3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah menjelaskan dan menggambarkan hasil perhitungan dari analisis kuantitatif serta menggambarkan secara jelas
kondisi di dalam objek. Untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban di gunakan rumus sebagai berikut :
= x100 Dimana :
= Tingkat keberhasilan yang di capai n
= Jumlah skor jawaban respoden N
= jumlah skor jawaban ideal Sugiyono 2005:250
Untuk mengetahui kriteria dari skor jawaban digunakan interval persentase sebagai berikut :
Dengan interval 84 - 100 memiliki kriteria = Sangat Baik
Dengan interval 68 - 84 memiliki kriteria = Baik
Dengan interval 52 - 68 memiliki kriteria = Cukup
Dengan interval 36 - 52 memiliki kriteria = Tidak Baik
Dengan interval ≤ 36 memiliki kriteria = Sangat Tidak Baik
3.7.2 Analisis Linier Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analasis Regresi Linier Berganda dengan dua prediktor, karena terdiri dari
dua variabel bebas X
1
dan X
2
dan satu variabel terikat Y.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel yaitu antara Produk X
1
dan Harga X
2
terhadap kepuasan konsumen studi kasus pengunjung Objek Wisata Taman Krida Wisata
Kabupaten Kudus. Persamaan regresi berganda dengan dua prediktor dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:
y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
….. Dimana :
y = Kepuasan pengunjung a = Konstanta
b
1
= Kefisien Regresi Produk b
2
= Kefisien Regresi Harga x
1
= Produk x
2
= Harga Usman dan Akbar 2003 : 241
3.7.3 Uji Asumsi Klasik 3.7.3.1 Uji Normalitas
Sebelum ditentukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji data atau uji kenormalan data. Jika distribusi normal, maka uji hipotesis
menggunakan statistik parametris, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik nonparametris. Uji
normalitas untuk menguji apakah model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendektesi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
statistik sederhana. Uji statistik sederhana menurut Ghazali 2006:147 Kenormalan data juga dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof
berdasarkan nilai unstandardized residual. Untuk memudahkan dalam perhitungan dapat digunakan SPSS 16,
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Ghozali, 2006:151-152.
3.7.3.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Menurut Ghozali
2006:95 identifikasi keberadaaan multikolonieritas dapat dilihat dari : 1. nilai tolerance dan 2. lawannya variance inflation factor VIF. Kedua
ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
bebas menjadi variabel terikat dan digres terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama denan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance . Nilai cutoff yang
umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10.
3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang
lain. Cara
untuk mendeteksi
ada tidaknya
heteroskedastisitas dalam penelitian ini yaitu dengan Grafik Scatterplot. Untuk memudahkan perhitungan dalam uji heteroskedastisitas ini
digunakan SPSS, sehingga hasil output dari SPSS 16 tersebut dapat disimpulkan apabila dari grafik Scatterplots terlihat titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi Ghozali, 2006:125.
3.7.4 Uji Hipotesis 3.7.4.1 Uji Parsial Uji Statistik t
Uji parsial uji t digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya bermakna atau tidak. Apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan sig
hitung
lebih besar dari sig
α
maka variabel bebasnya memberikan pengaruh terhadap variabel terikatnya.
Sebaliknya apa bila t
hitung
lebih kecil t
tabel
dan sig
hitung
lebih kecil dari sig
α
maka variabel bebasnya tidak memberikan pengaruh terhadap variabel terikatnya Algifari, 2000:69.
3.7.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan uji F, yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat. Apabila dari hasil perhitungan ternyata F
hitung
lebih besar dari F
tabel
dan sig
F
lebih besar dari sig
α
maka Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat secara serentak. Sebaliknya jika F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
dan sig
F
sig
α
maka Ho diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linear berganda tidak
mampu menjelaskan variabel terikatnya Algifari, 2000:70.
3.7.5 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel
terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel terikat Ghozali, 2006:87. Multikolinearitas terjadi apabila nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi varibel terikat Ghozali, 2006:95. Adapun rumus koefisien determinasi adalah :
Dimana : = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Taman Krida Wisata
Taman Krida Wisata merupakan salah satu taman rekreasi keluarga dengan suasana yang asri, sejuk, dan teduh karena rimbun dan lebatnya dedaunan
pepohonan di taman ini. Taman rekreasi dilengkapi dengan berbagai patung binatang yang menarik dan memiliki nilai edukasi bagi anak-anak, taman ini juga
dilengkapi dengan Gedung Terbuka yang representatif untuk berbagai eventkegiatan. Pada taman rekreasi ini juga terdapat koleksi satwa, di antaranya
beberapa rusa yang berasal dari Istana Presiden RI di Kebun Raya Bogor. Selain taman rekreasi sebagai produk utamanya, objek wisata ini juga dilengkapi dengan
Kolam Renang Anak Dewasa. Fasilitas yang tersedia dalam objek wisata Taman Krida Wisata di antaranya adalah sarana permainan anak-anak, lahan
parkir, musholla, warung makan dan minum, warung makanan khas Kudus Lenthog, shelter, dan toilet.
Objek Wisata Taman Krida Wisata atau yang juga disebut dengan Kindergarten, terletak di Kompleks Gedung Olah Raga GOR Wergu Wetan
Kecamatan Kota Kudus. Tempat ini cukup mudah dijangkau karena lokasinya yang cukup dekat dengan jarak kurang lebih 1,5 Km ke arah Timur dari pusat kota
Kudus.