Hakikat Berbicara Kajian Teori

2.1.6 Hakikat Berbicara

Bahasa pada hakikatnya adalah sebagai alat utama dalam komunikasi manusia. Komunikasi dengan bahasa berlangsung dalam bentuk aktivitas dasar manusia yaitu speaking dan listeningClark and Clark, 1977: 3 . Berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan. Dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar audible dan yang kelihatan visible yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu mempunyai maksud dan tujuan. Menurut Tarigan tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka sebaiknya sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikombinasikan, dia harus mampu mengevaluasi efek komunikasi terhadap pendengarnya, dan dia harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala sesuatu situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan. Tujuan utama berbicara dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Ia harus mampu mengevaluasi efek komunikasinya terhadap para pendengarnya dan harus mengetahui prinsip- prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan. Kemampuan berbicara perlu dimiliki oleh setiap anggota masyarakat dengan segala profesi, terutama pelajar, guru, dramawan, pemimpin, penyuluh, dan sebagainya yang profesinya berhubungan erat dengan kegiatan berbicara Tarigan, 2008: 15. Pada dasarnya bahasa yang digunakan dalam percakapan dipelajari lewat menyimak dan menirukan pembicaraan.Anak – anak tidak hanya menirukan pembicaraan yang mereka pahami, tetapi juga mencoba menirukan hal – hal yang tidak mereka pahami.Kenyataan ini mengharuskan orang tua dan guru menjadi model berbahasa yang baik, supaya anak – anak tidak menirukan pembicaraan yang memalukan atau tidak benar. Dipandang dari segi bahasa, menyimak dan berbicara dikategorikan sebagai keterampilan berbahasa lisan.Dari segi komunikasi, menyimak dan berbicara diklasifikasikan sebagai komunikasi lisan. Melalui berbicara orang menyampaikan informasi melalui ujaran kepada orang lain. Melalui menyimak orang menerima informasi dari orang lain. Kegiatan berbicara selalu diikuti kegiatan menyimak, atau kegiatan menyimak pasti ada di dalam kegiatan berbicara. Dua-duanya fungsional bagi komunikasi, dua-duanya tidak terpisahkan. Melalui proses menyimak, orang dapat menguasai pengucapan fonem, kosa kata, dan kalimat.Pemahaman terhadap fonem, kata dan kalimat ini sangat membantu yang bersangkutan dalam kegiatan berbicara, membaca, ataupun menulis. 2.1.6.1 Penilaian Keterampilan Berbicara Faktor- faktor yang menunjang keefektifan berbicara antara lain : 2.1.6.1.1 Penggunaan Intonasi Penggunaan intonasi yang sesuai akan menjadi daya tarik tersendiri dalam berbicara dan menjadi salah satu faktor penentu dalam keefektifan berbicara, sehingga akan membuat topik pembicaraan menjadi menarik dan tidak timbul kejenuhan pada pendengar. Yang perlu ditekankan pada siswa sekolah dasar yaitu mengucapkan kalimat dengan intonasi wajar, serta penempatan jeda dan tekanan dengan tepat. 2.1.6.1.2 Pelafalan Bunyi Pelafalan bunyi perlu diperhatikan dalam pembelajaran berbicara karena latar belakang kebahasaan siswa yang berbeda, yaitu siswa yang dibesarkan dengan bahasa daerah yang berbeda juga. Oleh karena itu, pelafalan harus jelas dan sesuai dengan kaidah pelafalan bunyi bahasa. 2.1.6.1.3 Kelancaran Kelancaran seseorang dalam berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan. Pembicaraan yang terputus- putus dapat mengganggu penangkapan isi pembicaraan bagi pendengar. Tetapi, pembicaraan juga sebaiknya tidak terlalu cepat karena dapat menyulitkan pendengar menangkap pokok pembicaraan. 2.1.6.1.4 Penggunaan Kata dan kalimat Pilihan kata yang digunakan siswa ketika mengkomunikasikan sesuatu secara lisan dalam kegiatan berbicara perlu diperhatikan, apakah pemakaian kata tersebut sudah sesuai atau kurang sesuai untuk menyatakan makna dalam situasi pemakaian tertentu. Demikian pula, kalimat yang digunakan siswa harus diperhatikan, siswa perlu dilatih untuk menggunakan struktur kalimat yang benar pada berbagai kesempatan dalam proses belajar mengajar Akhadiah, 1993: 154-159. 2.1.6.1.5 Keberanian Ketika seseorang berbicara memerlukan keberanian untuk mengemukakan apa yang ingin disampaikan. Ada seseorang yang tidak dapat berbicara tentang sesuatu dalam suatu pembicaraan, karena ia tidak mempunyai buah pemikiran tentang sesuatu tersebut. Namun, ada juga seseorang yang tidak mampu berbicara padahal ia memiliki sesuatu yang ingin disampaikan, karena ia tidak memiliki keberanian untuk mengemukakan apa yang ada di dalam pikirannya.

2.1.7 Metode Role Playing dalam Kegiatan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA INGGIL MELALUI ROLE PLAYING DENGAN MEDIA PAPAN TEMPEL PADA SISWA KELAS IV SDN 03 TUGUREJO SEMARANG

1 13 165

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI METODE ROLE PLAYING SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 6 203

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 188

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA LUGU MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUKAN MEDIA FLASH PLAYER SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 18 289

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

1 19 188

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE Peningkatan Motivasi Belajar Dan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas VA SD Islam Terpad

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGIPEMBELAJARAN ROLE Peningkatan Motivasi Belajar Dan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas VA SD Islam Terpadu

0 1 12

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG -

0 0 91