Gambar 2.4 Bagian dari Media dengan Topik Gunung Meletus
2.2.10 Hakikat Sikap Religius dan Sikap Sosial
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Abidin 2012:45. Pendidikan
nasional sebagaimana dikembangkan dalam kurikulum 2013 terdapat sikap religius dan sikap sosial. Dalam subbab ini dibahas mengenai hakikat sikap
religius dan hakikat sikap sosial.
2.2.10.1 Sikap Religius
Religius adalah pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan atau ajaran
agamanya Aqib dan Sujak 2012:7. Menurut Narwanti 2011:56 melalui pilar
religi akan terbentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga akan selalu terjaga dari perbuatan yang merugikan dari dan lingkungan.
Pilar religi adalah pilar utama dan pertama. Sebagaimana yang kita tahu, agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan, tunduk kepada Tuhan dengan beribadah
sesuai dengan agama yang dianut, agama juga memandu kita melakukan perbuatan yang baik.
Berdasarkan pendapat dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa sikap religius adalah sikap atau perilaku yang patuh kepada ajaran agama yang dianut
dan memiliki dampak positif untuk diri sendiri ataupun antarumat beragama. Sikap religius dapat memandu kita untuk melakukan perbuatan yang baik.
Kurikulum 2013 dirasa tepat untuk menanamkan sikap religius peserta didik. Dalam kurikulum ini, secara eksplisit penanaman sikap religius tertuang
dalam kompetensi inti. Kompetensi inti tersebut berbunyi: 1 menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Kompetensi tersebut kemudian
dijabarkan dalam kompetensi dasar: 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan
bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya; 1.2 Menghargai
dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis; dan 1.3 Menghargai dan
mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis. Kemendikbud 2013.
Sikap religius dapat diamati pada peserta didik saat pembelajaran menyusun teks eksplanasi berlangsung. Aspek yang menunjukkan sikap religius
pada peserta didik antara lain: 1 menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk berkomunikasi dengan teman dan guru dalam pembelajaran
menyusun teks eksplanasi dan 2 menggunakan kata, istilah atau ungkapan bahasa Indonesia dalam menyusun teks eksplanasi secara tertulis.
Peneliti akan melakukan pengamatan dan dokumentasi sikap religius peserta didik berdasarkan dua aspek di atas. Kedua aspek tersebut diharapkan
dapat dilakukan oleh peserta didik dengan baik, agar nilai sikap religius peserta didik sesuai yang diharapkan. Dengan demikian rasa mensyukuri anugerah Tuhan
atas keberadaan bahasa Indonesia dapat tertanam pada peserta didik.
2.2.10.2 Sikap Sosial