2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan dari pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui hasil tersebut, yaitu
dengan membandingkan jumlah pendapatan dengan beban. Perusahaan menghasilkan laba jika total pendapatan lebih besar dibanding total beban.
Sebaliknya, perusahaan mengalami rugi jika total pendapatan lebih kecil dibanding total beban.
Laporan laba rugi pada dasarnya menyajikan informasi keuangan yang mengindikasikan kinerja perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya selama
satu periode tertentu. Laporan labarugi dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu: a. Bentuk single step atau bentuk langsung, yaitu jumlah seluruh pendapatan
dikurangi jumlah seluruh beban. b. Bentuk multiple step atau bertahap, yaitu pendapatan dan beban dibedakan
menjadi pendapatan dan beban operasional dan beban non-operasional.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai penambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan ekuitas berasal
dari investasi dan laba. Sedangkan pengurangan ekuitas biasanya terjadi karena adanya kerugian dan pengambilan untuk kepentingan pribadi.
Laporan perubahan ekuitas lazimnya terjadi antara lain karena hal-hal berikut:
a. Penambahan setoran dari pemilik modal saham selama periode berjalan
b. Penambahan karena laba selama satu periode atau pengurangan karena rugi
selama satu periode
c. Pengurangan karena pendistribusian ekuitas melalui pengumuman pembagian
atau pendistribusian dividen. 4.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang aliran masuk kas dan aliran keluar kas perusahaan selama satu periode. Laporan ini memberikan
informasi tentang perubahan kas selama satu periode yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis kegiatan utama perusahaan, yaitu:
a. Aktivitas operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lainnya yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. Sebagai contoh, penerimaan kas dari transaksi penjualan barang dagangan, dan pembayaran kas dari rekanan.
b. Aktivitas investasi, adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Sebagai contoh, pembayaran kas
untuk pembelian aset tetap, dan penerimaan kas dari penjualan aset tetap. c. Aktivitas pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Sebagai contoh, penerimaan kas dari penerbitan saham, dan pembayaran kas untuk
pelunasan obligasi yang jatuh tempo. Penyusunan laporan arus kas dapat dilakukan dengan metode langsung
direct maupun metode tidak langsung indirect, yang kedua-duanya berdasarkan pada informasi yang dihasilkan oleh akuntansi. Penggunaan metode
langsung berarti penyusunan laporan arus kas berdasarkan catatan akuntansi perusahaan, terutama akun kas. Penggunaan metode tidak langsung berarti
penyusunan laporan arus kas berdasar pada laporan laba rugi. Standar menganjurkan penggunaan metode langsung dalam penyusunan laporan arus kas
karena metode ini menghasilkan informasi berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan oleh metode tidak langsung.
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan menganut asumsi basis akrual. Namun, laporan arus kas justru mendasarkan diri pada basis kas cash
basis, bukan basis akrual. Hal ini berbeda dari tiga laporan keuangan lainnya, yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan lapran perubahan ekuitas
yang berlandas basis akrual. 5.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain. Informasi penjelasan tersebut misalnya tentang
kebijakan akuntansi, kontijensi, metode persediaan, jumlah saham beredar, alternative pengukuran Ghozali dan Anis, 2007:382.
Apabila suatu transaksi tertentu tidak dapat dimasukkan sebagai bagian dari laporan keuangan utama neraca, laporan labarugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, transaksi tersebut dapat diungkapkan melalui cara lain, seperti catatan atas laporan keuangan, informasi pelengkap, media pelaporan lain
dan informasi lain.
2.8 Penelitian Terdahulu yang Relevan