Dengan demikian dapat kita pahami bahwa faktor internal dan eksternal anak didik dapat mempengaruhi secara positif terhadap keberhasilan peserta
didik dalam belajar. Dengan kata lain, apabila keadaan internal dsn eksternal peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, maka
cenderung prestasi belajarnya akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya apabila kedua faktor di atas tidak sesuai dengan keadaan peserta didik dan
tidak ditunjang oleh faktor lainnya dipastikan peserta didik bersangkutan sukar atau sulit berkembang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Hasil
belajar merupakan hal penting yang akan dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran yang
diberikan oleh guru berhasil atau tidak.
2.1.3. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas berasal dari kata efektif yang bermakna keberhasilan tentang usaha, tindakan. Efektivitas dalam pembelajaran berarti tercapainya tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar PBM. Sedangkan menurut Salim 2009 Efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai
terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki seseorang. Efektivitas dimaksudkan sebagai suatu keberhasilan dan ketepatgunaan
dari suatu proses pembelajaran. Efektivitas dapat tercapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat tercapai apabila rancangan pada persiapan, implementasi, dan evaluasi dijalankan sesuai
prosedur serta sesuai dengan fungsinya masing-masing. Penelitian ini dikatakan efektif jika terpenuhi hal-hal sebagai berikut.
a. Hasil belajar siswa secara klasikal ≥75 mencapai kriteria ketuntasan
minimal KKM sebesar 70. b.
Aktivitas siswa secara klasikal ≥75 termasuk dalam kriteria tinggi dan sangat tinggi.
Efektifitas proses pembelajaran
dinilai dengan
melihat input
pembelajaran pada lembaga pendidikan yang mencakup siswa, guru, kurikulum, metode dan fasilitas. Selanjutnya input tersebut dilihat daya fungsinya dalam
proses pembelajaran harus berlangsung dengan baik sesuai pendekatan pola dan prosedur yang relevan. Daya fungsi dari input dalam proses pembelajaran akan
sangat menentukan hasil dari pembelajaran. Hasil yang diharapkan dalam hal ini adalah meningkatnya kompetensi siswa Salim: 2009.
2.1.4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas dan untuk
menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran. Menurut
Depdiknas, pembelajaran
konvensional cenderung
pada belajar
hapalan yang
mempertimbangkan respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat
tradisional dengan paper dan pensil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar.
1 Metode ceramah Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan
sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk penyampaian informasi.
2 Metode Tanya jawab Metode tanyajawab merupakan suatu cara untuk menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh
guru baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru.
3 Metode latihan soal Metode latihan soal merupakan suatu kegiatan mengajar dengan cara
mengerjakan latihan soal yang diberikan guru yang berisi materi yang telah dijelaskan di depan kelas.
Menurut Nurlaili 2009 Tujuan dan manfaat penggunaan metode konvensional ini untuk mengurangi kelemahan-kelemahan:
1. Siswa pasif, kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, sehingga mengurangi daya kreativitas dan aktivitas siswa
2. Melemahkan perhatian dan membosankan siswa 3. Guru tidak segera memperoleh umpan balik tentang penguasaan materi
yang disampaikan.
2.1.5. Media Pembelajaran