484 analisis tersebut menunjukkan bahwa harga kopi biji tidak berpengaruh terhadap
luas areal tanam menghasilkan kakao. Semua pertumbuhan harga-harga input faktor dalam persamaan MO.63
menunjukkan nilai dugaan parameter negatif sesuai harapan. Kecuali peubah pertumbuhan harga pupuk yang bertanda positif, tidak sesuai harapan, namun
sangat nyata secara statistik. Hal ini konsisten dengan hasil analisis persamaan MO.40 yang menunjukkan bahwa harga pupuk, baik dalam tahun berjalan
maupun dalam beda kala satu tahun berpengaruh positif, tidak sesuai harapan, meskipun nyata secara statistik. Hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwa
meskipun harga pupuk tergolong tinggi sebagaimana telah dibahas dalam bab- bab sebelumnya, namun tingkat pertumbuhannya tidak menghambat minat
petani dalam meningkatkan produksi kakao biji. Nilai dugaan parameter dari peubah inflasi kabupaten bertanda negatif,
sesuai harapan, meskipun tidak nyata secara statistik. Hal ini tidak konsisten dengan hasil analisis persamaan MO.62. Sebenarnya, ini mengindikasikan
bahwa di tingkat ekonomi mikro produksi kakao biji, maka inflasi tidak berpengaruh, tetapi sebaliknya di tingkat ekonomi makro wilayah, yaitu
perdangan kakao biji, maka inflasi memiliki pengaruh sesuai harapan.
C. Persamaan MO.64, Persamaan Pertumbuhan PDRB Kakao Biji
Kabupaten
Pertumbuhan produksi kakao biji diintroduksikan sebagai salah satu peubah penjelas dalam persamaan MO.64, yaitu persamaan pertumbuhan
PDRB kakao biji kabupaten. Persamaan tersebut dibangun dengan 9 peubah penjelas termasuk peubah pertumbuhan produksi kakao biji. Hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai adj-R
2
adalah sebesar 0,9863. Hal ini mengartikan bahwa 98,63 persen variasi secara keseluruhan dari peubah-peubah penjelas
dapat menjelaskan variasi dari peubah respon. Nilai tersebut sangat nyata secara statistik, sebagaimana diindikasikan oleh nilai probabilitas F-stat yang
bernilai 0,0000. Hasil analisis tersebut mengartikan bahwa persamaan MO.64 memiliki kemampuan prediksi yang tinggi. Kemampuan tersebut didukung
485 oleh nilai DW-stat dan Durbin h stat yang meningidnikasikan tidak adanya
otokorelasi dalam persamaan tersebut. Dari 9 peubah penjelas yang diintroduksikan ke dalam persamaan
MO.64, hampir semua 7 peubah memiliki nilai dugaan parameter sesuai harapan, dan nyata secara statistik Meskipun demikian tidak satu pun peubah
yang memiliki koefisien elastisitas yang lebih besar daripada satu. Hal ini mengartikan bahwa dalam jangka pendek, pertumbuhan PDRB kakao biji
kabupaten kurang responsif terhadap peubah-peubah penjelas yang diintroduksikan ke dalam persamaan tersebut, termasuk peubah pertumbuhan
produksi kakao biji. Selanjutnya, oleh karena koefisien AR1 bertanda negatif dan bahkan tidak nyata secara statistik, maka dalam jangka panjang
responsivitas tersebut makin berkurang lagi. Selain kurang responsif, pertumbuhan PDRB kakao biji kabupaten
dalam jangka panjang cenderung konstan . Hal ini diindikasikan oleh koefisien
peubah tahun yang meskipun bertanda positif, sesuai harapan, namun tidak nyata secara statistik. Meskipun demikian, salah satu pernyataan yang
dikemukakan dalam hipotesis butir viii bahwa ada hubungan yang nyata dan positif antara pertumbuhan produksi kakao biji dengan pertumbuhan PDRB
kakao biji, teruji kebenarannya. Peubah pertumbuhan PDRB subsektor perdagangan yang berasal dari
tataniaga kakao biji kabupaten GPSSPAMTNKBKit? memiliki pengaruh positif dan nyata secara statistik terhadap pertumbuhan PDRB kakao biji.
Pengaruh tersebut adalah pengaruh secara tidak langsung yang berasal dari keterkaitan antar kedua industri tersebut, sebagaimana telah dikemukakan dalam
Bab Metodologi. Selanjutnya, koefisien elastisitas dari peubah tersebut merupakan koefisien terbesar dari semua peubah-peubah penjelas dalam
persamaan tersebut. Ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan PDRB kakao biji kabupaten cukup responsif terhadap pertumbuhan PDRB kakao biji yang
berasal dari margin tataniaga kakao biji. Meskipun demikian, dalam jangka panjang, pengaruh atau keterkaitan, serta responsivitas tersebut menjadi
486 berkurang, sebagaimana diindikasikan oleh nilai koefisien AR1 yang bertanda
negatif, dan bahkan tidak nyata secara statistik. Peubah pertumbuhan PDRB kakao biji Sulteng GPDRBKBSt?
bertanda positif, sesuai harapan, dan nyata secara statistik. Hal ini mengisyaratkan bahwa fungsi manajemen dalam industri tersebut di tingkat
propinsi berjalan dengan baik, sehingga hubungan akumulatif antara kedua peubah tersebut sebagaimana diilustrasikan dalam persamaan MT.93, dan
MT.140 – MT.145 berlangsung sebagaimana yang diharapkan.
D. Persamaan MO.65, Persamaan Pertumbuhan Subsektor Perkebun-