Nilai Ekonomi Air di Kawasan CAPC

61 oleh kegiatan invasi masyarakat atau penduduk terhadap sumberdaya alam dalam kawasan konservasi terutama penebangan hutan secara tidak teratur dan terencana illegal logging oleh masyarakat di sekitar CAPC untuk pembukaan perladangan atau pertanian, pengambilan kayu dan atau pembuatan arang serta pembangunan rumah dekat sumber-sumber air dan juga akibat kebijakan pemerintah Kabupaten dan Kota Jayapura dalam bentuk pengambilan kayu sebagai bahan bangunan perumahan dan jembatan bagi masyarakat yang berada disekitar Teluk Humbolt, Teluk Youtefa dan Danau Sentani serta Jayapura sekitarnya. Masyarakat yang berada sekitar CAPC masih mengantungkan hidupnya pada potensi SDA seperti perburuan, penebangan kayu, dan pengalian hasil tambang golongan C. Sepanjang koordinasi dan peran aktor pemerintah, masyarakat lokal adat LSM, perguruan tinggi dan swasta tidak berjalan dengan baik maka permasalahan di kawasan ini tidak akan diselesaikan. Penurunan sumberdaya hutan memberikan nilai positif bagi masyarakat dalam rangka memenuhi sektor ekonomi, namun memberikan nilai negatif bagi terpeliharanya sumber air. Nilai negatif yang terjadi pada sumber-sumber air bersih adalah penurunan debit air terjadi karena pembukaan hutan dan lahan kritis dikawasan hulu sebagai pasokan air bersih dari CAPC melalui sungai-sungai yang berhulu di cagar alam tersebut telah menurun debit airnya.

4.7. Nilai Ekonomi Air di Kawasan CAPC

Kesediaan masyarakat untuk membayar dan dibayar menerima kompensasi dari satuan air dengan jumlah pemakaian dan rata-rata konsumsi air selama waktu tertentu. Kesediaan Masyarakat membayar air Rp. 300m 3 , dengan jumlah rata-rata konsumsi air 60 literoranghari 21.900 ltrorgthn atau 21,9 m 3 orgthn, maka nilai air yang harus dibayar adalah Rp. 6.570.orangtahun. Penduduk diwilayah Kabupaten Jayapura yang berinteraksi langsung dengan kawasan CAPC berjumlah 1.032 kk yang bersedia membayar penggunaan air bersih sebesar Rp. 6.966.000tahun, begitu juga dengan penduduk di Kota Jayapura dengan jumlah penduduk 4.332 kk membayar penggunaan air sebesar Rp. 28.461.240tahun. Dengan mengacu dari nilai ekonomi air diatas, ternyata nilai air yang dibayar sangat masih sangat rendah, jika dibandingkan dengan harga air bersih yang 62 ditetapkan dengan SK Bupati Jayapura Nomor 43 Tahun 2002 tentang Tarif Air Umum dihargai Rp. 680m 3 , dengan nilai ekonomi air yang sangat rendah seringkali membuat masyarakat disekitar kawasan ini tidak menghargai nilai hutan sebagai sumber penampungpenahan air dan penghematan air yang digunakan, namun sebaliknya penggunaan air dengan tidak memperhitungkan ketersediaan air dan luas hutan untuk masa yang akan datang. Namun sebaliknya bagi masyarakat yang berada disekitar perkotaan Jayapura mengalami kekurangan air ketika musim keringpanas sepanjang dua minggu debit air sungai yang teradapat disekitar perkotaan mengalami penurunan hingga 40 literdetik dari 150-250 literdetik secara normal. Hal ini diakibatkan oleh karena luasan hutan disekitar kawasan CAPC telah rusak akibat perambahan hutan dan peladangan berpindah-pindah, tetapi sebaliknya jika hutan diperuntukan untuk kegiatan pembangunan lainnya seperti infrastruktur, pemukiman dan lain sebagainya maka kompensasi yang harus diterima oleh masyarakat adalah penyediaan bak-bak penampung air yang akan didistribusikan dengan sistem perpipan ke pendudukmasyarakat yang berada disekitar CAPC. Atau dapat disediakan sumur pompa bagi masyarakat. Tabel 9. Lokasi Sumber Air Bersih di sekitar CAPC 2002 Lokasi Pengambilan Sumber Kapasitas literdet Jumlah intake Kota Jayapura Distrik Jayapura Utara Selatan Kali Anafre Kali APO Kali Ajen Klofkam Kali Klofkam Kali Entrop Kali Kujabo 20 5 70 20 45 250 3 2 7 1 4 1 Distrik Abepura Kali Kampwolker Kali Korem Kali Buper 110 35 5 1 1 1 Ketersediaan di Kota Jayapura 560 21 Kabupaten Jayapura Distrik Sentani Kali Sentani Kota Kali Kladili AtasPos tujuh 5 35 1 1 Distrik Genyem Kali Heku 6 1 Ketersediaan di Kabupaten Jayapura 46 3 Total Ketersediaan di kotaKab. Jayapura 606 24 Sumber: PDAM Jayapura dalam Potensi Ekonomi di Kota Jayapura, 2002 63

4.8. Alternatif Pengelolaan Sumberdaya Lahan yang Optimal di Kawasan CAPC