dikuasainya konten tertentu, tetapi tujuan khususnya adalah disesuaikan lagi dengan materi yang akan diberikan dalam penguasaan konten.
Mugiharso, dkk. tidak melihat seberapa banyak hal yang dapat diperoleh setelah pemberian layanan penguasaan konten seperti Prayitno, tetapi hanya
melihat secara garis besar. Tujuan layanan penguasaan konten menurut Muguharso, dkk. 2009:61
adalah “untuk memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi
belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya
”. Melihat definisi beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan
layanan penguasaan konten adalah untuk memahamkan, mengembangkan, dan membelajarkan siswa terhadap suatu konten tertentu yang disesuaikan dengan
kebutuhan siswa.
2.3.1.3. Fungsi Layanan Penguasaan Konten
Secara umum fungsi layanan penguasaan konten adalah fungsi pemeliharaan dan fungsi pengembangan. Menurut Prayitno 2004:4
: “fungsi pemeliharaan dan pengembangan berarti memelihara segala sesuatu yang baik
positif yang ada dalam diri individu siswa, baik hal itu merupakan bawaan maupun hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini.” Sejalan dengan
pendapat tersebut, Mugiarso, dkk. 2 009:61 menjelaskan “fungsi pengembangan
dan pemeliharaan berarti bahwa layanan yang diberikan dapat membantu para klien dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara
mantap, terarah, dan berkelanjutan.”
Kedua ahli tersebut memiliki pendapat yang sama yaitu pemeliharaan dan pengembangan. Siswa yang telah memiliki keterampilan atau kompetensi yang
hendak diberikan dalam layanan penguasaan konten diharapkan agar dapat selalu memelihara keterampilan atau kompetensi tersebut. Sedangkan bagi siswa yang
belum memiliki keterampilan atau kompetensi yang hendak diberikan dalam layanan penguasaan konten diharapkan keterampilan atau kompetensi tersebut
dapat meningkat. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi layanan penguasaan konten adalah memelihara dan mengembangkan potensi yang
dimiliki siswa.
2.3.1.4. Asas Layanan Penguasaan Konten
Asas layanan penguasaan konten merupakan segala ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan layanan penguasaan konten. Berikut beberapa
asas menurut Prayitno 2004:6-7 yang diperlukan dalam layanan penguasaan konten :
1 Asas kegiatan. Pada pelaksanaan pemberian layanan ini, peserta layanan diharapkan untuk aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh konselor.
2 Asas kesukarelaan. Peserta yang secara aktif telah mengikuti kegiatan pemberian layanan, tentunya telah secara suka rela mengikuti pemberian
layanan. 3 Asas keterbukaan. Keterbukaan dari peserta layanan dibutuhkan agar
pelaksanaan layanan berjalan dengan lancar agar pemecahan masalah dapat ditemukan.
4 Asas kerahasiaan. Asas ini amatlah penting untuk diterapkan dalam setiap pemberian layanan. Dalam layanan penguasaan konten, baik konselor dan
peserta layanan harus memegang teguh asas ini agar peserta layanan merasa aman dan tidak tertutup dalam memberikan informasi.
Apabila asas-asas itu diikuti dan terselenggara dengan baik dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Sebaliknya,
apabila asas-asas itu diabaikan sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling, bahkan akan merugikan
orang-orang yang terlibat di dalam pelayanan, serta profesi bimbingan dan konseling.
2.3.1.5. Komponen Layanan Penguasaan Konten