Estimasi Model MODEL EKONOMETRIK PERDAGANGAN KAKAO BIJI

409 c 808 , c 809 , c 810 , c 811 , c 812 , c 813 , c 814 , c 815 , c 816, c 817 , c 818 , c 819 , c 820 , c 821 , c 822 , c 823 , c 824.. Koefisien yang diharapkan bertanda negatif adalah sebagai berikut : c 103 , c 104 , c 105 , c 106 , c 107 , c 108 , c 109 c 110 , c 111 , c 112 , c 113 , c 114 , c 115 , c 116 , c 203 , c 204, c 207 , c 208 , c 209 , c 210 , c 212 , c 213 , c 214 , c 215 , c 216 , c 217 , c 218 , c 409 , c 410 , c 411 , c 412 , c 501 , c 502 , c 601 , c 602 , c 606 , c 607 , c 608 , c 610 ,, c 702 , c 703 , c 805 , c 806 , c 825, c 826, c 827, c 828, c 829, c Analisis Hausman test berdasarkan persamaan MO.36a dan MO.36b telah diselenggarakan. Hasilnya disajikan dalam Tabel 64, menunjukkan bahwa fixed effect model lebih tepat digunakan daripada 830..

6.3 Estimasi Model

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa panel data merupakan tipe khas dari pooled cross-sectiontime series data, sehingga analisis panel data dalam penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas Pooled Estimation dalam paket software Eviews 5.1 Quantitative Micro Software, LLC, 2004: 829 – 835. Paket tersebut dilengkapi dengan OLS Ordinary Least Square, dan 2SLS two stage least square. Untuk memilih salah satu dari dua metode analisis yang dikemukakan di atas, tergantung pada kehadiran heteroskedastisitas. Sebagaimana Wooldridge 2002: 126 mengemukakan bahwa apabila terdapat heteroskedastisitas. maka estimasi yang lebih efisien adalah lebih mungkin diterapkan. Ini berarti bahwa bila data dasar mengandung heteroskedastisitas, maka metode yang lebih tepat adalah 2SLS. Oleh karena hasil pengujian heteroskedastisitas yang dikemukakan dalam bab sebelumnya menunjukkan adanya heteroskedastisitas, maka analisis ekonometrik panel data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah fasilitas pool yang mengaplikasikan metode 2SLS. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan estimator robust, covariance method: cross-section weights PCSE, Panel Corrected Standard Error . Adapun untuk kepentigan pengujian ketepatan model, diambil pilihan no weight. 410 random effect model. Analisis tersebut dilakukan dengan memanfaatkan program yang disajikan dalam Tabel 3. Tabel 64. Hasil Analisis Hausman Test fixed vs random effect Untuk Persamaan-per- samaan Dalam BM I -------------------------------------------------------------------------------------- P:ersamaan. Nama Persamaan F uji p-value -------------------------------------------------------------------------------------- MO.38 Luas Areal Tanam 3,3022 0,2241 MO.39 Produktivitas 3,1100 2,1300 MO.42 Harga kakao biji di tingkat petani 3,1859 0,2033 MO.43 Harga kakao biji di pasar domestik2,6652 0,2638 MO.44 Harga kakao biji di PPP 3,7090 0,1565 MO.45 Volume ekspor kakao biji 2,5433 0,2132 ------------------------------------------------------------------------------------- Catatan : Pusat Pasar Palu Bila level alpha penolakan hingga 20 persen, kecuali persamaan MO.44, persamaan lainnya lebih tepat dianalisis dengan fixed effect model. Persamaan MO.44 juga dianalisis dengan fixed effect model, karena random effect model mensyaratkan tidak adanya peubah autoregresive. Estimasi fixed effectl dilakukan dengan tiga teknik, Two Stages Least Square 2SLS , Generalized Least Square GLS, dan Seemingly Unrelated Regression SUR dengan no degree of fredom. Hasil estimasi disajikan dalam Lampiran G1.

6.4 Validasi Model