HE. TK HE. TK +

semakin diteguhkan nilai-nilai kejawaannya dalam situasi tersebut. ♦ Sanggup bertahan untuk tetap terlibat di GJB karena semangat dan persekawanan serta sebagai warga lokal yang terkena bencana sehingga ikut bergerak memberi bantuan. ♦ Sanggup bertahan dalam situasi yang tidak mendukung dengan tetap bergaul dengan teman etnis lain yang ada gap ekonomi di sekolahnya. HE. TK - 2.3.6. Tidak adaptif terhadap tanggung jawab dirinya. ♦ Tidak adaptif terhadap tanggung jawab kuliahnya, yaitu merasa susah mengikuti prosedur kuliah menomorduakan kuliahnya karena merasa menjadi beban. ♦ Tidak adaptif terhadap tanggung jawab kuliahnya, yaitu adanya benturan antara HE. TK - 2.3.8. Berperilaku negatif terhadap respon orang lain yang tidak sesuai dengan dirinya. ♦ Berperilaku negatif: terus mengajak dan mengencangkan diskusi terhadap teman yang hanya berorientasi kuliah, sehingga memunculkan protes. ♦ Berperilaku negatif: berkelahi terhadap reaksi negatif: ejekan teman karena dahulu tidak memiliki televisi. HE. TK - 2.3.8. Berperilaku negatif terhadap respon orang lain yang tidak sesuai dengan dirinya. ♦ Berperilaku negatif: menantang berkelahi dengan teman karena dianggap sombong. ♦ Berperilaku negatif: mengkritik keras teman Gerakan yang tidak selesai kerjaannya dan mendiamkan- 178 kuliah dengan kegiatannya terlihat adanya defense rasionalisasi. 2.3.7. Menolak kemungkinan gagal atas hal yang sedang dilakukan karena pengalaman masa lalu. ♦ Menolak kemungkinan gagal atas pembuatan Pusat Studi yang sedang dilakukan akibat kegagalan masa lalu. 2.3.8. Berperilaku negatif terhadap respon orang lain yang tidak sesuai dengan dirinya ♦ Berperilaku negatif dengan mengejek teman jika tidak sesuai dengannya, yaitu menganggap ambiguitas sebagai sesuatu yang tidak produktif sehingga mengejek temannya. 2.3.9. Tidak sanggup berubah atas suatu hal yang sudah ada. ♦ Tidak sanggup berubah pada cara melakukan pembuatan proposal yang masih ikuti pola lama yang dianggap negatif. 2.3.10. Kaku ritualistik pada tata cara pelaksanaan sesuatu hal. ♦ Ritualistik pada tata cara pelaksanaan ajaran agama: sholat, yang mana dahulu sholat dianggap sebagai rutinitas. nya jika ngambek. 2.3.9. Tidak sanggup berubah atas suatu hal yang sudah ada. ♦ Tidak sanggup berubah terkait pengambilan topik skripsi dengan alasan topik itu yang paling mudah agar tidak perlu belajar lagi dan cepat selesai.

