3. Pembangunan Sektor Pertanian di Sultra

112

5.1. 3. Pembangunan Sektor Pertanian di Sultra

Secara umum total penggunaan tanah di Provinsi Sulawesi Tenggara seluas 3 814 000 Ha dengan jenis penggunaan tanah terluas adalah hutan negara, yaitu 1 753 121 Ha 45.97 persen atau hampir dari separuh luas tanah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Tanah perkebunan seluas 381 604 Ha atau 10.01 persen, tanah yang sementara tidak diusahakan seluas 314 093 Ha atau 8.24 persen, tanah lainnya seluas 313 255 Ha atau sekitar 8.21 persen, lahan tanaman kayu-kayuan sebesar 306 314 Ha atau 8.03 persen dan tanah tegalkebun seluas 214 306 Ha atau 5.62 persen. Adapun luas lahan yang terkecil adalah tambakkolamtebat dan empang seluas 19 161 Ha atau 0.50 persen BPS Sulawesi Tenggara, 2008. Produksi padi tertinggi terdapat di Kabupaten Konawe, yaitu mencapai 124 247 ton atau 35.56 persen dari produksi padi di seluruh wila- yah Provinsi Sultra. Sedangkan untuk Kabupaten Kolaka, Konawe Selatan, Bombana, Buton dan Muna, masing-masing sebesar 85 629 ton 24.51 persen, 69 734 ton 19.96 persen, 31 998 ton 9.16 persen, 12 725 ton 3.64 persen dan 9 196 ton 2.63 persen. Produktivitas tanaman padi sawah tertinggi dicapai Kabupaten Konawe yaitu mencapai 40.18 KuHa, disusul Kabupaten Kolaka Utara sebesar 39.20 KuHa. Sedangkan produktivitas pada Kabupaten Konawe Selatan, Kolaka, Bombana, Buton dan Muna, masing-masing mencapai 39.18 KuHa, 38.97 KuHa, 38.14 KuHa, 38.00 KuHa dan 29.38 KuHa. Sedangkan untuk produktivitas padi ladang, yang tertinggi adalah di Kabupaten Kolaka sebesar 31.00 KuHa, disusul Kota Bau-bau sebesar 29.89 KuHa, Kabupaten Buton sebesar 113 25.97 KuHa, Kabupaten Konawe sebesar 24.32 Kuha dan Kabupaten Konawe Selatan sebesar 22.88 KuHa. Untuk tanaman Pangan Setara Beras PSB, produksi terbesar yaitu tanaman ubi kayu dengan produksi sebanyak 238 038 ton dengan luas panen sebesar 14 825 Ha, selanjutnya tanaman jagung sebanyak 74 672 ton dengan luas panen sebesar 33 343 Ha. Untuk tanaman perkebunan rakyat, setidaknya terdapat 19 jenis yang banyak diusahakan warga di Sulawesi Tenggara, yaitu kelapa dalam, kopi, kapuk, lada, pala, cengkeh, jambu mete, kemiri, coklat, enau, panili, pinang, asam jawa, tembakau, kelapa hibrida, kapas rakyat, tebu, jahe dan sagu. Yang sedang dikembangkan karena produksinya sangat potensial untuk ekspor baru tujuh jenis, yaitu kelapa, kopi, lada, cengkeh, jambu mete, coklat dan sagu. Produksi tanaman perkebunan tahun 2006 yang tertinggi adalah kakao, mencapai 124 921 ton, diikuti jambu mete dengan produksi sebanyak 40 325 ton. Luas areal tanaman perkebunan rakyat terluas adalah tanaman kakao, yakni seluas 196 884 Ha, kemudian jambu mete seluas 120 196 Ha, kelapa dalam seluas 50 938 Ha, kopi 10 703 Ha, lada 10 430 Ha, cengkeh dan sagu masing-masing seluas 8 323 Ha dan 5 607 Ha. Kegiatan penangkapan ikan di Sulawesi Tenggara dilaksanakan melalui perikanan laut dan perikanan darat perairan umum, tambak dan kolam. Produksi ikan di Sulawesi Tenggara Tahun 2006 tercatat sebanyak 217 693.9 ton senilai Rp. 1 524.50 milyar naik sebesar 12.79 persen dibanding Tahun 2005. 114

5.2. Karakteristik Wilayah Kabupaten Konsel