penyakit infeksi yang paling banyak diderita pasien rawat inap tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rekam medis yang bersifat retrospektif
dari pasien diare rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015, dan dilakukan evaluasi dengan metode Gyssens untuk
menentukan kualitas dan ketepatan peresepan antibiotika pada pasien yang bersangkutan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kualitas dan ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare rawat
inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, sehingga hasil penelitian dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas dan ketepatan peresepan
antibiotika pada pasien diare di rumah sakit yang bersangkutan.
1. Perumusan Masalah
a. Seperti apakah profil pasien diare di instalasi rawat inap RSUD
Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta? b.
Seperti apakah pola peresepan antibiotika pada pasien diare di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta?
c. Seperti apakah ketepatan peresepan antibiotika pada pasien diare di
instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang telah dievaluasi dengan metode Gyssens?
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain :
a. Penelitian dengan judul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik untuk Penyakit
Diare pada Pasien Pediatri Rawat Inap di RSUD “X” Tahun 2011” oleh
Utami tahun 2012. Studi menggunakan rekam medis pasien diare pediatri rawat inap yang bersifat retrospektif. Evaluasi ketepatan peresepan
antibiotika menggunakan beberapa literatur seperti, Pediatric Dosage Handbook, British National Formulary, dan Infectious Diseases Society of
American Guidelines. Hasil menunjukkan peresepan antibiotika dengan kategori tepat pasien sebanyak 100, tepat dosis sebanyak 70, dosis
kurang sebanyak 20, dosis berlebih sebanyak 8, tepat frekuensi sebanyak 56, frekuensi kurang sebanyak 45, dan tidak ada pasien yang
mendapatkan antibiotika dengan frekuensi berlebih. b.
Penelitian dengan judul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Gastroenteritis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Periode Januari −
Juni 2013” oleh Rachmawati 2014. Penelitian ini menggunakan rekam medis pasien diare yang bersifat retrospektif. Evaluasi peresepan
antibiotika menggunakan beberapa literatur, seperti The Treatment of Diarrhea : A Manual for Physicians and Other Senior Health Worker dari
WHO 2005 dan Drug Information Handbook. Hasil penelitian menunjukkan antibiotika yang paling banyak digunakan adalah seftriakson
sebanyak 41,07; antibiotika yang tergolong tepat indikasi sebanyak 7,14; tepat obat sebanyak 7,14; dan tepat dosis sebanyak 84,85.
c. Penelitian yang dilakukan oleh Satari, Firmansyah, dan Teresia 2011
dengan judul “Qualitative Evaluation of Antibiotics Usage in Pediatric
Patients”. Penelitian ini menggunakan rekam medis pasien anak di Bangsal Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta selama bulan
Januari – Juni 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
penggunaan antibiotika pada pasien tersebut secara kualitatif dengan metode Gyssens. Hasil penelitian menunjukkan peresepan antibiotika yang
tergolong tepat sebanyak 39,6, dan 48,3 tidak tepat. Antibiotika diberikan tanpa indikasi pada 3,3 pasien, dan 8,8 data yang ada tidak
memadai. Sefotaksim adalah antibiotika yang paling banyak diresepkan, dan paling banyak tidak tepat peresepannya.
Penelitian mengenai evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta belum pernah
dilakukan sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada subjek, lokasi, dan waktu pelaksanaan penelitian. Persamaan
dengan penelitian terdahulu terletak topik penelitian yaitu evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare, dan penilaian secara kualitatif dengan metode
Gyssens.
3. Manfaat Penelitian