yang cenderung diam ketika diberi kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapat, siswa cenderung ramai saat proses pemberian layanan,
siswa cenderung tidak mendengarkan temannya yang sedang berbicara di depan kelas, siswa acuh terhadap situasi kelas dan lebih memilih untuk melakukan
kegiatan yang ia sukai sendiri, siswa memilih-milih teman dan mempunyai gank sendiri-sendiri, siswa cenderung tidak mengerti pesan yang disampaikan oleh guru
ketika menerangkan materi dan siswa cenderung tidak menjawab pertanyaan guru ketika proses pemberian layanan berlangsung.
Demikian juga lebih lanjut diperoleh data dari DCM dengan jumlah responden sebanyak 23 siswa yang pernah disebar pada kelas yang sama bahwa
siswa mengalami beberapa masalah terkait dengan ketidakmampuan melakukan komunikasi antarpribadi, diantaranya adalah 1 merasa malu jika berhadapan
dengan orang banyak dengan persentase sebesar 60,9, 2 ingin mempunyai teman banyak dengan persentase sebesar dengan persentase sebesar 60,9, 3
sering merasa malu berkomunikasi dengan lawan jenis dengan persentase sebesar 39,1, 4 bingung berhadapan dengan orang banyak dengan persentase sebesar
34,8, dan 5 sering gugup dengan persentase sebesar 30,4.
3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data
3.4.1 Metode Pengumpul Data
“Metode pengumpulan data adalah cara memperoleh data dalam suatu kegiatan penelitian” Arikunto, 2006:149. Pengumpulan data ini dimaksudkan
untuk memperoleh bahan-bahan yang akurat, relevan, dan reliabel. Untuk
memperoleh data yang dimaksud maka menggunakan teknik-teknik dan prosedur pengumpulan data, serta alat-alat yang diandalkan.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa skala psikologis. Pengambilan skala psikologis sebagai metode
pengumpulan data penelitian karena data yang akan diungkap melalui penelitian ini berupa construct atau konsep psikologi yang menggambarkan aspek
kepribadian yang diperoleh dari perilaku individu yaitu komunikasi antarpribadi sehingga metode pengumpulan data yang paling tepat digunakan adalah skala
psikologis. Azwar 2005:4 menjelaskan tentang karakteristik alat ukur psikologi sebagai berikut:
1 Stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap
indikator perilaku yang bersangkutan. 2 Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung melalui
indikator-indikator perilaku,
sedangkan indikator
perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item.
3 Respon subjek tidak diklasifikasikan jawaban ”benar” atau
”salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda
diintepretasikan berbeda pula.
Dengan demikian skala psikologis dapat digunakan sebagai alat ukur yang dapat mengungkap indikator perilaku yang berupa pertanyaan atau pernyataan
tersebut. Dari hasil jawaban kemudian diintepretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak diukur yaitu tingkat komunikasi antarpribadi siswa.
3.4.2 Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data non tes, yaitu berupa skala psikologis dan alat pengumpul data yang digunakan berupa skala
komunikasi antarpribadi. Skala komunikasi antarpribadi digunakan untuk mengukur sikap atau perilaku komunikasi antarpribadi siswa. Cara yang
digunakan untuk menyatakan item serta merespon skala tersebut melalui skala likert.
Sugiyono 2009:134 menjelaskan bahwa “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial”. Skala ini terdiri atas sejumlah pernyataan item yang semuanya menunjukkan sikap tentang suatu objek tertentu atau menunjukkan ciri
tertentu yang akan diukur. Untuk setiap pernyataan disediakan sejumlah alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Kurang Sesuai
KS, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Dalam pemberian skor masing-masing item, bergerak dari nilai-nilai yang paling tinggi sampai dengan
yang paling rendah. Untuk pernyataan positif, jawaban SS diberi skor 5, jawaban S diberi skor 4, jawaban KS diberi skor 3, jawaban TS diberi skor 2, dan jawaban
STS diberi skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif, jawaban SS diberi skor 1, jawaban S diberi skor 2, jawaban KS diberi skor 3, jawaban TS diberi skor 4, dan
jawaban STS diberi skor 5.
Tabel 3.2 Penskoran Kategori Pernyataan Skala Likert
No Jawaban
Skor Positif
Negatif 1
Sangat Sesuai SS 5
1 2
Sesuai S 4
2 3
Kurang Sesuai KS 3
3 3
Tidak Sesuai TS 2
4 4
Sangat Tidak Sesuai STS 1
5
Instrumen penelitian yang berisi skala ini diisi oleh responden dengan memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan. Agar dalam memberikan
jawaban responden tidak seenaknya menulis tanpa berpikir, maka pernyataan- pernyataan yang disajikan dibuat bervariasi, yaitu antara pernyataan yang positif
dan penyataan yang negatif.
3.4.3 Penyusunan Instrumen