c. Bakat yang terdapat pada diri siswa dapat di pupuk sehingga
dimungkinkan akan mucul atau tumbuh bibit seni peran di sekolah; d.
Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik- baiknya;
e. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung
jawab dengan sesamanya; f.
Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain Djamarah dan Zain, 2006: 100
Menurut Suyatno 2009: 70 langkah-langkah pelaksanaanmetode role playing yaitu :
a. Guru menyiapkan skenario pembelajaran
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario tersebut
c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
d. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
e. Guru menunjuk siswa untuk melakonkan skenario yang telah dipelajari
f. Kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon
g. Siswa mempresentasikan hasil kelompok
h. Guru memberikan bimbingan penyimpulan kepada siswa
i. Guru merefleksi hasil kerja siswa
2.1.8 Media Audiovisual sebagai Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Menurut Hamdani 2011: 243,
media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-
pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud- maksud pengajaran. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi matei pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide gambar, foto,
gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologi terhadap siswa.
Menurut Djamarah 1997: 212 media audiovisual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Dari pendapat- pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur gambar dan unsur suara yang dapat digunakan sebagai sarana dalam
menyampaikan informasi yang berhubungan dengan pembelajaran. Media ini merupakan kombinasi antara audio dan visual atau bisa
disebut media pandang dengar. Audiovisual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal Hamdani, 2011: 249.
Media audiovisual memiliki beberapa fungsi, antara lain: a.
Memberikan pengalaman belajar secara visual, maupun secara audial; b.
Menumbuhkan minat peserta didik terhadap pelajaran; c.
Memudahkan pemahaman dan pengertian tentang suatu konsep kejadian serta keterampilan.
Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa ini bisa memperkaya kosa kata siswa berhubungan dengan penggunaan
bahasa Jawa dalam keseharian. Selain itu siswa dapat berimajinasi melalui video yang ditayangkan sehingga memudahkan siswa dalam memahami
maksud dan isi dari video tersebut, dengan begitu siswa dapat memperagakan isi video dengan tepat. Keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Jawa juga
akan terangsang dengan adanya video pembelajaran berbahasa Jawa. Keberadaan media audiovisual ini juga menjadikan siswa lebih tertarik
terhadap pembelajaran karena memperoleh contoh konkret yang dapat memotivasi siswa untuk belajar.
2.1.9 Penerapan Metode Role Playing berbasis Media Audiovisual dalam