Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis 1.

28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, maka penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian deskriptif kualitatif yaitu kombinasi antara kualitatif dengan kuantitatif untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakat dari kualitas pelayanan di Smart Office Royal Mall Plaza Surabaya.

3.2. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

3.2.1. Definisi Operasional Variabel

Untuk memperjelas variabel-variabel yang digunakan, maka variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: Kepuasan masyarakat yaitu respon atas kesesuaian antara harapan yang diinginkan dengan hasil yang diperolehnya secara aktual selama melakukan Nugroho, 2005. Adapun indikator dari variabel kepuasan masyarakat sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri PAN Nomor : 25KEPM.PAN22004, yang kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang “relevan”, “valid” dan “reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 Tabel 3.1. Tabel Instrumen Pengukuran Variabel Skala Pengukuran Variabel No Indikator Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 1 Prosedur pelayanan yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan KTP. Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik 2 Persyaratan pelayanan KTP yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya Tidak Mudah Kurang Mudah Mudah Sangat Mudah 3 Kejelasan petugas pelayanan keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan nama, jabatan, serta kewenangan dan tanggung jawab KTP. Tidak Jelas Kurang Jelas Jelas Sangat Jelas 4 Kedisiplinan petugas pelayanan kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku KTP. Tidak Disiplin Kurang Disiplin Disiplin Sangat Disiplin 5 Tanggung jawab petugas pelayanan kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan Tidak Bertangg ung Jawab Kurang Bertanggu ng Jawab Bertanggun g Jawab Sangat Bertang gung jawab Kepuasan Masyarakat Tentang Pelayanan Kartu Tanda Penduduk KTP 6 Kemampuan petugas pelayanan KTP yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikanmenyelesaikan pelayanan kepada masyarakat Tidak Mampu Kurang Mampu Mampu Sangat Mampu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30 Skala Pengukuran No Indikator Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 7 Kecepatan pelayanan KTP target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan Tidak Cepat Kurang Cepat Cepat Sangat Cepat 8 Keadilan mendapatkan pelayanan KTP dan pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golonganstatus masyarakat yang dilayani Tidak Adil Kurang Adil Adil Sangat Adil 9 Kesopanan dan keramahan petugas sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati Tidak Sopan dan Ramah Kurang Sopan dan Ramah Sopan dan Ramah Sangat Sopan dan Ramah 10 Kewajaran biaya pelayanan KTP keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan Tidak Wajar Kurang Wajar Wajar Sangat Wajar 11 Kepastian biaya pelayanan KTP kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan Selalu Tidak Sesuai Kadang- kadang Sesuai Banyak Sesuainya Selalu Sesuai 12 Kepastian jadwal pelayanan pelaksanaan waktu pelayanan KTP, sesuai dengan ketentuan Selalu Tidak Tepat Kadang- kadang Tepat Banyak Tepatnya Selalu Tepat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 yang telah ditetapkan 13 Kenyamanan lingkungan kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan. Tidak Nyaman Kurang Nyaman Nyaman Sangat Nyaman 14 Keamanan pelayanan terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko- resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan Tidak Aman Kurang Aman Aman Sangat Aman Sumber : hasil olahan peneliti

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan alat tempat yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti guna memperoleh data. Agar memperoleh data yang akurat dan mendekati kebenaran sesuai dengan fokus penelitian, maka peneliti memilih dan menetapkan situs penelitian ini adalah Smart Office Royal Mall Plaza Surabaya.

3.4. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1. Populasi

Menurut Sugiyono 2003, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. dalam penelitian ini yang akan dijadikan subyek penelitian adalah masyarakat Surabaya yang melakukan pembuatan KTP di Smart Office Royal Mall Plaza Surabaya.

3.4.2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, menggunakan Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiyono, 2003:60. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya: alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar. Adapun kriteria untuk pengambilan sampel adalah masyarakat Surabaya berusia minimal 17 tahun, berdomisili di Surabaya dan yang membuat KTP Surabaya di Smart Office Royal Mall Plaza Surabaya. Menurut Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, Untuk memenuhi akurasi hasil penyusunan indeks, responden terpilih ditetapkan minimal 150 orang dari jumlah populasi penerima layanan, dengan dasar Keputusan Menteri PAN Nomor : 25KEPM.PAN22004 : Jumlah Responden = “Jumlah unsur” + 1 x 10 Jumlah responden = 14 +1 x 10 = 150 responden. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33

3.5. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner Yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumental atau daftar pertanyaan terhadap para konsumen yang bertindak sebagai responden. Dalam penyusunan IKM digunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima pelayanan. Kuesioner disusun berdasarkan tujuan survei terhadap tingkat kepuasan masyarakat Surabaya. 2. Dokumentasi Mengutip data-data kuantitatif dari arsip-arsip dokumen-dokumen perusahaan atau lembaga yang terkait yang menjadi obyek penelitian seperti, data pembuat KTP di Smart Office Royal Mall Plaza Surabaya. 3.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.6.1. Teknik Analisis Dalam penelitian ini teknik analisis datanya dilakukan dengan menggunakan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat IKM, yaitu data informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhanya. IKM yang dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Di dalam IKM terdapat 14 unsur atau indikator yang dikaji. Setiap unsur penimbang mempunyai penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 0,071 14 1 r Jumlahunsu t Jumlahbobo g tertimban rata rata nilai Bobot     Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut : penimbang Nilai x terisi yang unsur Total unsur per persepsi nilai dari Total IKM  Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25- 100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut : Tabel 3.2. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Koversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Persepsi Nilai Interval IKM Nilai Interval Konversi IKM Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan 1 1,00 – 1,75 25-43,75 D Tidak Baik 2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang Baik 3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik 4 3,26-4,00 81, 26-100,00 A Sangat Baik IKM Unit Pelayanan x 25 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Profil Kota Surabaya

Kota Surabaya ialah Ibu kota Propinsi Jawa ti mur yang merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta di Indonesia ini. Tabel 4.1. Topografi Kota Surabaya No Keterangan Deskripsi 1 Letak 07 derajat 9 menit - 07 derajat 21 menit LS Lintang Selatan dan 112 derajat 36 menit - 112 derajat 54 menit BT Bujur Timur 2 Ketinggian 3 - 6 meter di atas permukaan air laut dataran rendah, kecuali di bagian selatan terdapat dua bukit landai di daerah Lidah Gayungan dengan ketinggian 25-50 meter di atas permukaan air laut 3 Batas Wilayah Sebelah Utara : Selat Madura Sebelah Timur : Selat Madura Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo Sebelah Barat : Kabupaten Gresik 4 Luas Wilayah 33.306,30 Ha 5 Jumlah Kecamatan 28 6 Jumlah Desa Kelurahan 160 Sumber : BPS dalam Angka 2010

4.1.2. Demografi Penduduk Surabaya

Berbanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, suku Jawa di Surabaya memiliki pembawaan yang keras. Salah satu sebabnya adalah jauhnya Surabaya dari keraton yang dianggap sebagai pusat kebudayaan Jawa. Surabaya memiliki logat bahasa Jawa yang khas yang dipanggil “Boso Suroboyoan”. Boso Suroboyoan terkenal karena sifat egalitarian, terus terang, dan tidak membedakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.