2.1.4 Pembelajaran Bahasa Jawa
Mengacu pada Panduan Penyusunan KTSP, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah BSNP, 2006:9-10, pelajaran Bahasa Jawa merupakan muatan
lokal yang bersifat kurikuler dan bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, keunggulan daerah, dan
materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran lain sehingga Bahasa Jawa menjadi mata pelajaran tersendiri Suwarna dalam Mulyana, 2008:137
Bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia memiliki beberapa fungsi. Mulyani dalam Mulyana, 2008: 233 mengemukakan fungsi
Bahasa Jawa sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, dan alat berhubungan di dalam keluarga masyarakat daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 dan 23 Tahun 2006, kurikulum yang berlaku adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang
merupakan penyempurnaan
Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Terkait hal tersebut, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa ditetapkan sebagai muatan lokal wajib di jenjang SD sampai SMA. Pembelajaran Bahasa,
Sastra, dan Budaya Jawa bertujuan agar siswa terampil berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa.
Pembelajaran Bahasa Jawa berdasarkan Kurikulum 2010 lebih menekankan kepada pendekatan komunikatif yaitu pembelajaran yang
mempermudah para siswa agar lebih akrab dalam pergaulan dengan menggunakan Bahasa Jawa dan melatih siswa untuk lebih senang berbicara
menggunakan Bahasa Jawa yang benar dan tetap sesuai dengan situasinya.
Dalam pembelajaran bahasa Jawa ini ada 4 aspek yang diajarkan oleh guru yaitu :mendengarkan, berbicara, membaca, menulis. Keempat aspek
tersebut tidak dapat terpisah antara satu aspek dengan aspek lainnya. Salah satu aspek yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa Jawa
adalah aspek berbicara. Penggunaan Bahasa Jawa dalam komunikasi bermasyarakat sangat erat kaitannya dengan internalisasi keterampilan
berbicara aksara Jawa di sekolah dasar. Pembelajaran berbicara Bahasa Jawa merupakan upaya terhadap pelestarian terhadap budaya Jawa agar tetap
berkembang di masyarakat, yaitu melalui pelajaran Bahasa Jawa. Menurut Ekowati dalam Mulyana, 2008: 246, hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembelajaran Bahasa Jawa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain: a Tahap perencanaan pembelajaran; b
Pemanfaatan apersepsi; c Pengelolaan siswa; d Pemilihan pendekatan pembelajaran; e Pemilihan metode pembelajaran; f Pengembangan sumber
belajar; g Pengembangan media pembelajaran; h Pengembangan sistem penilaian; i Tindak lanjut pembelajaran; j Peningkatan kualitas guru.
2.1.5 Bahasa Jawa Ragam Krama