566 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata secara statistik dari nilai
prediksi dan nilai aktual peubah respon persamaan tersebut. Kemampuan prediksi tersebut didukung oleh nilai DW-stat dan Durbin h stat yang
mengindikasikan bahwa tidak ada otokorelasi dalam persamaan tersebut.
R. Persamaan MO.80, Pertumbuhan Pengangguran Kabupaten
Peubah pertumbuhan PDRB per kapita kabupaten GPDRBPKKit? diintroduksikan sebgai peubah penjelas utama dalam persamaan pertumbuhan
pengangguran kabupaten MO.80. Selain peubah penjelas tersebut terdapat 9 peubah penjelas lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai adj-R
2
Tidak seperti persamaan pertumbuhan penganggunran kabupaten MO.80 yang invalid, pertumbuhan pengangguran Sulteng MO.81 adalah valid
sebagaimana diinformasikan dalam Tabel 76. Dalam persamaan tersebut, peubah persamaan tersebut adalah 0,5504 yang sangat nyata secara statistik,
sebagaimana diindikasikan oleh probabilitas F stat yang bernilai 0,0000. Jadi, hanya 55,04 persen variasi keseluruhan dari peubah penjelas mampu
menerangkan variasi peubah respon. Hal ini mengindikasikan bahwa persamaan tersebut memiliki kemampuan prediksi yang sedang. Kemampuan prediksi yang
sedang tersebut didukung oleh hasil uji validasi lanjutan sebagaimana diinformasikan dalam Tabel 76 di mana persamaan tersebut memiliki nilai
prediksi dan aktual dari peubah respon yang sangat berbeda nyata. Meskipun demikian hasil uji validasi awal yang disajikakan dalam Tabel 74 menunjukkan
bahwa RMSE 20. Selain persamaan MO.80, persamaan-persamaan lain yang invalid
adalah persamaan MO.83 – MO.91. Persamaan-persamaan yang invalid tersebut tidak dibahas lagi. Beberapa persamaan yang juga invalid berdasarkan
uji lanjut, tetapi tehah dibahas di atas adalah persamaan MO.66, MO.67, MO.71, MO.72, MO.74, MO.75, dan MO.76.
S. Persamaan MO.81, Pertumbuhan Pengangguran Sulteng
567 pertumbuhan PDRB per kapita Sulteng GPDRBPKSt? diintroduksikan sebagai
peubah penjelas utama. Selain peubah penjelas tersebut terdapat 9 peubah penjelas lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai adj-R
2
Kebocoran yang tinggi telah terjadi pada paruh kedua dekade 1990an, dimana berlangsung krisis ekonomi dunia. Meskipun demikian, pertumbuhan
ekonomi Sulteng yang didrive oleh nilai produksi kakao biji dalam dekade 1990an, sebagimana ditunjukkan dalam Tabel 96, mampu menurunkan tingkat
pengangguran kabupaten-kabupaten di Sulteng. Hal ini diindikasikan oleh nilai persamaan
tersebut adalah 0,6592, dan sangat nyata secara statistik, sebagaimana diindikasikan oleh probabilitas F stat yang bernilai 0,0000. Hal ini mengartikan
bahwa 65,92 persen variasi keseluruhan dari peubah penjelas mampu menerangkan variasi peubah respon. Ini mengindikasikan bahwa persamaan
tersebut memiliki kemampuan prediksi yang sedang. Kesimpulan tersebut didukung oleh hasil uji validasi yang disajikakan dalam Tabel 74 dan Tabel 76.
Hasil analisis menunjukkan bahwa parameter dugaan peubah pertumbuhan PDRB per kapita bertanda positif, tidak sesuai harapan, meskipun
sangat nyata secara statistik. Hal ini mengartikan bahwa makin tinggi pertumbuhan PDRB per kapita Sulteng, makin tinggi pertumbuhan pengangguran
di propinsi tersebut. Hasil analisis ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi tricle down effect
dalam perekonomian propinsi tersebut. Meskipun pertumbuhan PDRB per kapita tidak sesuai harapan, namun
pertumbuhan ekonomi Sulteng berpengaruh positif terhadap penurunan pengangguran. Hal ini diindikasikan oleh nilai parameter dugaan peubah
pertumbuhan ekonomi Sulteng yang bertanda negatif dan nyata secara statistik. Jadi, hal ini mengartikan bahwa makin tinggi pertumbuhan ekonomi, makin
turun berkurang pengangguran. Hasil analisis yang dipaparkan di atas menunjukkan bahwa sebenarnya
telah terjadi kebocoran dalam perekonomian Sulteng. Kesimpulan tersebut dapat difonrmasikan dengan memanfaatkan persamaan MO.61c, dan hasilnya
disajikan dalam Tabel 98.
568 parameter dugaan peubah pertumbuhan ekonomi kabupaten GEKONOMIKit?
yang bertanda negatif dan nyata secara statistik dalam persamaan MO.80. Selanjutnya, nilai parameter dugaan peubah tahun bertanda negatif dan nyata
secara statistik yang mengidnikasikan ada penurunan pengangguran di kabupaten-kabupaten Sulteng hampir 0,05 persen per tahun.
Tabel 98. Kebocoran Ekonomi Sulteng dalam Paruh Kedua Setiap Dekade
------------------------------------------------------------------------------------- KomoditiSubsektorSektor 1980an
1990an 200an
------------------------------------------------------------------------------------- NPKB
1
0,35 53,26
8,59 Subsektor Perkebunan
12,77 57,87
16,28 Sektor Pertanian
41,35 70,48
43,29 NTNKB
2
8,64 50,73
1,69 Subsektor Perdagangan
9,97 53,10
12,02 Sektor PHR
3
12,97 55,53
12,75 -------------------------------------------------------------------------------------
Catatan : 1 Nilai produksi kakao biji 2 Nilai tataniaga kakao biji
3 Pariwisata, Hotel dan Restoran
T. Persamaan MO.85, Pertumbuhan PPK Sulteng