d. Membandingkan keberhasilan proses pembelajaran pada siklus I dan
siklus II e.
Apabila hasil pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan maka penelitian dihentikan, tetapi apabila belum maka
merencanakan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
3.4 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gisikdrono 03 Semarang.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Keterampilan guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dengan metode role playing berbasis media
audiovisual b.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dengan metode role playing berbasis media audiovisual
c. Keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dengan metode role
playing berbasis media audiovisual.
3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Sumber data
3.6.1.1 Guru
Sumber data yang berasal dari guru diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa
ragam krama dengan menggunakan metode role playing berbasis media audiovisual.
3.6.1.2 Siswa
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mendapatkan sumber data yang berasal dari siswa melalui hasil wawancara yang dilakukan
dengan guru kelas. Selain itu, data mengenai siswa dapat diperoleh dari hasil observasi secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama dan siklus
kedua serta hasil evaluasi dan unjuk kerja.
3.6.1.3 Data Dokumen
Sumber data dokumen yang berupa data awal didapatkan dari hasil tes sebelum dilakukan tindakan.
3.6.1.4 Catatan Lapangan
Selain beberapa sumber data yang telah ada, peneliti juga menggunakan sumber data yang berupa catatan lapangan. Catatan lapangan
berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas siswa, keterampilan guru dan keterampilan siswa dalam pembelajaran berbicara
bahasa Jawa ragam krama dengan menggunakan metode role playing berbasis media audiovisual.
3.6.2 Jenis Data
3.6.2.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan Herrhyanto dan
Aqib, 2008. Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama yang diperoleh
siswa.
3.6.2.2 Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau atribut Herrhyanto dan Aqib, 2008. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi
dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru, wawancara serta catatan lapangan dalam proses pembelajaran
berbicara bahasa Jawa ragam krama dengan menggunakan metode role playing berbasis media audiovisual.
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, tes, studi dokumentasi, dan
catatan lapangan.
3.6.3.1 Metode Observasi
Observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan dengan menggunakan berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa
yang diamati Poerwanti,2008: 3.22. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menggambarkan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran berbicara
bahasa Jawa ragam krama dengan menerapkan metode role playing berbasis media audiovisual.
3.6.3.2 Metode Wawancara
Menurut Poerwanti 2008: 5.16, wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan untuk memperoleh bahan atau informasi yang
dilaksanakan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah wawancara berencana, yaitu suatu wawancara yang dipersiapkan atau suatu wawancara yang telah disusun dalam suatu pertanyaan kepada
responden. Wawancara ini ditujukan pada siswa untuk mengungkapkan pendapat siswa sehingga dapat menggambarkan pembelajaran berbicara
bahasa Jawa ragam krama dengan menggunakan metode role playing berbasis media audiovisual yang dilakukan oleh guru.
3.6.3.3 Metode Tes
Tes merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur
tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu Poerwanti,
2008: 1.5.
Tes yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah tes prestasi. Tes prestasi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian
pengetahuan seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes ini dilakukan secara individu melalui tes formatif dan evaluasi, baik sebelum dilakukan
tindakan maupun sesudah terjadi tindakan pada siklus I dan siklus II. Selain itu, juga digunakan tes unjuk kerja untuk mengukur sejauh mana
keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Jawa ragam krama yang telah
diajarkan. 3.6.3.4
Metode Studi Dokumentasi
Menurut Arikunto 2002: 206, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip,
buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mengetahui
data awal siswa pada pelajaran bahasa Jawa sebelum dilakukan penelitian. Selain itu, juga untuk memberikan gambaran konkret mengenai kegiatan
belajar siswa di kelas berupa foto dan transkrip nilai siswa.
3.6.3.5 Catatan Lapangan
Menurut Bogdan dan Biklen 1982 catatan lapangan merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif Moleong, 2005:153.
Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat aktivitas siswa, keterampilan guru dan keterampilan siswaselama proses pembelajaran
berbicara bahasa Jawa ragam krama dengan menggunakan metoderole playing. Selain itu, juga berguna untuk mencatat kejadian- kejadian lain
yang muncul selama pembelajaran sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi dan memperkuat data yang telah diperoleh.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.7.1 Kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data angka berupa hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa, dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Nilai yang diambil merupakan akumulasi nilai proses dan nilai tes akhir atau evaluasi. Adapun
langkah analisis data kuantitatif untuk menentukan nilai berdasarkan skor
teoritis menggunakan rumus sebagai berikut:
n = x 100
Keterangan : n = skor b = banyaknya butir soal yang dijawab benar
St = skor teoretis Adapun data kuantitatif disajikan dalam bentuk presentasi untuk
menghitung ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus berikut:
F = x 100
Keterangan: F = Presentase frekuensi
fi = jumlah frekuensi yang muncul Σf = jumlah frekunsi seluruhnya
Sedangkan untuk menghitung mean untuk mencari rata-rata hasil belajar siswa menggunakan rumus :
̅ = Keterangan :
̅ = Nilai rata-rata ∑x = jumlah nilai semua siswa
∑N = jumlah siswa Hasil penghitungan yang diperoleh kemudian dikonsultasikan
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal di SDN Gisikdrono 03 berupa KKM klasikal dan individual dengan kualifikasi tuntas atau tidak tuntas, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Batas Ketuntasan Minimal
3.7.2 Kualitatif
Data kualitatif
yaitu data
yang dijabarkan
dengan cara
mendeskripsikan hasil observasi berupa data hasil observasi aktifitas siswa dan keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan tindakan
penggunaan metoderole playing berbasis media audiovisual, serta hasil catatan lapangan dan dokumentasi dianalisis dengan analisis deskriptif
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
Individual Klasikal
≥ 60 ≥ 80
Tuntas 60
80 Tidak Tuntas
N = M – K + 1
kualitatif. Data kualitatif dijabarkan dalam kalimat yang terpisah menurut kategorinya untuk memperoleh simpulan.
Data kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrumen pengamatan keterampilan guru dan instrumen pengamatan
aktivitas siswa. Poerwanti dkk 2008: 6.9, menjelaskan dalam bentuk contoh instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat
adalah 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 – 5 maka skor terendah
adalah 10 dan skor tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah 10 + 502 yaitu sebesar 30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10
– 20 termasuk tidak berminat, 21
– 30 kurang berminat, 31 – 40 berminat dan skala 41
– 50 sangat berminat. Sehingga dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4
kategori, langkah- langkah yang dilakukan yaitu: a.
Menentukan skor maksimal dan skor minimal, b.
Menentukan median dari data skor yang diperoleh dengan, c.
Membagi rentang skor menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang.
Jika: M = Skor Maksimal
K = Skor Minimal N = banyaknya data
Untuk rumus yang digunakan adalah Herrhyanto, Aqib, 2008:5.3: Letak Q
1
= ¼ n + 2 untuk n genap atau Q
1
= ¼ n + 1 untuk data ganjil Letak Q
2
= 24 n + 1 untuk data genap maupun ganjil Letak Q
3
= ¼ 3n + 2 untuk data genap atau Q
3
= ¼ 3n +1 untuk data ganjil
Letak Q
4
= skor maksimal, maka didapat kriteria ketuntasan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kategori Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Kategori
Q
3
≤ skor ≤ M Sangat baik
Q
2
≤ skor Q
3
Baik Q
1
≤ skor Q
2
Cukup N ≤ skor Q
1
Kurang
3.8 Indikator Keberhasilan
Metode role playing berbasis media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama pada siswa kelas VA SDN
Gisikdrono 03 Semarang dengan indikator sebagai berikut: a.
Meningkatnya keterampilan guru pada pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama dengan metode role playing berbasis media
audiovisual dengan kriteria minimal baik,
b. Meningkatnya aktivitas siswa pada pembelajaran berbicara bahasa Jawa
ragam krama dengan metode role playing berbasis media audiovisual dengan kriteria minimal baik,
c. 80 dari jumlah siswa kelas V SDN Gisikdrono 03 mengalami
ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 65 dalam kompetensi berbicara bahasa Jawa ragam krama
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yang terdiri atas keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama
melalui metode role playing pada siswa kelas VA SDN Gisikdrono 03 Semarang.
4.1.1
Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
4.1.1.1
Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 14 Mei
2013. Materi yang dipelajari yaitu memerankan drama pendek dengan tema cerita Joko Kendhil. Pembelajaran dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran
2 x 35 menit dan diikuti oleh siswa kelas VA SDN Gisikdrono 03 Semarang yang berjumlah 31 siswa.
4.1.1.1.1
Deskripsi Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I pertemuan pertama
disajikan dalam tabel berikut: