32
Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Kerjasama Internasional, PengusahaSwasta, tokoh masyarakat atau tokoh adat.
3.4. Metode Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif sesuai dengan tujuan penelitian yaitu:
a. Mengidentifikasi kesesuaian peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan konservasi dilakukan dengan studi literatur
dan dokumentasi dari data instansi terkait. b. Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat yang timbul
dalam penerapan peraturan perundang-undangan pada kawasan konservasi Cagar Alam Pegunungan Cycloop CAPC, dengan cara studi
tentang implementasi kebijakan RUTRW KabupatenKota Jayapura, kelembagaan, sistem kinerja, persepsitanggapan.
c. Menganalisis alternatif pemanfaatan yang optimal terhadap Kawasan Konservasi CAPC, dengan menggunakan metode Analisis Hirarki Proses
AHP Saaty, 1993 Mengetahui sumber mata air dan nilai ekonomi, dengan cara observasi
langsung dan studi literatur. Nilai ekonomi digunakan metode kontigensi yaitu kesediaan membayar dan dibayar dari pemakaian air. Kepada pemakai air
ditanyakan langsung kesediaan mereka membayar untuk tetap menggunakan air, dan berapa yang tersedia mereka terima sebagai pengganti apabila tidak boleh
menggunakan air dalam waktu tertentu. waktu dalam penelitian ini dibatasi hanya setahun. Darusman, 2002.
Pada penelitian ini telah diketahui nilai air yang akan dibayar setelah melakukan wawancara. Masyarakat bersedia membayar Rp. 300m
3
, dari tarif umum yang ditetapkan dengan SK Bupati No. 43 tahun 2003. akan tetapi jika nilai
harga air belum diketahui maka dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Willingness to Pay : EWTP = X
mak
– ƒ
X max
PXdX. d. Menyusun strategi pengembangan CAPC, dengan analisis faktor internal
dan eksternal analisis SWOT Marimin, 2004.
33
3.5. Faktor Internal Eksternal Analisis SWOT
Faktor internal dan eksternal pengelolaan sumber daya lahan di Cagar Alam Pegunungan Cycloop dengan potensi dan permasalahan hasil kajian, dianlisis
dengan SWOT. Analisis SWOT adalah adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu pengelolaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
weaknesses dan ancaman threaths. Dalam menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pemberian bobot yang
berkisar antara 0,0 tidak penting sampai dengan 1,0 sangat penting. Disamping itu diperhitungkan ranting untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
dari 4 sangat baik sampai dengan 1 kurang baik, selanjutnya antara bobot dan ranting dikalikan menghasilkan skor Marimin, 2004.
Setelah masing-masing unsur SWOT diperhitungkan skornya, selanjutnya unsur-unsur tersebut dihubungkan keterkaitan dalam matriks untuk memperoleh
beberapa alternatif strategi. Adapun matriks SWOT disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Matrik internal dan eksternal Analisis SWOT
IFAEFA Kekuatan Kelemahan
Peluang Strategi Kekuatan - Peluang
Strategi Kelemahan - Peluang Ancaman
Strategi Kekuatan - Ancaman Strategi Kelemahan - Ancaman
Sumber: Marimin, 2004
a. Strategi Kekuatan – Peluang
Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
b. Strategi Kekuatan – Ancaman
Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman c.
Strategi Kelemahan – Peluang Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan
peluang d.
Strategi Kelemahan – Ancaman Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari
ancaman.
34
3.6. Definisi Operasional