Menurut Kasmir 2008, kredit bank umum dapat dibagi menjadi beberapa macam golongan berdasarkan kriteria yang dipakai, antara lain :
1. Berdasarkan tujuan penggunaan
a. Kredit konsumtif untuk pembelian barang
b. Kredit modal usaha
c. Kredit Investasi
d. Kredit pembelian surat berharga
2. Berdasarkan jangka waktu pengembalian
a. Kredit jangka pendek
b. Kredit jangka menengah
c. Kredit jangka panjang
3. Berdasarkan jaminan
a. Kredit tanpa jaminan
b. Kredit dengan jaminan
4. Berdasarkan cara pembayaran
a. Kredit dengan sistem pembayaran secara cicilan
b. Kredit dengan sistem pembayaran secara sekaligus
5. Berdasarkan status hukum
a. Kredit korporasi
b. Kredit perorangan
3.1.2.2. Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi
Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan untuk dipergunakan sebagai tambahan modal kerja. Kredit ini diberikan untuk perorangan atau badan
usaha lainnya sebagai tambahan permodalan untuk pengembangan usaha yang telah berjalan. Modal kerja berupa modal usaha dalam bentuk uang kas, piutang
dagang, persediaan barang dan dagangan. Menurut Kasmir 2008, kredit modal kerja digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
Prinsip dari kredit modal kerja adalah penggunaan modal yang akan habis dalam satu siklus usaha yaitu dimulai dari perolehan uang tunai dari kredit bank
kemudian digunakan untuk membeli barang dagangan atau bahan baku kemudian diproses menjadi barang jadi lalu dijual baik secara tunai taupun kredit
selanjutnya memperoleh uang tunai kembali. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan membutuhkan dana yang cukup untuk menjamin
kelangsungan operasinya tersebut. Karakteristik yang melekat pada kredit modal kerja adalah
1. Umumnya berjangka pendek.
2. Kredit Umumnya disediakan dalam betuk rekening koran.
3. Kebutuhan modal dihitung berdasarkan perputaran usaha siklus produksi.
4. Agunan lebih ditekankan pada barang yang lebih mudah dicairkan dalam
waktu singkat. 5.
Persyaratan kredit dan penentuan jatuh tempo kredit dinegosiasikan dengan memperhatikan perkembangan usaha.
Menurut Bastian dan Suhardjono 2006 kredit modal kerja memiliki jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun bisa diperpanjang sesuai
dengan kebutuhan yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai stok barang, piutang dagang, pembelian bahan baku ataupun kebutuhan modal kerja
perusahaan lainnya. Untuk kredit modal kerja, bank menyediakan fasilitas kredit modal kerja bagi usaha kecil plafond kredit sampai dengan Rp 500 juta dan
usaha skala menengah plafond kredit diatas Rp 500 juta sampai dengan Rp 5 miliar. Kredit modal kerja diberikan untuk meningkatkan produksi baik
peningkatan kualitatif maupun kuantitatif. Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan
investasi seperti pembelian tanah dan pembangunan gedung tempat usaha, serta pembelian barang-barang modal. Kredit ini bersifat produktif, karena pembelian
barang modal dan pembangunan gedung tempat usaha tersebut bertujuan meningkatkan produktivitas. Contoh kredit investasi adalah untuk membangun
pabrik atau membeli mesin-mesin. Jusuf 2004 mendefinisikan ciri-ciri kredit investasi adalah :
1. Bersifat tidak berputar non revolving, yaitu pokok pinjaman yang telah
dilunaskan tidak dapt ditarik lagi untuk pembelian barang investasi lainnya. 2.
Merupakan kredit jangka panjang lebih dari satu tahun. 3.
Pencairannya selalu dikaitkan dengan suatu investasi tertentu.
4. Terdapat pola pembayaran angsuran yang teratur, misalnya setiap bulan
dengan sistem cicilan tetap. Selain prospek usaha, secara finansial penanaman modal untuk proyek investasi
dapat disetujui oleh bank jika dilakukan perhitungan penilaian dengan mempertimbangkan hal berikut :
1. Besarnya investasi.
2. Umur ekonomi proyek.
3. Potensi proyek dalam memperoleh penghasilan dan menghimun dana tunai.
4. Jangka waktu kredit yang dapat diberikan.
5. Kemampuan pembiayaan sendiri self financing.
3.1.3 Kinerja