2.2.2.1 Pengertian Jasa
Lupiyoadi  dan  Hamdani  2006;6  menyatakan  bahwa  jasa merupakan  sarana  aktivitas  ekonomi  yang  hasilnya  tidak  merupakan
produk  dalam  bentuk  fisik  atau  kontruksi,  yang    umumnya    dihasilkan dan  dikonsumsi  secara    bersamaan  serta  memberikan  nilai  tambah
misalnya  seperti  kenyamanan,  hiburan,  kesenangan  atau  kesehatan konsumen.  Sedangkan  menurut  Tjiptono  2004:6  jasa  merupakan
aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Zithami    dan    Bitner    dalam  Lupyoadi  dan  Hamdani,  2006:6
menyatakan bahwa jasa adalah mencakup semua aktivitas ekonomi yang outputnya  bukanlah  produk  atau  konstruksi  fisik  yang    secara    umum
konsumsi dan produksinya  dilakukan pada waktu yang sama simultan dan  nilai  tambah  yang  diberikan  dalam  bentuk  yang  secara  prinsip
intangible kenyamanan, hiburan dll. Rangkuti  2002:26  mengemukakan  pengertian  jasa  yang  berarti
pemberian  suatu  kinerja  atau  tindakan  tak  kasat  mata  dari  satu  pihak kepada  pihak  lain.  Pada  umumnya  jasa  diproduksi  dan  dikonsumsi
secara    bersamaan,  dimana  interaksi  antara  pemberi  jasa  dan  penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Berdasarkan beberapa  definisi  diatas maka  jasa  pada  dasarnya adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.  Sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen
2.  Proses produksi  jasa  dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik
3.  Jasa tidak menyebabkan peralihan hak aatu kepemilikan 4.  Terdapat interaksi antara penyedia jasa dan pengguna jasa
2.2.2.2 Karakteristik Jasa
Jasa memiliki 4 empat karakteristik utama yang membedakannya dari  barang,  yaitu  Intangibility,  Inseperability,  Variability  dan
Perishability Tjiptono, 2002:15. 1.
Intangibility Tidak Berwujud Jasa bersifat intangible  maksudnya jasa  tidak dapat dilihat, dirasa,
dicium,  diraba  atau  didengar  sebelum  dibeli  dan  dikonsumsi.  Karena tidak  berwujud,  produsen  mengalami  kesulitan  dalam  memahami
bagaimana  konsumen  mempersepsikan  pelayanannya  dan  menilai kualitas jasanya. Konsep intangibility meliputi 2 dua pengertian yaitu,
sesuatu yang  tidak dapat disentuh dan dirasakan dan tidak dapat dirasa dan  sesuatu  yang  tidak  mudah  didefinisikan,  diformulasikan,  atau
dipahami secara  rohaniah. Seseorang tidak dapat  menilai hasil dari jasa sebelum  ia  menikmati  sendiri.  Bila  pelanggan  membeli  suatu  jasa,  ia
hanya  menggunakan,  memanfaatkan  atau  menyewa  jasa  tersebut. Pelanggan  tang    bersangkutan  tidak  lantas  memiliki  jasa  yang
dimilikinya. 2.
Inseperability Tidak Dapat Dipisahkan Jasa  pada  umumnya  dihasilkan  dan  dikonsumsi  pada  saat  yang
sama.  Suatu  jasa  tidak  dapat  dipisahkan  dari  sumber  pemberinya. Konsumen  juga  hadir saat jasa  ini  dilakukan. Interaksi antara  pemberi
jasa    dan  konsumen  adalah  cirri  khusus  dari  pemasaran  jasa.  Keduanya mempengaruhi  hasil  outcome  dari  jasa  tersebut.  Oleh  karena  itu,
efektivitas  individu  contact  Personnel  dalam  menyampaikan  jasa merupakan unsur penting dalam pemasaran jasa.
3. Variability Bervariasi
Jasa    bersifat  sangat  variabel  karena    merupakan  nonstandardized output,  artinya    banyak  variasi  bentuk,  kualitas  dan    jenis  ,  tergantung
pada    siapa,  kapan,  dan  dimana    jasa    tersebut  dihasilkan.  Ada    tiga faktor  yang  menyebabkan  variabilitas  jasa  yaitu  kerjasama  atau
partisipasi  pelanggan  selama  penyampaian    jasa,  moral    atau  motivasi karyawan dalam melayani pelanggan,dan beban kerja perusahaan.
4. Perishability Tidak Tahan Lama
Jasa  merupakan  komoditas  yang  tidak  tahan  lama  dan  tidak  dapat disimpan. Dengan demikian bila  suatu jasa  tidak digunakan, maka  jasa
tersebut akan berlalu begitu saja. Sedangkan  Griffin  dalam  Lupiyoadi  dan  Hamdani,  2006;6
menyebutkan  karakteristik  jasa  yang  berbeda  dengan  produk  barang fisik, yaitu :
1.  Intangibility tidak  berwujud. Jasa  tidak  dapat dilihat, dirasa,  diraba, didengar,  atau  dicium  sebelum  jasa  itu  dibeli.  Nilai  penting  dari  hal  ini
adalah  nilai  tidak  berwujud  yang  dialami  konsumen  dalam  bentuk
kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan. 2.  Unstorability  tidak    dapat  disimpan.  Jasa    tidak  mengenal  persediaan
atau penyimpanan dari produk yang  telah dihasilkan.  Karakteristik inin disebut  juga    inseparability    tidak  dapat  dipisahkan,  mengingat  pada
umumnya  jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. 3.  Customization  kustomisasi.  Jasa  sering  kali  didesain  khusus  untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
2.2.2.3 Konsep Kepuasan Pelanggan di Bidang Jasa