3. KO

Peningkatan Kepercayaan pada Organismenya 3.1 KO. PP KO. PP + 3.1.1. Mengambil keputusan sendiri atas pilihan hidupnya ♦ Mengambil keputusan sendiri dalam keputusan KO. PP + 3.1.1. Mengambil keputusan sendiri atas pilihan hidupnya. ♦ Mengambil keputusan sendiri untuk masuk KOMIK, yaitu keputusan masuk organisasi KO. PP + 3.1.1. Mengambil keputusan sendiri atas pilihan hidupnya. ♦ Mengambil keputusan sendiri bahwa saat ini menjadi aktivis 179 yang diambil, yaitu masukan teman hanya sebagai pertimbangan, keputusan ditangan sendiri. ♦ Mengambil keputusan sendiri atas pembiayaan kuliahnya, yaitu memutuskan kuliah dengan biaya sendiri, masukan orang tua sebagai pertimbangan. KOMIK berdasarkan dirinya meskipun melalui diskusi dengan teman. ♦ Mengambil keputusan sendiri atas pemilihan aliran agamanya. ♦ Mengambil keputusan sendiri menjadi koordinator KOMIK, meskipun didukung oleh teman- temannya. 3.1.2.Yakin pada penilaian dan keputusannya atas suatu hal, baik terkait dirinya ataupun realitas sosial, ekonomi, agama, politik. ♦ Yakin pada penilaiannya atas esensi kuliah yang mana juga harus berbuat sesuatu. ♦ Yakin pada penilaiannya terkait wajarnya kenaikan UMP bahwa gaji dosen guru tidak seimbang dengan jasanya membangun peradapan. ♦ Yakin pada penilaiannya bahwa wanita bisa menjadi pemimpin, tergantung kemampuan bukan aturan agama, sehingga bersedia jika dipimpin wanita. ♦ Yakin pada penilaiannya bahwa secara kesadaran pribadi. ♦ Mengambil keputusan sendiri jika menghadapi masalah, meskipun tetap menerima masukan orang lain. 3.1.2. Yakin pada penilaian dan keputusannya atas suatu hal, baik terkait dirinya ataupun realitas sosial, ekonomi, agama, politik. ♦ Yakin pada penilaiannya bahwa di Indonesia banyak orang menuntut hak tanpa diikuti kewajiban sehingga ia mengkritisinya. ♦ Yakin pada penilaiannya bahwa agama itu bagian pembentuk identitas bukan sesuatu yang mutlak dan hanya akan mengkotak- kotakan sehingga ia mengosongkan kolom agama KTP. ♦ Yakin pada penilaiannya dengan merasa mantap memilih berpergerakan dan fokus ke tugas organisasi karena itu merupakan pilihan bapaknya adalah orang hebat, meskipun ada cemoohan tetangga sehingga ia tidak mengambil pusing. hidupnya saat sebelum semester 8. ♦ Yakin pada penilaiannya bahwa masyarakat punya pemikiran sendiri untuk bertindak dalam suatu situasi sehingga ia membiarkan saja, namun tetap memberi inspirasi agar masyarakat kritis. KO. PP - 3.1.3. Takut penilaian dan reaksi negatif orang lain. ♦ Takut mendapat reaksi negatif: olok-olok diskriminasi dari teman atau guru, jika menunjukkan identitas dirinya. ♦ Takut mendapat reaksi negatif: olok-olok dari teman, jika menceritakan pengalaman pribadi. ♦ Takut pada reaksi negatif: stigma negatif dari orang lain atas anak Gerakan Mahasiswa. ♦ Takut adanya evaluasi gagal dari orang lain, yaitu posisi KO. PP - 3.1.3. Takut penilaian dan reaksi negatif orang lain. ♦ Takut pada reaksi negatif: khawatir atas stigma komunis dari orang lain. ♦ Takut penilaian negatif masyarakat atas status sosialnya nanti. ♦ Takut reaksi negatif: mendapat kecaman dari publik sehingga memilih menjadi dosen agar bebas bicara. 3.1.4. Perilaku tergantung penilaian kehendak pihak lain atau peran tertentu. ♦ Perilaku berdemo pada awalnya berdasar alasan masuk media KO. PP - 3.1.3. Takut penilaian dan reaksi negatif orang lain. ♦ Takut penilaian negatif: ketakutan dinilai bodoh oleh orang lain jika memperlihatkan kegagalan ke publik. ♦ Takut reaksi negatif: ketakutan ditertawakan diejek teman sehingga mengalahkan relasi dengan lawan jenis. ♦ Takut penilaian dan reaksi negatif orang lain: merasa malu nantinya sehingga tidak menceritakan momen titik balik yang dinilai paling dirinya sebagai koordinator jangan sampai dievaluasi gagal. ♦ Takut penilaian dan reaksi negatif: stigma negatif dari orang lain atas anak Gerakan Mahasiswa ♦ Takut penilaian dan reaksi negatif: dianggap bodoh oleh orang tuanya, jika bercerita tentang masalahnya. 3.1.4. Perilaku tergantung penilaian kehendak pihak lain atau peran tertentu. ♦ Tidak yakin pada diri atas pemahaman ajaran agama perilaku beragama tergantung tuntutan orang lain. ♦ Perilaku berpakaian tidak sesuai dengan keinginannya tapi untuk menyenangkan hati orang tuanya. 3.1.5. Tidak berani menilai karakter diri sendiri. ♦ Tidak berani menilai karakter diri sendiri harus massa hanya karena heroisme atas peran mahasiswa. ♦ Perilaku sholat karena ada banyak kawannya yang sholat. berkesan. 3.1.6. Tidak yakin pada penilaian keputusannya atas suatu hal, baik terkait dirinya ataupun realitas sosial, ekonomi, agama, politik. ♦ Tidak yakin pada penilaiannya, yaitu awal menjadi aktivis karena faktor lingkungan atau persekawanan. ♦ Tidak yakin pada penilaian mengenai beasiswa yang diberikan padanya karena ada orang lain yang lebih berhak dan lebih bisa mendapatkannya. 182 ditanyakan ke orang lain karena lebih mengerti 3.2 KO. PR KO. PR +

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA AKTUALISASI DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan Antara Aktualisasi Diri Dengan Kecanduan Internet Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Asertif Pada Mahasiswa Aktivis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Asertif Pada Mahasiswa Aktivis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Asertif Pada Mahasiswa Aktivis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 11 15

PENURUNAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA AKTIVIS MAHASISWA MELALUI Penurunan Prokrastinasi Akademik Pada Aktivis Mahasiswa Melalui Pelatihan Efikasi Diri.

0 1 18

PENURUNAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA AKTIVIS MAHASISWA MELALUI PELATIHAN EFIKASI DIRI Penurunan Prokrastinasi Akademik Pada Aktivis Mahasiswa Melalui Pelatihan Efikasi Diri.

0 1 11

PERILAKU DAMAI PADA MAHASISWA AKTIVIS Perilaku Damai Pada Mahasiswa Aktivis.

0 1 17

PERILAKU DAMAI PADA MAHASISWA AKTIVIS Perilaku Damai Pada Mahasiswa Aktivis.

0 0 19

Kata kunci: (prokrastinasi akademik, aktualisasi diri, mahasiswa)

0 2 10

Aktualisasi diri pada aktivis gerakan mahasiswa berdasarkan teori Carl Rogers - USD Repository

0 0 249