7. Peresepan antibiotika terlalu lama atau terlalu singkat kategori IIIA
atau IIIB
Durasi pemberian setiap jenis antibiotika bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Menurut Kemenkes 2011 durasi
terapi untuk penggunaan antibiotika secara empiris adalah 2-3 hari, yang selanjutnya dilakukan evaluasi berdasarkan kondisi klinis pasien,
pemeriksaan mikrobiologi, danatau data penunjang lainnya. Tidak dilakukan kultur bakteri pada semua kasus yang ada dalam penelitian ini, sehingga
evaluasi hanya didasarkan pada perkembangan kondisi klinis pasien. Pasien yang dalam 2-3 hari penggunaan antibiotika empiris
menunjukkan perbaikkan kondisi klinis, maka penggunaan antibiotika tersebut dapat dilanjutkan sampai pasien sembuh. Sebaliknya apabila pasien
yang dalam 2-3 hari setelah pemberian antibiotika empiris pasien tidak menunjukkan perbaikan, maka seharusnya dilakukan penggantian terapi
dengan antibiotika lain yang lebih sesuai dengan kondisi klinis pasien. Sesuai hasil evaluasi dengan metode Gyssens, tidak ada antibiotika yang masuk
dalam kategori durasi pemberian antibiotika terlalu lama kategori IIIA Tidak dapat dipantau perkembangan kondisi klinis pasien yang
diperlukan dalam mengevaluasi efektifitas terapi yang dihasilkan, apabila ada antibiotika yang diberikan kurang dari 2-3 hari. Sesuai dengan hasil evaluasi
penggunaan antibiotika pada penelitian ini, tidak ditemukan antibiotika yang masuk dalam kategori IIIB.
8. Peresepan antibiotika tidak tepat dosis kategori IIA
Peresepan antibiotika yang tergolong tidak tepat dosis apabila dosis yang digunakan terlalu tinggi atau terlalu rendah dari dosis yang dianjurkan.
Dosis yang terlalu tinggi dapat menimbulkan efek toksik bagi tubuh, dan dosis terlalu rendah dapat mempengaruhi durasi kerja obat yang akhirnya
mempengaruhi efek terapi yang dihasilkan. Dosis obat yang diberikan pada pasien harus disesuaikan dengan usia, berat badan, dan kondisi klinis pasien
Cipolle, 2004. Peresepan antibiotika yang tergolong tidak tepat dosis pada penelitian ini ditemui pada peresepan metronidazol kasus 26.
Pasien pada kasus 26 menerima promuba suspensi metronidazol. Dosis promuba yang diberikan pada pasien adalah 3x14C atau 93,75mg
kekuatan metronidazol dalam promuba 125mg5mL. Dosis metronidazol yang dianjurkan adalah 35-50mgkghari setiap 8 jam berat badan pasien
5,1kg, sehingga dosis yang seharusnya diberikan pada pasien adalah 178,5- 255mg ISFI, 2009. Pemberian antibiotika tersebut tergolong tidak tepat
dosis, karena dosis promuba yang diterima pasien kurang dari dosis yang
dianjurkan, sehingga masuk kategori IIA. 9.
Peresepan antibiotika tidak tepat interval kategori IIB
Interval pemberian antibiotika berkaitan dengan profil farmakoninetika obat yang akhirnya dapat mempengaruhi efek terapeutik antibiotika yang
digunakan Kemenkes, 2011. Sesuai dengan hasil evaluasi dengan metode Gyssens, tidak ada antibiotika yang masuk dalam kategori IIB dalam
penelitian ini.
10. Peresepan antibiotika yang tidak tepat rute pemberian kategori IIC