sopan santun dalam mengajukan perbedaan pendapat, serta meningkatkan keterampilan interaksi sosial.
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil perlu dikuasai guru karena: 1 diskusi sudah membudaya dalam masyarakat Indonesia; 2 tiap
warga negara Indonesia diharapkan memiliki keterampilan berdiskusi; 3 keterampilan berdiskusi atau memimpin diskusi tidak dibawa sejak lahir,
serta; 4 diskusi punya peran khusus dalam pencapaian tujuan pendidikan yang bersifat pembentukan sikap, nilai, kebiasaan, dan keterampilan.
2.1.2.7 Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang
optimal. Kondisi belajar yang optimal sangat menentukan berhasilnya kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu menguasai keterampilan
untuk menciptakan kondisi yang optimal tersebut. Komponen keterampilan mengelola kelas terdiri dari keterampilan
yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat represif. Keterampilan yang bersifat preventif berkaitan dengan usaha mencegah terjadinya
gangguan. Keterampilan yang bersifat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang muncul.
2.1.2.8 Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap kebutuhan siswa yang berbeda- beda. Guru
dapat membantu siswa sesuai dengan kebutuhan, misalnya dengan cara
memberi tugas yang sesuai dengan kemampuannya atau menilai kemampuan siswa dengan cara yang paling tepat untuk siswa tersebut. Dari pihak siswa,
belajar dalam kelompok kecil dan perorangan memungkinkan mereka meningkatkan keterlibatannya dalam kegiatan pembelajaran. Mereka
mendapat kesempatan untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya masing- masing, berlatih menjadi pemimpin, mengemukakan gagasan secara lebih
bebas, bekerja sama dengan anggota kelompok, serta berintegrasi dengan temannya. Dari segi hubungan guru- siswa, penggunaan model, kegiatan
kelompok kecil dan perorangan akan membuat hubungan itu lebih akrab, yang berarti guru dapat mengenal siswanyalebih baik.
Penilaian aktivitas guru pada pembelajaran dengan metode role playing berbasis media audiovisual diambil dari keterampilan dasar mengajar
guru yang sudah disesuaikan dengan penerapan metode role playing berbasis media audiovisual meliputi indikator: 1 menyiapkan siswa untuk belajar; 2
melakukan apersepsi; 3 menyampaikan tujuan pembelajaran; 4 menggunakan media audiovisual; 5 melaksanakan pembelajaran dengan
metode role playing; 6 mengelola kelas; 7 aktif memberikan penguatan ketika siswa dapat melakonkan skenario dalam film animasi berbahasa Jawa;
8 aktif memotivasi siswa; 9 membimbing siswa dalam kelompok; 10 menutup pelajaran.
Aktivitas guru dalam pembelajaran akan berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Rifa‘i 2010: 150, menyatakan bahwa aktivitas belajar
merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar.
Aktivitas belajar itu sendiri banyak sekali macamnya, sehingga para ahli mengadakan klasifikasi atas macam- macam aktivitas tersebut. Dierich
dalam Hamalik 2004:172 membagi kegiatan belajar dalam delapan kelompok, yaitu:
a. Kegiatan- kegiatan visual
Membaca, melihat gambar- gambar, mengalami eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
b. Kegiatan- kegiatan lisan oral
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. c.
Kegiatan- kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. d.
Kegiatan- kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-
bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. e.
Kegiatan- kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan- kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat- alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.
g. Kegiatan- kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor- faktor, melihat hubungan- hubungan, dan membuat keputusan.
h. Kegiatan- kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain- lain. Kegiatan- kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan
overlap satu sama lain. Aktivitas belajar siswa adalah segala sesuatu yang dilakukan siswa
baik secara fisik maupun mental yang dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar dalam melakukan interaksi dengan teman, guru, dan lingkungan
belajarnya.Kegiatan- kegiatan belajar tersebut dapat terlaksana secara optimal apabila ditunjang dengan metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan situasi kelas serta materi yang diajarkan. Adapun dalam penelitian ini aktivitas siswa pada pembelajaran dengan metode role playing berbasis
media audiovisual meliputi indikator: 1 siap mengikuti proses pembelajaran; 2 aktif bertanya dan menjawab pertanyaan tentang materi berbicara bahasa
Jawa ragam krama; 3 memperhatikan penjelasan guru tentang materi berbicara bahasa Jawa ragam krama; 4 mengamati dan menyimak video
pembelajaran animasi berbahasa Jawa; 5 mempelajari skenario video animasi yang ditampilkan bersama dengan kelompok; 6 menirukan dialog yang
terdapat dalam video animasi berbahasa Jawa dengan pelafalan, intonasi, dan ekspresi yang tepat; 7 melakonkan skenario video animasi berbahasa Jawa.
2.1.3 Teori Belajar yang Mendasari Pembelajaran Bahasa Jawa ragam