Rasio Keuangan Kerangka Pemikiran Teoritis 1. Usaha Kecil dan Menengah UKM

Dua jenis laporan keuangan yang lazim digunakan oleh perusahaan adalah neraca dan laporan rugi laba Sugiono dan Untung,2008 yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Neraca Dalam literatur akuntansi neaca berasal dari istilah balance sheet, statement of financial position, statement of financial conditions atau statement of recources and liabilities. Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva assets, kewajiban liabilities, dan modal sendiri equity dari sutu perusahaan pada tanggal atau waktu tertentu. Neraca bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu pada umumnya akhir tahun. Dalam neraca analisisperbandingan untuk periode waktu yang berbeda sangat diperlukan, sehingga dapat diketahui kecenderungan dan perubahan yang timbul dari waktu ke waktu. 2. Laporan laba rugi Dalam literatur akuntansi, laporan laba rugi diturunkan dari istilah profit and lost statement, operations statement atau income statement. Laporan laba rugi adalah laporan ringkas tentang jenis dan jumlah pendapatan atau hasil penjualan yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu, biaya selama masa itu dan keuntungan atau kerugian yang diderita selama periode tersebut. Laporan labarugi dapat menjawab pertanyaan tentang besarnya laba atau kerugian yang dihasilkan oleh perusahaan maupun variabel-variabel pendapatan atau pengeluaran apa yang perlu diperhatikan. Namun, laporan ini tidak dapat menggambarkan bagaimana kecenderungan keuangan perusahaan pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu perbandingan beberapa laporan labarugi untuk beberapa waktu berikut perubahannya diperlukan.

3.1.4. Rasio Keuangan

Rasio keuangan analisa rasio merupakan salah satu teknik untuk mendeteksi kondisi keuangan perusahaan. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Perhitungan rasio keuangan dilakukan dengan membandingkan angka yang disajikan dalam laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi. Hasil analisis yang diperoleh merupakan alat yang dijadikan ukuran kinerja perusahaan. Efektivitas penggunaan analisa rasio keuangan memerlukan pengalaman dan upaya yang serius sehingga hasilnya dapat digunakan bagi kepentingan intern dan ekstern perusahaan. Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu : a. Membandingkan rasio sekarang present ratio dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama. b. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio dari perusahaan sejenis. Jenis rasio yang lazim dipergunakan dalam dunia bisnis adalah rasio Likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas menurut Sugiono dan Untung,2008. 1. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas merupakan suatu rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Likuiditas terdiri dari current ratio, quick ratio, dan cash ratio. Current Ratio adalah rasio yang dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini juga menunjukkan sejauh mana tagihan dari para kreditur segera dapat berubah menjadi tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang atau tagihan. Quick Ratio adalah rasio yang dihitung dengan menggunakan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan dibagi dengan kewajiban lancar. Rasio ini untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi keajiban jangka pendeknya tanpa memperhitungkan persediaan. Nilai Quick Ratio sebesar satu dianggap sudah menunjukkan kondisi keuangan jangka pendek yang cukup baik karena berarti adanya kepastian bahwa hutang lancarnya dapat dibayar dengan aktiva lancar tanpa menunggu realisasi nilai persediaan menjadi kas Riyanto,1995. Cash Ratio adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan kas pada aktiva. 2. Rasio leverage Rasio leverage bertujuan untuk menganalisa pembelanjaan yang dilakukan berupa komposisi hutang dan modal serta kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan beban tetap lainnya. Rasio yang paling banyak dilakukan yaitu Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio . Debt to Equity Ratio menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk menjamin hutang. Rasio ini menunjukkan perbandingan antar jumlah seluruh hutang dengan jumlah modal sendiri perusahaan. Bila nilai rasio lebih besar dari satu, maka kemampuan modal sendiri untuk menjamin hutang semakin rendah, demikian pula sebaliknya. Debt to Asset Ratio mengukur sejauh mana kewajiban perusahaan digunakan untuk mendanai pembelian atau investasi atas aktiva perusahaan. Semakin besar nilai rasio ini berarti semakin besar resiko yang ditanggung perusahaan. 3. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pendayagunaan dari harta atau sarana modal yang dimiliki perusahaan atau dengan kata lain bertujuan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana. Rasio yang sering digunakan adalah rasio perputaran aktiva Asset Turn Over. Rasio ini memberikan gambaran relatif mengenai efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang ada dalam perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Semakin cepat perputarannya yang ditunjukan maka semakin baik karena perusahaan dapat memanfaatkan total aktivanya dengan efisien untuk menghasilkan penjualan. 4. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui kegiatan perusahaan atau dengan kata lain kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba usaha. Rasio yang sering digunakan yaitu Net Profit Marjin, Return on Investment dan Return on Equity. Net Profit Marjin adalah rasio keuntungan yang menunjukkan kemampuan dari penjualan untuk mendapat laba bersih dan memberikan gambaran relatif mengenai efisiensi perusahaan setelah memperhatikan seluruh biaya dan pajak. Return on Investment adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dari seluruh dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih pada tahun berjalan, yaitu laba bersih setelah dikurangi bunga dan pajak. Return on Equity merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih berdasarkan modal sendiri.

3.1.5. Restoran