dan bersifat kualitatif seperti market share, market growt dan technological capability.
3.1.3.1 Kinerja Pemasaran
Mengukur kinerja pemasaran adalah merupakan kunci agar kegiatan pemasaran menjadi efektif dan efisien. Jika kita tidak melakukan pengukuran
maka berarti kita tidak melakukan pengelolaan terhadap pemasaran. Pengukuran kinerja pemasaran harus memberikan dasar terhadap pemahaman mengenai apa
yang harus terjadi dengan kegiatan pemasaran dan memberikan sarana untuk perbaikan efektifitas dan efisiensi.
Kinerja pemasaran merupakan faktor yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah strategi perusahaan. Strategi perusahaan selalu
diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran seperti nilai penjualan, market share dan tingkat pertumbuhan nilai penjualan maupun kinerja keuangan
Ferdinand, 1999. Menurut Ismaya 2006 nilai penjualan adalah penjualan yang berhasil
dicapai atau ingin dicapai oleh suatu perusahaan melalui jumlah produk dalam jangka waktu tertentu. Pangsa pasar market share merupakan porsi penjualan
yang dikuasai dalam suatu segmen tertentu. Bentuk penguasaan pangsa pasar meliputi jumlah pelanggan, uang yang dibelanjakan atau nilai satuan yang terjual.
Pertumbuhan penjualan dapat diartikan sebagai perubahan penjualan per tahun. Pertumbuhan penjualan suatu produk sangat tergantung dari daur hidup produk.
3.1.3.2 Kinerja Keuangan
Kemampuan seoarang manajer keuangan untuk beradaptasi dengan perubahan mencari dana , menginvestasikan aktiva serta mengelolanya secara
bijaksana akan sanggup mempengaruhi kesuksesan perusahaan dan ekonomi secara keseluruhan. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan
dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Membuat keputusan yang rasional dalam usaha mencapai tujuan
perusahaan, manajer keuangan harus memiliki alat-alat analisa tertentu. Secara internal manajemen juga menggunakan analisa keuangan untuk
pengendalian internal dan penyediaan informasi yang lebih baik mengenai kondisi
dan kinerja keuangan perusahaan bagi pemasok modal. Sudut pandang pengendalian internal, manajemen perlu melakukan analisa keuangan dalam
rangka melakukan perencanaan dan pengawasan secara efektif. Membuat rencana untuk masa depan, manajer keuangan harus menilai posisi keuangan perusahaan
saat ini. Suatu usaha dapat dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan
yang layak dan mampu memenuhi kewajibannya. Kegiatan pada aspek keuangan ini antara lain menghitung kinerja keuangan selama menggunakan fasilitas kredit.
Untuk mengetahui kinerja tersebut maka digunakan alat berupa laporan keuangan. Analisa keuangan melibatkan penggunaan berbagai laporan keuangan. Laporan
keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi siklus akuntansi yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak yang ada didalam internal perusahaan maupun
pihak yang berada diluar eksternal perusahaan. Jusuf 2006 menyebutkan bahwa tujuan diadakannya laporan keuangan
adalah sebagai berikut : a.
Memberikan informasi keuangan yang ada dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva netto
aktiva dikurangi kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari kegaiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d.
Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan
dan investasi e.
Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Dua jenis laporan keuangan yang lazim digunakan oleh perusahaan adalah neraca dan laporan rugi laba Sugiono dan Untung,2008 yang dijelaskan sebagai
berikut : 1.
Neraca Dalam literatur akuntansi neaca berasal dari istilah balance sheet,
statement of financial position, statement of financial conditions atau statement of recources and liabilities. Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang
aktiva assets, kewajiban liabilities, dan modal sendiri equity dari sutu perusahaan pada tanggal atau waktu tertentu. Neraca bertujuan untuk mengetahui
posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu pada umumnya akhir tahun. Dalam neraca analisisperbandingan untuk periode waktu yang berbeda sangat
diperlukan, sehingga dapat diketahui kecenderungan dan perubahan yang timbul dari waktu ke waktu.
2. Laporan laba rugi
Dalam literatur akuntansi, laporan laba rugi diturunkan dari istilah profit and lost statement, operations statement atau income statement. Laporan laba
rugi adalah laporan ringkas tentang jenis dan jumlah pendapatan atau hasil penjualan yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu, biaya selama masa
itu dan keuntungan atau kerugian yang diderita selama periode tersebut. Laporan labarugi dapat menjawab pertanyaan tentang besarnya laba atau kerugian yang
dihasilkan oleh perusahaan maupun variabel-variabel pendapatan atau pengeluaran apa yang perlu diperhatikan. Namun, laporan ini tidak dapat
menggambarkan bagaimana kecenderungan keuangan perusahaan pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu perbandingan beberapa laporan labarugi untuk
beberapa waktu berikut perubahannya diperlukan.
3.1.4. Rasio Keuangan