C. Evaluasi Peresepan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Menurut Kemenkes 2011 evaluasi peresepan antibiotika bertujuan untuk mengetahui jumlah peresepan antibiotika, mengetahui dan mengevaluasi kualitas
peresepan antibiotika, sebagai dasar melakukan surveilans peresepan antibiotika, dan sebagai indikator kualitas peresepan antibiotika yang dilakukan. Evaluasi
peresepan antibiotika dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi peresepan antibiotika secara kuantitatif dapat dilakukan dengan perhitungan DDD
per 100 hari rawat
DDD per 100 bed days.
Evaluasi peresepan antibiotika secara kualitatif dilakukan untuk
mengevaluasi ketepatan peresepan antibiotika yang dapat dilakukan dengan
metode Gyssens. Metode Gyssens merupakan metode yang digunakan unyuk menilai
kualitas peresepan antibiotika yang proses penilaiannya berupa diagram alir Gyssens. Metode Gyssens ini diadaptasi dari metode Kunin. Metode Gyssens
dapat digunakan untuk mengevaluasi peresepan antibiotika baik secara empiris maupun definitif. Metode ini mengevaluasi seluruh aspek peresepan, seperti
adanya antibiotika yang lebih efektif, lebih tidak toksik, lebih murah, spektrum yang lebih sempit, durasi, dosis, interval, dan waktu pemberian antibiotika
Gyssens Meer, 2001. Hasil evaluasi dikategorikan sesuai dengan kategori Gyssens yang
ditunjukkan pada Tabel V. Alur evaluasi peresepan antibiotika dengan metode Gyssens dimulai dari kotak paling atas, yaitu dengan melihat apakah data pasien
sudah lengkap atau tidak untuk dapat mengkategorikan peresepan antibiotika yang
dimasksud, kemudian dilanjutkan dengan kotak di bawahnya dengan mengikuti alur sesuai Gambar 1. di bawah ini :
Gambar 1. Diagram Alir Penilaian Ketepatan Peresepan Antibiotika dengan Metode Gyssens Kemenkes, 2011.
Tabel V. Kategori Gyssens Kemenkes 2011 Kategori
Pengertian Kategori 0
Penggunaan tepat
Ketegori I
Penggunaan antibiotika tidak tepat waktu
Kategori IIA Penggunaan antibiotika tidak tepat dosis
Kategori IIB Penggunaan antibiotika tidak tepat inteval pemberian
Kategori IIC Penggunaan antibiotika tidak tepat cara atau rute pemberian
Kategori IIIA
Penggunaan antibiotika terlalu lama
Kategori IIIB Penggunaan antibiotika terlalu singkat
Kategori IVA Ada antibiotika lain yang lebih efektif
Kategori IVB Ada antibiotika lain yang kurang toksik atau lebih aman
Kategori IVC Ada antibiotika lain yang lebih murah
Kategori IVD Ada antibiotika lain yang spektrum kerjanya lebih sempit
Kategori V
Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika
Kategori VI Data rekam medis tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi
D. Keterangan Empiris