e. Antibiotika
Penggunaan antibiotika pada pasien diare dijelaskan pada halaman 16 dalam bab ini.
A. Antibiotika
1. Definisi
Antibiotika adalah
senyawa yang
dihasilkan oleh
berbagai mikroorganisme yang dapat membunuh atau menekan pertumbuhan kuman,
dan toksisitasnya pada manusia relatif kecil. Umumnya antibiotika dibuat secara mikrobiologi, yaitu pembiakan mikroorganisme dalam suatu tempat
bersama zat-zat gizi khusus Tjay Rahardja, 2007.
2. Klasifikasi antibiotika
a. Menurut Hardmant Limbird 2007 berdasarkan mekanisme kerjanya,
antibiotika dapat dikategorikan menjadi : 1
Menghambat sintesis dinding sel bakteri, contohnya penisillin, sefalosporin, dan vankomisin.
2 Mempengaruhi permeabilitas membran sel, contohnya polimiksin,
poliena nistatin, dan amfoterisin B. 3
Menghambat sintesis protein, misalnya kloramfenikol, tetrasiklin, dan eritromisin.
4 Mengubah sintesis protein, misalnya aminoglikosida.
5 Antimetabolit misalnya trimetoprim dan sulfonamida.
6 Mempengaruhi metabolisme asam nukleat, seperti rifamisin dan
kuinolon. b.
Menurut Tjay Rahardja 2007 berdasarkan konsentrasi obat yang mencapai plasma, antibiotika dikategorikan menjadi :
1 Bakteriostatika adalah antibiotika yang menghambat pertumbuhan
bakteri, contohnya sulfonamida, kloramfenikol, dan tetrasiklin. 2
Bakterisidal adalah antibiotika yang mampu membunuh bakteri, contohnya penisillin, aminoglikosida, dan sefalosporin.
c. Menurut Tjay Rahardja 2007 berdasarkan luas aktivitas kerjanya
antibiotika dibedakan menjadi : 1
Spektrum luas yang bekerja pada bakteri gram positif dan negatif, misalnya, sulfonamida, ampisillin, dan sefalosporin.
2 Spektrum sempit yang aktif tehadap bakteri gram positif saja seperti
penisillin G, eritromisin, dan klindamisin, dan aktif tehadap bakteri gram negatif saja seperti streptomisin, gentamisin, dan asam
nalidiksat.
3. Prinsip Penggunaan Antibiotika
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 2406 tahun 2011 prinsip penggunaan antibiotika dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Terapi empiris yaitu terapi untuk penyakit infeksi yang belum diketahui
bakteri penyebabnya, dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang diduga sebagai penyebab infeksi.
b. Terapi definitif yaitu terapi untuk penyakit infeksi yang sudah diketahui
bakteri penyebab dan pola resistensinya, dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.
c. Terapi profilaksis yaitu terapi sebelum, saat, dan sampai 24 jam setelah
operasi untuk mencegah infeksi luka operasi. Menurut Kemenkes 2011 tentang pedoman penggunaan antibiotika
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam dalam penggunaan antibiotika, antara lain :
a. Resistensi mikroorganisme terhadap antibiotika, yaitu kemampuan
mikroorganisme untuk melemahkan kerja antibiotika yang dapat menyebabkan kegagalan terapi.
b. Faktor farmakokinetika dan farmakodinamika, pentingnya penetapan
jenis dan dosis antibiotika untuk mengetahui cara, lama, dan interval pemberian antibiotika yang sesuai dengan setiap pasien.
c. Faktor interaksi dan efek samping obat, pemberian antibiotika dengan
obat lain diperlukan pertimbangan mengenai kemungkinan ada tidaknya interaksi yang dapat menimbulkan efek yang tidak diharapkan.
d. Faktor biaya, harga antibiotika yang tidak sesuai dengan tingkat ekonomi
pasien akan berdampak pada mampu atau tidaknya pasien membeli antibiotika tersebut.
Menurut Kemenkes
2011 terdapat
beberapa faktor
yang mempengaruhi penggunaan antibiotika secara bijak antara lain :
a. Penggunaan antibiotika dimulai dari spektrum sempit.
b. Penggunaan antibiotika dimulai dari terapi lini pertama.
c. Penerapan pedoman penggunaan antibiotika.
d. Penegakan diagnosis, penggunaan informasi klinis dan tes laboratorium.
e. Disesuaikan dengan spektrum dan pola kepekaan kuman, hasil
pemeriksaan atau perkiraan mikroorganisme, dan profil farmakokinetika dan farmakodinamika obat, serta cost effectiveness.
f. Meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan antibiotika, ketersediaan
dan mutu fasilitas penunjang, menjamin tenaga medis yang kompeten, dan memantau penggunaan antibiotika, serta menetapkan kebijakan
penggunaan antibiotika.
B. Antibiotika pada Diare