Golongan dan Jenis Antibiotika Penisillin Sefalosporin Kuinolon Sulfonamida Makrolida Antibiotika lain

dilakukan kultur bakteri sehingga tidak diketahui bakteri penyebab diare secara pasti. Tidak dilakukannya kultur bakteri dapat disebabkan karena faktor biaya yang relatif mahal, dan diperlukan waktu antara 2-3 hari untuk memperoleh hasil kultur bakteri, sedangkan kondisi pasien perlu segera diberikan terapi dengan antibiotika.

1. Golongan dan Jenis Antibiotika

Tabel VII. Golongan dan Jenis Antibiotika yang Diresepkan pada Pasien Diare di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Periode April 2015 No Golongan dan Jenis Antibiotika Jumlah Satuan Resep R Persentase

1. Penisillin

Ampisillin Koamoksiklav 5 1 9,3 1,8

2. Sefalosporin

Sefiksim Sefotaksim Seftriakson 2 7 10 3,7 13 18,5

3. Kuinolon

Siprofloksasin Levofloksasin 13 1 24,1 1,8

4. Sulfonamida

Kotrimoksazol 6 11,1

5. Makrolida

Azitromisin 1 1,8

6. Antibiotika lain

Metronidazol 8 14,8 Total 54 100 Tercatat 10 jenis antibiotika dengan jumlah peresepan antibiotika sebanyak 54 peresepan dari 34 rekam medis yang digunakan. Menurut Tabel VI golongan antibiotika yang paling banyak diresepkan yaitu golongan sefalosporin sebanyak 19 peresepan 34,7 yang terdiri dari 2 peresepan sefiksim, 7 peresepan sefotaksim, dan 10 peresepan seftriakson. Jenis antibiotika yang paling banyak diresepkan menurut Tabel VII adalah siprofloksasin dengan jumlah peresepan sebanyak 13 24,1, diikuti dengan seftriakson sebanyak 10 peresepan 18,5, dan metronidazol sebanyak 8 peresepan 14,8. Jenis antibiotika yang paling sedikit diresepkan adalah levofloksasin, azitromisin, dan koamoksiklav dengan masing-masing hanya terdapat 1 peresepan 1,8 dari seluruh penggunaan antibiotika. Banyaknya peresepan siprofloksasin pada penelitian ini terkait dengan distribusi pasien diare yang lebih banyak pada pasien dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Siprofloksasin tidak boleh diberikan pada anak dibawah 12 tahun karena dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan Kemenkes, 2011. Siprofloksasin sendiri merupakan antibiotika dengan spektrum luas dan mampu melawan bakteri yang bersifat anaerob sifat bakteri yang ada di dalam saluran cerna. Siprofloksasin dapat digunakan sebagai lini pertama diare karena beberapa bakteri, seperti Shigella dan Salmonella Barr Smith, 2014; Tjay Rahardja, 2007. Kedua bakteri tersebut banyak ditemui di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia Fletcher, McLaws, dan Ellis. 2013

2. Rute Pemberian Antibiotika

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

0 1 50

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien leptospirosis di RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Januari-Mei 2015.

1 10 242

Evaluasi interaksi penggunaan obat hipoglikemi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 1 92

Evaluasi peresepan antibiotika profilaksis dengan metode gyssens pada pasien yang menjalani operasi sesar pada Bulan April 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

2 21 186

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien infeksi sepsis neonatal periode Maret-April 2015 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

0 7 188

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid berdasarkan kriteria Gyssens di Instalasi Rawat Inap Rsud Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Januari-Desember 2013.

2 8 201

Studi literatur interaksi obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di instalasi rawat jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013.

7 45 147

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

0 0 48