dapat beradaptasi dan survive bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah- ubah. Ia akan mampu membuat penyesuaian yang benar pada kondisi-kondisi
yang baru maupun yang lama.
B. Aktivis Gerakan Mahasiswa
1. Pengertian Aktivis
Aktivis adalah orang-orang yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan atau perjuangan secara aktif atau agresif. Aktivis juga dapat diartikan sebagai
penggerak Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, 1991. Mahasiswa adalah manusia yang sedang berkembang, yang mana pada masa ini memiliki
energi yang lebih. Mahasiswa dapat melakukan banyak hal yang berkaitan dengan pengembangan potensi diri sampai pada aktivitas kekerasan. Mereka memiliki
gaya yang selalu dinamis dan peran dalam setiap perubahan Budyawan, 2003. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
ini aktivis diartikan sebagai mahasiswa yang melibatkan diri dalam kegiatan secara aktif untuk melakukan pengembangan potensi diri, bersifat dinamis, dan
berperan dalam perubahan.
2. Gerakan Mahasiswa GM
a. Pengertian Gerakan Mahasiswa
Gerakan atau pergerakan adalah usaha atau kegiatan yang bergerak di lapangan sosial, politik, dan sebagainya Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Hussain Muhammad 1986 yang 43
mengemukakan bahwa Gerakan Mahasiswa merupakan gerakan yang dapat digolongkan dalam gerakan sosial. Jeffrey Haynes dalam Touraine, 1985
menjelaskan bahwa gerakan sosial merupakan pelaku yang secara budaya terlibat dalam konflik sosial atau politik. Gerakan sosial merupakan gerakan yang
dibangun oleh mahasiswa yang mana memiliki bentuk tingkah laku dan budayanya sendiri. Gerakan Mahasiswa juga digerakkan oleh spirit atau semangat
kepemudaan yang menyala-nyala dan sarat dengan ideologi tertentu dalam Hasan, 2006.
Arbi Sanit 1999 mengemukakan bahwa Gerakan Mahasiswa mempunyai peranan yang sangat besar bagi masyarakat. Mahasiswa sebagai
pelopor dalam setiap perubahan. Hal ini sangat didukung oleh sifat yang melekat pada diri mahasiswa yaitu kekritisan pemikirannya. Kekritisan mahasiswa, baik
dalam pemikiran maupun tindakannya dapat menyadarkan hati nurani masyarakat. Meskipun demikian, terkadang apa yang dilakukan oleh mahasiswa tidak
selamanya benar dalam Hasan, 2006. Musa 2006 mengungkapkan bahwa Gerakan Mahasiswa merupakan sebuah proses perluasan peran mahasiswa dalam
kehidupan masyarakat. Gerakan Mahasiswa dibangun untuk meningkatkan daya kritis mahasiswa secara keseluruhan dalam melihat berbagai persoalan yang
sedang dihadapi masyarakat. Persoalan tersebut meliputi konteks lokal, nasional, maupun internasional.
Berdasarkan uraian di atas, Gerakan Mahasiswa dalam penelitian ini adalah kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang sosial, yang dilandasi
semangat kepemudaan, ideologi, dan daya kritis untuk menyikapi berbagai 44
persoalan yang sedang dihadapi masyarakat baik dalam konteks lokal, nasional, maupun internasional. Gerakan ini bergerak untuk memperjuangkan kepentingan
publik rakyat, memiliki cara tersendiri dalam perjuangannya, dan memiliki kepeloporan dalam setiap perubahan.
b. Tujuan Gerakan Mahasiswa
Jeffrey Haynes dalam Touraine, 1985 mengatakan bahwa gerakan sosial atau Gerakan Mahasiswa bertujuan untuk menyerukan dan memadukan
tuntutan mengenai perubahan tatanan sosial, politik, dan ekonomi. Hal ini berarti bahwa gerakan sosial berusaha menciptakan ruang demokrasi bagi aksi sosial
yang otonom dan menafsirkan kembali norma dan memperbaiki lembaga-lembaga yang terkait dengan kepentingan masyarakat. Selain itu, gerakan sosial juga
berusaha menggerakkan kelompok-kelompok masyarakat yang dinilai tertindas atau tereksploitasi. Gerakan Mahasiswa sebagai gerakan sosial juga berusaha
untuk mewujudkan kesadaran politik setiap individu dalam masyarakat demi menentang segala penindasan yang dilakukan oleh negara dalam Hasan, 2006.
Tujuan Gerakan Mahasiswa yang lain adalah untuk mencerdaskan masyarakat, dalam arti agar masyarakat menyadari adanya kesalahan dalam
sistem yang ada di negara kita. Pemerintah cenderung dinilai tidak berpihak pada masyarakat. Di samping itu, tujuan Gerakan Mahasiswa adalah menciptakan
pemahaman agar mahasiswa pemuda menyadari bahwa kelas terdidik merupakan kelas menengah yang memiliki dua kemungkinan yaitu menjadi
anggota negara atau lembaga negara atau kembali ke masyarakat turun ke rakyat. Mahasiswa diharapkan menjadi intelektual organik yaitu menjadi
intelektual yang berpihak pada masyarakat. Intelektual organik merupakan intelektual yang mampu beradaptasi dengan realita kemasyarakatan yang dihadapi
Budyawan, 2003. c.
Aktivitas Gerakan Mahasiswa Aktivitas Gerakan Mahasiswa sering terkait dengan kepentingan publik
memperjuangkan kepentingan publik atau rakyat sehingga mendapat perhatian khusus dari publik dan media massa. Gerakan Mahasiswa memiliki aktivitas
seperti berdiskusi, membuat petisi, demonstrasi, mogok, maupun terlibat dalam ruang ‘eksperimentasi’ sebagai media menyalurkan potensi dan kapasitas yang
dimilikinya http:www.bigs.or.idbujet5-3artikel4.htm. Aktivitas lain yang dilakukan oleh aktivis Gerakan Mahasiswa adalah melakukan advokasi atau
pendampingan terhadap masyarakat seperti petani, buruh misalnya buruh pabrik, dan Pedagang Kaki Lima PKL di daerah-daerah kasus. Mereka juga
melakukan diskusi-diskusi atas suatu permasalahan sosial dan melakukan demonstrasi ketika terjadi masalah yang tidak dapat diselesaikan secara dialogis.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivis Gerakan Mahasiswa GM adalah mahasiswa yang melibatkan diri secara aktif
dalam kegiatan yang bergerak di bidang sosial yaitu memperjuangkan kepentingan publik rakyat, untuk melakukan pengembangan potensi diri,
bersifat kritis, dinamis, dan berperan sebagai pelopor dalam perubahan menurut cara perjuangannya sendiri. Aktivitas aktivis tersebut seperti berdiskusi, membuat
petisi, demonstrasi, mogok, dialog, maupun melakukan pendampingan 46
masyarakat sosial petani, buruh pabrik, Pedagang Kaki Lima, atau masyarakat umum.
C. Proses Aktualisasi Diri Pada Aktivis Gerakan Mahasiswa GM