2. Hasil
Post test
Hasil analisispost test diperoleh dari nilai post test yang dilakukan di kelas kontrol  dan  kelas  eksperimen,  yang  secara  rinci  hasilnya  bisa  dilihat  pada
lampiran  28  dan  29.  Deskripsi  hasil  post  test  kelas  kontrol  dan  eksperimen disajikan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4   Deskripsi Hasil Post Test
No Komponen
Post test Eksperimen I STAD
Eksperimen II TGT 1.
Jumlah siswa 33
32 2.
Rata - rata 80,24
85,84 3.
Nilai tertinggi 95
100 4.
Nilai terendah 64
70 5.
Jumlah siswa tuntas 32
32 6.
Jumlah siswa tidak tuntas 1
Sumber : Data penelitian diolah 2013 Tabel  4.6  menunjukkan  bahwa  terjadi  perbedaan  hasil  yang  signifikan
pada  kelas  eksperimen  I  dan  eksperimen  II.  Hal  ini  terjadi  karena  adanya perlakuan  yang  berbeda.  Pembelajaran  pada  kelas  eksperimen  I  menggunakan
model  pembelajaran  STAD  sedangkan  pada  kelas  eksperimen  II  menggunakan model pembelajaran TGT.
4.1.5    Deskripsi Hasil Desain Eksperimen
Deskripsi efek penggunaan treatment dengan desain Nonequivalent control group design ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.5   Hasil Desain Nonequivalent Control Group Desain
Kelas Pre-
test Perlakuan di  kelas
eksperimen I eksperimen II Post-test
Eksperimen I 62,06
Pembelajaran dengan model STAD
80,24
Eksperimen II  61,75 Pembelajaran dengan model
TGT 85,84
Sumber: data penelitian diolah tahun 2013 Berdasarkan  tabel  4.5  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  peningkatan  hasil
belajar  jika  di  lihat  dari  rata-rata  nilai  pre  test  dan  post  test  untuk  kelas eksperimen I adalah 18,18 dan kelas eksperimen II adalah 24,09. Efek dari adanya
treatment  pembelajaran  dengan model pembelajaran TGTyaitu 80,24 – 62,06 –
85,84 – 61,75 = 5,91.
Tabel 4.6   Peningkatan hasil belajar siswa
Sumber: Data diolah tahun 2013
4.1.6Deskripsi Hasil Pembelajaran Kelas Eksperimen
Penelitian  yang  dilakukan  pada  kelas  eksperimen  dengan  menggunakan model pembelajaran STAD  menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model  ini
dapat  meningkatkan  hasil  belajar  siswa.  Hal  ini  bisa  dilihat  dari  nilai  evaluasi selama  pembelajaran  berlangsung  yang  terdapat  dalam  lampiran  30.  Sebagai
deskripsinya dapat dilihat dalam pada Tabel 4.8 berikut:
Kelas Pre-test
Post-test Selisih
Eksperimen I 62,06
80,24 18,18
Eksperimen II 61,75
85,84 24,09
Efektivitas 5,91
Tabel  4.7    Deskripsi  Peningkatan  Hasil  Belajar  Siswa  pada  Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan di Kelas Eksperimen I
Keterangan Kelas Eksperimen
KKM
Pertemuan 2 Pertemuan 3
68 Nilai rata-rata
67,30 76,60
Jumlah siswa tuntas 21
28 Jumlah siswa tidak tuntas
12 5
Prosentase siswa tuntas 63,64
84,84 Prosentase siswa tidak tuntas
36,36 15,16
Jumlah siswa 33 100
Sumber : Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013 Analisa  deskriptif  pada  tabel  4.7  menunjukkan  adanya  peningkatan  nilai
hasil  belajar  siswa  pada  kelas  eksperimen  dari  pertemuan  kedua  sampai pertemuan ketiga. Selisih nilai rata-rata pada pertemuan kedua dan ketiga sebesar
9,30.  Dilihat  dari  presentase  KKM  yaitu  75    pada  pertemuan  kedua  di  kelas eksperimen I STAD hasil belajar siswa masih belum mencapai KKM, sedangkan
pada pertemuan ketiga hasil belajar siswa sudah mencapai KKM. Sedangkan  deskripsi  peningkatan  hasil  belajar  siswa  pada  kelas
eksperimen II TGT dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel  4.8    Deskripsi  Peningkatan  Hasil  Belajar  Siswa  pada  Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan di Kelas Eksperimen II
Keterangan Kelas Eksperimen
KKM
Pertemuan 2 Pertemuan 3
68 Nilai rata-rata
73,44 77,84
Jumlah siswa tuntas 27
30 Jumlah siswa tidak tuntas
5 2
Prosentase siswa tuntas 84,38
93,75 Prosentase siswa tidak tuntas
15,62 6,25
Jumlah siswa 32 100
Sumber : Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013 Analisa  deskriptif  pada  tabel  4.8  menunjukkan  adanya  peningkatan  nilai
hasil belajar siswa pada kelas eksperimen II TGT dari pertemuan kedua sampai pertemuan ketiga. Selisih nilai rata-rata pada pertemuan kedua dan ketiga sebesar
5,84.  Dilihat  dari  presentase  KKM  yaitu  75    pada  pertemuan  kedua  di  kelas eksperimen II TGT hasil belajar siswa masih belum mencapai KKM, sedangkan
pada pertemuan ketiga hasil belajar siswa sudah mencapai KKM. Simpulan  secara  umum  dari  hasil  analisis  di  atas  bahwa  dengan
menggunakan  model  pembelajaran  TGT  dapat  meningkatkan  hasil  belajar akuntansi  kompetensi  dasar  menyusun  laporan  keuangan  lebih  tinggi  daripada
menggunakan  model  pembelajaran  STAD.  Hal  tersebut  dapat  dilihat  dari  hasil rata-rata  nilai  peningkatan  hasil  belajar  siswa  dari  masing-masing  kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II.
4.1.7 Analisis Data