,579 8
16 – 18 mm 1.139
0,311 9
18 – 20 mm 13.320
3,638 10
20 – 22 mm 26.650
7,278 11
Batang Poles 22 – 24 mm
16.134 4,406
12 24 – 26 mm
17.319 0,729
Tabel 19 Lanjutan
13 26 – 28 mm
84.804 23,16
14 28 – 30 mm
37.457 10,229
15 30 – 32 mm
19.944 5,447
16 32 – 34 mm
1.912 0,522
17 2 mm
5.927 1,619
18 2,5 mm
1.791 0,489
19 3 mm
88.492 24,167
20 3,5 mm
4.642 1,268
21 Fitrit
4 mm 2.798
0,764 22 3
mm 100
0,027 23 5,5
mm 4.297
1,173 24
Lesio Sanded Peel 8 mm
150 0,041
25 Pulut Merah
3 – 6 mm 542
0,148 26
Tohiti Poles 18 – 20 mm
4.787 1,307
27 Lesio Kulit Sega
5 mm 3.142
0,858 28 4
mm 323
0,088 29
Foc 5 mm
203 0,055
30 26 – 28 mm
36 0,009
31 28 – 30 mm
2.193 0,599
32 30 – 32 mm
285 0,078
33 Manau Asalan
32 – 34 mm 18
0,005 34
CL Asalan 16 – 18 mm
320 0,087
35 Abaca Loreng
1.124 0,307 36
Abaca Tambang Putih 1.534
0,419 37
Lesio Tiger Hitam 30
0,008 38 Eceng
Kelabang 43 0,012
Total 366.160 100
Sumber : Bagian Bahan Baku, PT HBM, 2007 diolah
Ket : Jenis rotan yang dianalisis dalam penelitian ini, dengan total keseluruhan mencapai 51,683
dari total pemakaian rotan selama tahun 2006.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jumlah pemakaian bahan baku rotan terbesar adalah rotan core diameter 11 mm 51,68 , rotan batang
poles diameter 26 – 28 mm 23,16 , rotan fitrit diameter 3 mm 24,167 dan rotan tohiti poles diameter 18 – 20 mm 1,307 . Keempat rotan tersebut
merupakan jenis dan ukuran rotan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Total pemakaian bahan baku untuk jenis rotan core diameter 11 mm adalah sebesar
11.165 Kg, rotan batang poles diameter 26 – 28 mm sebesar 84.804 Kg, rotan
fitrit diameter 3 mm sebesar 88.492 Kg, dan tohiti poles diameter 18 – 20 mm sebesar 4.787 Kg. Data pemakaian bulanan untuk keempat jenis bahan baku rotan
tersebut akan disajikan pada Tabel 20. Tabel 20 Pemakaian Bulanan untuk Bahan Baku Rotan Core Diameter 11 mm,
Batang Poles 26 – 28 mm, Fitrit Diameter 3 mm dan Tohiti Poles Diameter 18 – 20 mm Periode Tahun 2006 Kg
Bulan Core 11 mm
Batang Poles 26 – 28 mm
Fitrit 3 mm
Tohiti Poles 18 – 20 mm
Januari 0 3.983
13.160 Februari 0
1.701 4.590
Maret 0 2.398
7.252 320
April 1.799 10.836
6.149 362
Mei 3.731 22.355
8.706 Juni 1.193
4.276 6.643
400 Juli 0
2.883 5.090
1.226 Agustus
2.142 12.619 6.878 1.092 September 107 1.590 2.699 0
Oktober 0 397
2.413 November 2.066 12.866 9.681 515
Desember 127 8.900 15.231
872
Total 11.165 84.804 88.492 4.787
Sumber : Bagian Bahan Baku, PT HBM, 2007 diolah
5.7.3.2. Biaya Persediaan Bahan Baku pada Industri Besar